zitizen4rAvatar border
TS
zitizen4r
Ribuan Tenaga Kerja (Kasar) Asing Banjiri Sultra ... Dampak Awal MEA?
Ribuan Tenaga Kerja Asing Banjiri Sultra
28 JAN 2016

Rimanews - Sebanyak 6.000 orang Tenaga Kerja Asing (TKA) dari berbagai negara di Asia sudah masuk di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi pekerja di sejumlah perusahaan tambang.

"Saat ini kita tidak bisa lagi melarang TKA masuk menjadi tenaga kerja di daerah ini, karena negara kita sudah memasuki era perdagangan bebas, Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA," kata Kepala Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sultra, Ilham Djaya saat berbicara pada penyuluhan hukum yang diikuti para pelajar SLTA se Kota Kendari di Kendari, Kamis (28/1/2016).

Menurut dia, MEA merupakan kesepakatan 10 negara di kawasan Asia untuk menyelenggarakan kegiatan perekonomian dan perdagangan secara bersama-sama.

Di era ini ujarnya, negara-negara yang menjadi anggota ASEAN bukan hanya memperdagangkan berbagai komoditas yang dimiliki setiap negara, melainkan juga menyangkut tenaga kerja bisa bebas masuk di 10 negara di kawasan Asia.

"Agar kita bisa berkompetisi dengan negara-negara lain dalam persaingan memasarkan produk atau memperebutkan lapangan kerja yang semakin ketat, maka tidak ada pilihan lain kecuali kita mempersiapkan diri dan terus meningkatkan kemampuan daya saing dalam berbagai hal," katanya.

Selain itu kata dia, juga setiap warga negara harus memperbaiki sikap mental, menciptakan inovasi dan kreativitas serta meningkatkan kemampuan berbahasa, baik bahasa Indonesia, bahasa Inggris atau bahasa Mandarin.

"Kalau kita sudah memiliki semua itu, maka percayalah Bangsa Indonesia akan bisa berkompetisi dan menjadi tuan di negeri sendiri," katanya.
http://nasional.rimanews.com/peristi...Banjiri-Sultra


MEA : Sejumlah Tenaga Kerja Asing Jadi Pekerja Kasar
Selasa, 19/01/2016 13:21 WIB

Berlakunya MEA berdampak pada masuknya sejumlah tenaga asing di Jawa Timur. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa Timur mencatat, telah terjadi beberapa pelanggaran dengan masuknya tenaga kerja asing ini.
Salahsatunya, memperkerjakan orang asing untuk tenaga non skill dan tenaga kasar. Padahal, meski telah memasuki masyarakat ekonomi ASEAN, tenaga kerja asing tetap harus memiliki bidang keahlian tertentu.

"Kami dapat laporan ada kuli bangunan di Mojokerto serta cleaning service di Tuban ternyata orang asing," kata Sukardo, Kepala Disnakertransduk Jawa Timur, Senin (18/1/2015).

Dari catatan Disnakertransduk, mayoritas tenaga kerja asing non skill dipekerjakan oleh perusahaan asing yang ada di Jawa Timur.

"Mereka tidak percaya dengan tenaga non skill dari sini sehingga membawa tenaga kerja dari negaranya. Perusahaan dari Tiongkok juga memboyong office boy dari Tiongkok khusus untuk membuat teh. Menurut mereka teh bikinan orang Indonesia tidak enak," ujarnya.

Meskipun khusus membuat teh, namun Disnaker tetap akan melakukan penertiban. Begitu juga untuk kuli bangunan yang didatangkan dari luar negeri.

Pekerja bangunan, kata Sukardo, hanya bisa dari luar negeri kalau memiliki spesifikasi tertentu semisal manager proyek atau arsitektur. Sedangkan kuli dan tukang tetap harus mempekerjakan orang lokal.

Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya juga mencatat jika pekerja asing saat ini juga mulai masuk ke Surabaya. Salah satu contohnya menjadi kuli angkut di pasar Atom Surabaya.
http://www.majamojokerto.com/m_headl...-Pekerja-Kasar


Banyak Pekerja Asing Menyasar Segmen Bawah di Jatim, Ini Pengakuan Sales Obat dari Tiongkok
Senin, 16 November 2015 , 08:19:00

JUMLAH tenaga asing asal Tiongkok di Jawa Timur makin banyak. Sebagian di antara mereka bahkan bersedia menjadi pekerja kasar. Mulai dari sales obat, kuli bangunan hingga terapis.

Kini Ditjen Imigrasi dan Pemkot Surabaya pun memperketat pengawasan tenaga kerja asing. Ya, tidak lama lagi Indonesia memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Potensi masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia semakin besar.

Lingkup kerja mereka bebas. Bukan hanya di perusahaan, pekerjaan kasar pun bisa dijalani.

Berdasar informasi, tenaga kerja asing di Jatim, khususnya Surabaya, saat ini berasal dari Tiongkok. Mereka menyebar di Surabaya, Mojokerto, dan sekitarnya. Namun, tidak semua pekerja itu masuk sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan. Bisa jadi, mereka tergolong WNA ilegal yang mencari penghasilan di Indonesia.

Jawa Pos pernah bertemu dengan Mincien Lan, warga negara Tiongkok yang menjadi sales di Surabaya. Dia berwiraswasta sendiri dengan menjual obat keliling. Penghasilannya tidak tentu, bergantung obat yang terjual ke pelanggan. Sebagian besar obat yang dijual berasal dari Tiongkok.

Selama berada di Surabaya, legalitas yang dia gunakan hanya paspor. Tidak ada visa. Bagi Mincien, legalitas itu dianggap cukup. Sebab, pemerintah Indonesia sudah menghapus visa bagi wisatawan Tiongkok yang masuk ke Indonesia. "Tidak ada dokumen lain yang saya miliki," katanya.

Sebulan sekali dia pulang ke kampung halamannya di Jiangxi. Waktu dia tinggal di Indonesia tidak lebih dari 30 hari. Dia melakukan itu untuk kulakan barang di negeri tersebut
http://m.jpnn.com/read/2015/11/16/33...dari-Tiongkok-


2030 banyak warga asing jadi pekerja kasar di Indonesia
Kamis, 21 Mei 2015 20:11 WIB | 4.654 Views

Batam (ANTARA ) - Kementerian Ketenagakerjaan memperkirakan pada tahun 2030 Indonesia banyak menerima tenaga kerja asing di berbagai sektor bawah atau kasar karena tidak lagi dilaksanakan pekerja dalam negeri.

"Berdasarkan prediksi lembaga-lembaga internasional, pada 2030 Indonesia akan masuk 5-7 negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Sehingga untuk pekerjaan-pekerjaan kasar kelas operator, tidak lagi dilakukan pekerja lokal," kata Kepala Badan Penelitian Pengembangan dan Informasi Kemnaker Sugiarto Sumas di Batam, Kamis.

Ia mengatakan, pada tahun itu diperkirakan seluruh penduduk Indonesia sudah memiliki pekerjaan dan tidak lagi ada pengangguran dengan jumlah besar.

"Jadi Indonesia akan butuh pekerja untuk peran operator. Diperkirakan, akan diisi oleh pekerja-pekerja dari luar negeri yang perekonomiannya belum seperti Indonesia," kata dia.

Namun, kata dia, untuk saat ini karena masih banyak tenaga kerja lokal masih menganggur sehingga masuknya tenaga asing untuk bekerja di Indonesia masih dibatasi pada level-level tertentu saja.

"Hal tersebut untuk saat ini memang masih dibutuhkan agar semua penduduk Indonesia memiliki pekerjaan," kata Sugiarto.

Hal tersebut disampaikan oleh Sugiarto Seminar Nasional Batam Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dilaksanakan sejak Kamis pagi.
http://www.antaranews.com/berita/497...r-di-indonesia


Disayangkan, Pemerintah Beri Izin Pekerja Kasar Asal Cina di Indonesia
Selasa, 30 Juni 2015 21:22 WIB


FOTO ILUSTRASI - Puluhan WNA asal China diamankan di Markas Polda Kalbar, beberapa waktu lalu, terkait penggunaan tenaga kerja asing tanpa izin.

Jakarta, HanTer-Rumor membanjirnya tenaga kasar asal Cina perlu diselidiki kebenarannya. Pasalnya, DPR bakal menelusuri terkait izin kerja para tenaga kerja asing tersebut yang dikeluarkan Pemerintah.

Menanggapi hal itu anggota Komisi VI DPR, Darmadi Durianto, membenarkan jika pihaknya akan meminta keterangan dari Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dakhiri terkait perizinan.

"Kita akan cek agreement-nya ada apa enggak, tenaga kerja asing itu kan tergantung kebijakan pemerintah," kata Darmadi di kompleks parlemen di Jakarta, Selasa (30/6/2015).

Menurut pandanganya kemungkinan ada maksud di balik langkah menarik pekerja asal negeri panda itu. Karena tidak menutup adanya konflik kepentingan negara-negara maju, hal ini sudah masuk dalam wilayah politik dagang internasional.

"Tapi ini masalah politis juga dimana kita seperti kelihatan berkiblat ke Cina dan memancing Amerika marah," ulasnya.

Pihaknya menyayangkan apabila para pekerja kasar asal negeri tirai bambu itu benar mendapatkan izin dan diberikan peluang kerja. "Seharusnya bisa untuk tenaga ahlinya dari sana (Cina) baru tenaga kasar (buruh) dari lokal, ini harus diperjelas," terangnya.

Darmadi mengimbau agar para pekerja atau usia produktif di Indonesia untuk meningkatkan daya saing dan kompetensinya. Hal ini guna menghadapi tantangan zaman, terlebih dalam menghadapi masyarakat ekonomi Asia (MEA).

"Mengenai produktifitas pekerja kita kalah saing, mereka (pekerja asal Cina) itu kan pekerja keras, beda dengan pekerja kita," ungkap politikus PDI Perjuangan itu.

Sementara, Menaker Hanif Dakhiri membantah adanya serbuan tenaga kerja asing (TKA) asal Cina ke Indonesia. Menurutnya, eksodus itu tidak benar. "Isu ada serbuan TKA Cina itu tidaklah benar. Kita harus pastikan setiap TKA yang bekerja di Indonesia mengikuti prosedur pengurusan izin kerja dan tidak melanggar aturan ketenagakerjaan," tukas Hanif.

Dia mengaku pihaknya selalu fokus dalam mengeluarkan Izin Memperkerjakan Tenaga Asing (IMTA). Dirinya yakin jumlah TKA Cina yang ada di Indonesia saat ini tidak melebihi jumlah IMTA yang telah dikeluarkan.

Diakuinya, berdasarkan data IMTA yang diterbitkan Kementerian Ketenagakerjaan untuk TKA Cina dari 1 Januari 2014 hingga Mei 2015 sebanyak 41.365. Adapun TKA asal Cina yang saat ini ada di Indonesia adalah sebesar 12.837.

"Sektor yang banyak diisi TKA Cina periode 1 Jan 2014 hingga 31 Mei 2015 adalah perdagangan dan jasa 26.579 IMTA, industri 11.114 IMTA serta pertanian 3672 IMTA," pungkasnya.

Diketahui, eksodus ini menuai protes dari berbagai kalangan. Apalagi disebutkan jika pekerja
http://nasional.harianterbit.com/nas...a-di-Indonesia


JK Tegaskan Pekerja Kasar Asing Dilarang Masuk Indonesia
Selasa, 1 September 2015 02:47 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) menegaskan buruh kasar atau tenaga kerja asing tidak memiliki skill dilarang masuk ke Indonesia. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada eksodus besar-besaran atas tenaga kasar dari China.

"Ada aturannya tentang buruh itu. Kalau tidak sesuai keahliannya, pasti tidak boleh. Katakan buruh bangunan datang, tidaklah itu," kata Jusuf Kalla kepada wartawan di kantor Wapres, Jakarta Pusat, Senin, (31/8/2015).

Soal banyaknya pekerja kasar asal China yang tersebar di sejumlah proyek, Jusuf Kalla mengingatkan bahwa para pekerja tersebut harus tunduk pada aturan soal Tenaga kerja Asing (TKA).

"Harus ada kemampuannya. Kalau buruh bangunan, buruh biasa, tentu tidak masuk ketentuan," ujarnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Duta Besar China untuk Indonesia, Xie Feng, mengatakan bila negaranya memenangkan tender kereta cepat Jakarta - Bandung, akan ada 40 ribu lowongan pekerjaan.

Ia mengakui akan memboyong sejumlah tenaga kerja, namun ia belum bisa memastikan posisi para pekerja tersebut.

Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman, Rizal Ramli sudah angkat bicara soal hal tersebut. Ia meminta pemerintah untuk memperhatikan para pekerja lokal.

Sementera itu Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dakhiri seperti yang dikutip dari setkab.go.id. menyebut regulasi soal Tenaga Kerja Asing (TKA) sudah sudah diatur lebih ketat, melalui Permenaker nomor 16 tahun 2015.
http://www.tribunnews.com/nasional/2...asuk-indonesia

--------------------------------



Nggak lama lagi, di Indonesia banyak keluarga dari kalangan menengah-atas yang akan memperkerjakan pembantu rumah tangga asal Filipina (sekalian ngajari anak mereka bahasa inggris), kuli-kuli bangunan dan pembangunan jalan/jembatan dari buruh kasar yang berasal dari Bangladesh, serta SPG di mal-mal yang umumnya amoy cantik dari cina menlen! Di kota gua aja, sekarang ni di beberapa Rumas Sakit Swasta, sudah pada pakai perawat-impor asal China dan Filipina ...


emoticon-Big Grin
0
4.4K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan