TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menegaskan bahwa masyarakat tidak dapat serta merta menggelar salat Jumat di jalan protokol. Menurutnya, setiap kegiatan untuk melaksanakan ibadah sudah ada rumah ibadah yang bisa dipakai kapan pun umat membutuhkan. "Kalau mau salat Jumat sudah ada tempatnya. Ada Istiqlal, kalau tidak cukup ya kami akan siapkan di Monas, tapi tidak di jalan Protokol," katanya saat ditemui di Kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (24/11/2016).

Tito khawatir akan menjadi preseden buruk ketika pihaknya memperbolehkan massa untuk melakukan salat Jumat di jalan protokol. Dikhawatirkan akan ada aksi lanjutan untuk melakukan ibadah di tengah jalan. "Mau jadi apa Jakarta ini kalau nanti akan ada aksi lanjutan lima ribu orang atau 10 ribu orang untuk salat di jalan protokol," tambahnya. Melakukan aksi unjuk rasa, kata dia, silakan saja karena itu hak setiap warga negara asalkan tidak mengganggu hak asasi orang lain dan juga tidak mengganggu ketertiban umum.



Bagus pak! gebuk aja tuh pimpinan ormas2 ngeyel yg mengarahkan massa memacetkan jalan. termasuk pentolan ormas buruh yang memanfaatkan situasi demo 212 nanti. tindak tegas aja! jangan di kasih hati.