Rimanews - Aktivis Pusat Informasi dan Jaringan Aksi untuk Reformasi, Febby Lintang kesal karena fotonya dicatut dalam sebuah petisi online oleh pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Hari ini saya betul marah dan geram atas sikap Ahokers yang sudah kehilangan akal dan menghalalkan segala cara untuk memenangkan Ahok," ujar Febby kepada Rimanews, hari ini.

Petisi berjudul "Cabut Penetapan Ahok sebagai Tersangka" terpampang di laman change.org dan dibuat oleh akun Sandy Save Ahok, ditujukan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kabareskrim Komjen Ari Dono.

Akun Sandy Save Ahok menulis penetapan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai tersangka kasus penodaan agama sangat dipengaruhi tekanan dari beberapa orang dan sarat kepentingan politik dibandingkan faktor hukum itu sendiri.

Dalam petisi itu, Sandy memajang foto Ahok bersama sejumlah orang. Satu diantaranya adalah Lintang.

Lintang menjelaskan, foto yang dicatut pendukung Ahok dalam petisi change.org itu diambil di Balai Kota Jakarta pada tahun 2015, ketika PIJAR menyatakan dukungan kepada Ahok untuk memberantas mafia APBD DKI.

Gara-gara foto di petisi itu, Febby ditegur koleganya. Dia dituding menjadi simpatisan pendukung Ahok.

"Ada beberapa teman dia buka (change.org), 'ih ada siapa nih', terus beberapa teman lainnya bilang, 'Feb kok lu gitu'. Jadi mereka berpikir saya memberi dukungan," ungkapnya.

Padahal, dalam momentum Pilkada kali ini, dia dan PIJAR sama sekali tidak berpihak kepada salah satu dari tiga calon yang ada.

Febby mengultimatum Sandy Save Ahok untuk mencabut fotonya dalam petisi. "Kalau dalam 24 jam terhitung malam ini tidak dicabut saya akan buat somasi atau saya perkarakan," tegasnya.