- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
“Penggusuran Warga Pinggir Rel Jadikan Manusia Seperti Binatang”


TS
JMYCM
“Penggusuran Warga Pinggir Rel Jadikan Manusia Seperti Binatang”
MEDAN, WOL – Forum Komunikasi Masyarakat Pinggir Rel (FK-MPR) menilai kebijakan Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang dijalankan pemerintahan rejim Jokowi-JK di bawah cengkraman kapitalisme demi memperlancar arus modal telah merusak tatanan sosial di masyarakat. Pembangunan yang dilakukan untuk memperlancar arus modal yang masuk ke Indonesia malah menjadikan rakyat sebagai korbannya.
“Masyarakat pinggir rel (dari Glugur sampai Brayan, red) adalah salah satu korban penggusuran yang mengatasnamakan pembangunan,” teriak salah seorang perwakilan mahasiswa yang turut membela FK-MPR di depan kantor Wali Kota Medan, Kamis (24/11).
Dikatakan, penggusuran dilakukan secara brutal dengan menjadikan aparat TNI/Polri dan Satpol PP sebagai tameng untuk menjaga proses penggusuran. Polisi yang sejatinya melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat secara esensial telah berubah menjadi antek penjaga modal yang dengan tega memukuli masyarakat yang memilih bertahan di rumah mereka.
“Penggusuran dilakukan telah menjadikan manusia seperti binatang yang tidak memiliki tempat tinggal serta kehilangan harapan untuk hidup. Realita yang ironis juga terlihat ketika anak-anak yang masih dalam masa bermain harus ikut berjuang untuk mempertahankan hak atas tempat tinggalnya. Pemko Medan harus bertanggungjawab atas penggusuran yang terjadi,” sambungnya.
Pada berita sebelumnya, perwakilan warga, marga Silalahi menuturkan, penggusuran pembangunan jalur ganda milik PT KAI tanpa ada peringatan yang jelas. Warga dipaksa pindah dari rumah yang mereka tempati tanpa ada solusi dari pihak terkait.
Sumber : http://waspada.co.id/medan/penggusuran-warga-pinggir-rel-jadikan-manusia-seperti-binatang/
Rumah klen itu berdiri di tanah KAI.
Ilegal.
Kok klen pulak yg ngotot ?
Ingin saya katakan binatang, tapi tidak boleh
“Masyarakat pinggir rel (dari Glugur sampai Brayan, red) adalah salah satu korban penggusuran yang mengatasnamakan pembangunan,” teriak salah seorang perwakilan mahasiswa yang turut membela FK-MPR di depan kantor Wali Kota Medan, Kamis (24/11).
Dikatakan, penggusuran dilakukan secara brutal dengan menjadikan aparat TNI/Polri dan Satpol PP sebagai tameng untuk menjaga proses penggusuran. Polisi yang sejatinya melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat secara esensial telah berubah menjadi antek penjaga modal yang dengan tega memukuli masyarakat yang memilih bertahan di rumah mereka.
“Penggusuran dilakukan telah menjadikan manusia seperti binatang yang tidak memiliki tempat tinggal serta kehilangan harapan untuk hidup. Realita yang ironis juga terlihat ketika anak-anak yang masih dalam masa bermain harus ikut berjuang untuk mempertahankan hak atas tempat tinggalnya. Pemko Medan harus bertanggungjawab atas penggusuran yang terjadi,” sambungnya.
Pada berita sebelumnya, perwakilan warga, marga Silalahi menuturkan, penggusuran pembangunan jalur ganda milik PT KAI tanpa ada peringatan yang jelas. Warga dipaksa pindah dari rumah yang mereka tempati tanpa ada solusi dari pihak terkait.
Sumber : http://waspada.co.id/medan/penggusuran-warga-pinggir-rel-jadikan-manusia-seperti-binatang/
Rumah klen itu berdiri di tanah KAI.
Ilegal.
Kok klen pulak yg ngotot ?
Ingin saya katakan binatang, tapi tidak boleh



tien212700 memberi reputasi
1
2.1K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan