Aktivis Petisi 28 Haris Rusli Moti turut mengomentari pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang menyebut ada rencana makar di balik aksi massa 2 Desember 2016.

"Soal makar, mungkin Kapolri kita, Pak Tito, terlampau cerdas di tengah masyarakat yang masih rada terbelakang," sindir Haris Rusli Moti (23/11).

Mantan aktivis PRD ini menilai, pemikiran Kapolri terlalu maju dalam melihat situasi politik saat ini.

"Beliau terlalu maju dan terlalu tajam melihat dan memprediksi sebuah situasi yang tidak bisa dilihat oleh masyarakat politik yang taraf kecerdasannya masih rata rata," kata Haris.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan, pihaknya mencurigai ada sejumlah pihak yang memanfaatkan aksi Bela Islam III pada Jumat 2 Desember 2016 untuk menjadi gerakan makar.

"Ada upaya-upaya tersembunyi dari beberapa kelompok yang ingin masuk DPR, dan berusaha untuk dalam tanda petik ‘menguasai DPR’," ungkap Tito di Kompleks Mabes Polri (21/11).

Tito mengungkapkan, Polri akan melakukan upaya antisipasi gerakan tersebut dengan melakukan pencegahan yakni memperketat penjagaan di Gedung DPR/MPR. "Oleh karena itu, bila ada upaya-upaya seperti itu (makar), kita akan lakukan upaya pencegahan dengan memperkuat gedung DPR/MPR," kata Tito.

Sumber: http://itoday.co.id/politik/read/418...ya-Terbelakang