tiara84Avatar border
TS
tiara84
Sungguh, Aku Tak Suka Daging
“Mel, apa ya yang harus kulakukan dengan orang ini?” begitu isi pesan singkat Diandra pagi itu. Ketika aku tengah berjibaku dengan setumpuk pekerjaan rumah tanggaku. Kusimak sebentar, tak kuhiraukan dan aku kembali ke aktivitasku. Aku tak pernah menghiraukan dan mempedulikan Diandra, dia..ah dia hanyalah adik perempuanku yang genit dan kekanakkan. Aku tak pernah percaya dengan hal-hal lebay yang selalu dia ceritakan. Segudang cerita yang dia karang tentang pengagum rahasia, atau bahkan fans yang selalu mengejarnya. Memangnya dia pikir dia siapa? Selebritis yang naik daun, atau bintang iklan yang banyak job. Diandra hanyalah seorang perempuan yang sekedar beruntung karena mempunyai chanel di youtube dan kebetulan banyak yang suka. Semua juga bisa seperti itu.

“Mam, kenapa melamun kaya gitu? Kemejaku sudah siap belum? Aku ada meeting pagi ini sama klien.” Teriakan suamiku membuyarkan lamunanku. Sialan benar laki-laki ini, memangnya aku ini babu apa. Aku tidak pernah suka dengan suamiku seperti ketidaksukaanku pada adikku. Mereka berdua sama memuakkannya. Selalu berkeluh kesah, selalu menyuruhku untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Rasanya ingin sekali saja, kugosokkan setrikaku ini ke mukanya. Tidak, mungkin dua kali akan sangat menyenangkan.

Aku berjalan riang mengemasi kantong belanjaanku. Senangnya hari ini, tidak ada yang berteriak lagi padaku. Hanya gangguan sms-sms dan whatsapp dari adikku saja yang sedikit merusak ketenanganku. Mungkin siang nanti aku akan menemuinya sebentar. Aku balas whatsappnya dengan pesan singkat saja. “Datanglah ke rumah nanti siang, kakak ingin ngobrol sebentar.” Diandra langsung membalas dengan icon smile.

Aku menyiapkan makan siang yang istimewa, daging bumbu lada hitam yang sangat disukai Diandra. Pasti dia sangat senang memakannya. Tetapi aku sangat bingung, aku merasa tidak membeli daging. Sudahlah, pasti ini sisa daging yang aku beli minggu lalu. Begitulah, aku memang mempunyai masalah dengan ingatanku. Tapi tak mengapa, Diandra pasti sangat menyukainya. Bukankah ini makanan favoritnya. Sejak kecil dulu, aku sangat suka memasakkannya daging bumbu lada hitam

Itu dia datang, dengan pakaian modisnya seperti biasa. Jauh berbeda dariku yang selalu tampil kuno. Dia dengan semangat mengecup pipiku, dan menanyakan dimanakah suamiku. Aku hanya mengangkat bahu, “Sejak semalam aku tidak bertemu dia.” Diandra pun memakluminya, suamiku memang sangat sibuk. Aku juga heran dimana dia sejak semalam. Dengan lahap Diandra memakan masakan yang aku siapkan. Sambil memuji, dan berdecak dia bilang belum pernah merasakan masakan seenak ini. Aku hanya tersenyum saja.

“Mel aku ke toilet sebentar ya.” Aku mengangguk saja, dan membereskan sisa makan siangnya. Aku tidak suka daging, jadi aku hanya makan roti dan jus buah. Daging selalu membuatku mual.

“Aaaaaaaaaaaaaaaah.” Aku mendengar jeritan dari toilet. Hmm, rupanya Diandra sudah menemukan rahasiaku. Betapa parahnya ingatanku, sampai aku tidak tau rahasiaku kusimpan di dekat toilet. Meski sudah aku tutupi sedemikian rupa namun adikku yang selalu ingin tahu itu bisa menemukannya. Aku melangkah ke toilet, menemui adikku yang sedang histeris. Aku memeluknya sambil tersenyum.
Aku mengeluh, banyak sekali daging. Mungkin bisa aku sumbangkan ke tetangga-tetangga yang kurang mampu. Karena aku tidak pernah suka daging.
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.4K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan