- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Karya Anak Bangsa yang Diakui Dunia Tapi Ditolak di Negeri Sendiri


TS
nearanwar
Karya Anak Bangsa yang Diakui Dunia Tapi Ditolak di Negeri Sendiri





Quote:
Kata siapa SDM alias sumber daya manusia Indonesia itu kalah dari orang-orang luar sana? Sebenarnya di Indonesia ada banyak orang-orang jenius dengan penemuan kerennya masing-masing. Tapi sayangnya banyak peneliti dan penemu Indonesia yang kurang mendapati apresiasi atas karyanya di negeri sendiri. Belum lama ini kita dihebohkan dengan berita Muhammad Kusrin yang ditangkap pihak kepolisian karena merakit TV sendiri. Hal ini terasa miris ketika di negara-negara maju orang-orang seperti Kusrin diapresiasi karena kepintarannya tetapi di negeri sendiri, ia malah harus berurusan dengan pihak kepolisian karena karya-karyanya. Selain Kusrin ini ternyata ada banyak putera bangsa yang sayangnya karyanya justru lebih dihargai oleh negara asing dibanding tanah kelahirannya sendiri, siapa aja mereka? Cekidot

Spoiler for Pertama:
Warsito si pencipta mesin pembunuh kanker

Warsito P. Taruno berhasil menciptakan sebuah alat yang nantinya bisa menjadi terobosan baru di dunia kesehatan. Ia berhasil menciptakan alat dengan teknologi berbasis energi rendah yang dipadukan dengan teknologi terapi kanker. Hasilnya setelah diuji coba di Lab in Vitro, alat ciptaanya ini berhasil memerangi kanker dari tubuh seorang penderita kanker. Sayangnya produk Warsito nggak bisa diproduksi massal di Indonesia karena nggak dapet izin dari Lembaga Kesehatan Indonesia. Akhirnya malah Jepang yang regular memesan produk buatannya karena menurut hasil penelitan di Jepang karya Warsito terbukti lebih efektif memerangi kanker dibandingkan dengan produk negara lain.

Warsito P. Taruno berhasil menciptakan sebuah alat yang nantinya bisa menjadi terobosan baru di dunia kesehatan. Ia berhasil menciptakan alat dengan teknologi berbasis energi rendah yang dipadukan dengan teknologi terapi kanker. Hasilnya setelah diuji coba di Lab in Vitro, alat ciptaanya ini berhasil memerangi kanker dari tubuh seorang penderita kanker. Sayangnya produk Warsito nggak bisa diproduksi massal di Indonesia karena nggak dapet izin dari Lembaga Kesehatan Indonesia. Akhirnya malah Jepang yang regular memesan produk buatannya karena menurut hasil penelitan di Jepang karya Warsito terbukti lebih efektif memerangi kanker dibandingkan dengan produk negara lain.
Spoiler for Kedua:
Duo Arfi’an dan Arie Kurniawan

Duo kakak beradik ini belajar teknik desain komputer secara otodidak di internet. Bahkan di saat awal belajar, keduanya gak punya komputer dan harus minjem perangkatnya di rumah saudara mereka. Meski sempat ditolak Universita Diponegoro, kemauan keras dan perjuangan mereka akhirnya membuahkan hasil. Banyak banget prestasi yang mereka dapetin dari keotodidakannya tersebut. Mereka pernah jadi juara kompetisi 3D, 3D Design Engineering untuk kategori Jet Engine Bracket (penggantung mein untuk pesawat jet) yang diselenggarakan oleh General Electric (GE) di Amerika Serikat dan mengalahkan lebih dari 700 peserta dari 56 negara. Mereka juga pernah menang dari doktor serta mahasiswa S3 di luar negeri pada kompetisi CAD (Computer Aided Design).

Duo kakak beradik ini belajar teknik desain komputer secara otodidak di internet. Bahkan di saat awal belajar, keduanya gak punya komputer dan harus minjem perangkatnya di rumah saudara mereka. Meski sempat ditolak Universita Diponegoro, kemauan keras dan perjuangan mereka akhirnya membuahkan hasil. Banyak banget prestasi yang mereka dapetin dari keotodidakannya tersebut. Mereka pernah jadi juara kompetisi 3D, 3D Design Engineering untuk kategori Jet Engine Bracket (penggantung mein untuk pesawat jet) yang diselenggarakan oleh General Electric (GE) di Amerika Serikat dan mengalahkan lebih dari 700 peserta dari 56 negara. Mereka juga pernah menang dari doktor serta mahasiswa S3 di luar negeri pada kompetisi CAD (Computer Aided Design).
Spoiler for Ketiga:
Dr. Khoirul Anwar

Pria kelahiran Kediri 1978 ini merupakan salah satu peneliti dengan otak paling encer di Negeri Sakura. Ciptaannya yang cukup terkenl adalah teknologi broadband yang menjadi cikal bakal lahirnya mobile 4G LTE. Khoirul sebenarnya sangat rindu berkarya di Indonesia sebagai seorang dosen dan peneliti. Namun, sampai saat ini nampaknya kemampuan dirinya belum banyak dibutuhkann oleh pemerintah negerinya sendiri.

Pria kelahiran Kediri 1978 ini merupakan salah satu peneliti dengan otak paling encer di Negeri Sakura. Ciptaannya yang cukup terkenl adalah teknologi broadband yang menjadi cikal bakal lahirnya mobile 4G LTE. Khoirul sebenarnya sangat rindu berkarya di Indonesia sebagai seorang dosen dan peneliti. Namun, sampai saat ini nampaknya kemampuan dirinya belum banyak dibutuhkann oleh pemerintah negerinya sendiri.
Spoiler for Keempat:
Randall Hartolaksono

Siapa sangka ide gilanya kini digunakan oleh banyak perusahaan otomotif dunia. Randall Hartolaksono adalah seorang lulusan dari University of London, jurusan teknik mesin yang berhasil menggunakan sampah makanan menjadi obyek yang sangat penting. Sampah makanan yang dimaksud adalah kulit singkong yang sering dibuang orang karena dirasa gak punya fungsi dan akhirnya diubah menjadi salah satu bahan anti-api dan anti-panas yang digunakan dalam beberapa produk mobil dunia, seperti Ford sampai Petronas. Sayangnya di antara penelitan-penelitian lanjutannya nggak ada satuan lisensi atau sertifikat uji standar yang didapatkan dari Indonesia.

Siapa sangka ide gilanya kini digunakan oleh banyak perusahaan otomotif dunia. Randall Hartolaksono adalah seorang lulusan dari University of London, jurusan teknik mesin yang berhasil menggunakan sampah makanan menjadi obyek yang sangat penting. Sampah makanan yang dimaksud adalah kulit singkong yang sering dibuang orang karena dirasa gak punya fungsi dan akhirnya diubah menjadi salah satu bahan anti-api dan anti-panas yang digunakan dalam beberapa produk mobil dunia, seperti Ford sampai Petronas. Sayangnya di antara penelitan-penelitian lanjutannya nggak ada satuan lisensi atau sertifikat uji standar yang didapatkan dari Indonesia.
Spoiler for Kelima:
Muhammad Nurhada penggagas kompor ramah lingkungan

Nurhuda adalah seorang dosen Fakultas MIPA di Universitas Brawijaya Malang yang berhasil menciptakan kompor yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan karena berbasis biomassa yang emisi gas buangnya jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).Ternyata peminat produknya di tanah air gak terlalu banyak. Gak patah semangat, Nurhuda mencoba untuk memasarkan produknya itu ke luar negeri dan ternyata peminat dari produknya tersebut justru melampaui ekspektasi. Negara-negara pasar kompor biomassa ciptaan Nurhuda ini banyak banget. Mulai dari India, Meksiko, Peru, Timor Leste, Kamboja sampai benua Afrika. Bahkan produknya tersebut udah diproduksi secara massal di Norwegia.

Nurhuda adalah seorang dosen Fakultas MIPA di Universitas Brawijaya Malang yang berhasil menciptakan kompor yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan karena berbasis biomassa yang emisi gas buangnya jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).Ternyata peminat produknya di tanah air gak terlalu banyak. Gak patah semangat, Nurhuda mencoba untuk memasarkan produknya itu ke luar negeri dan ternyata peminat dari produknya tersebut justru melampaui ekspektasi. Negara-negara pasar kompor biomassa ciptaan Nurhuda ini banyak banget. Mulai dari India, Meksiko, Peru, Timor Leste, Kamboja sampai benua Afrika. Bahkan produknya tersebut udah diproduksi secara massal di Norwegia.
Spoiler for Keenam:
Doktor matematika Yogi Erlangga

Yogi meraih gelar doktor di Universitas Teknologi Delft, Belanda dan dinobatkan sebagai doktor matematika terapan termuda (31 tahun). Berbekal ilmu dan pendidikan yang dia dalami, Yogi melakukan sejumlah riset dengan mengambil sample penelitian dalam hal efisiensi penggunaan minyak. Dalam penelitiannya tersebut, Yogi berhasil memecahkan permasalahan yang udah bertahun-tahun dicari rumusnya dalam pencarian minyak secara cepat dan efisien. Yogi menggunakan unsur gelombang, pemetaan dan penghitungan secara detail dan sistematis dalam penelitiannya itu. Hasilnya, sekarang ini rumus terapannya itu banyak dilirik oleh perusahaan-perusahaan minyak terkenal dunia, salah satunya Sheel. Sayangnya, harapan agar penelitiannya itu dapat lebih banyak digunakan oleh perusahaan di Indonesia justru pupus.

Yogi meraih gelar doktor di Universitas Teknologi Delft, Belanda dan dinobatkan sebagai doktor matematika terapan termuda (31 tahun). Berbekal ilmu dan pendidikan yang dia dalami, Yogi melakukan sejumlah riset dengan mengambil sample penelitian dalam hal efisiensi penggunaan minyak. Dalam penelitiannya tersebut, Yogi berhasil memecahkan permasalahan yang udah bertahun-tahun dicari rumusnya dalam pencarian minyak secara cepat dan efisien. Yogi menggunakan unsur gelombang, pemetaan dan penghitungan secara detail dan sistematis dalam penelitiannya itu. Hasilnya, sekarang ini rumus terapannya itu banyak dilirik oleh perusahaan-perusahaan minyak terkenal dunia, salah satunya Sheel. Sayangnya, harapan agar penelitiannya itu dapat lebih banyak digunakan oleh perusahaan di Indonesia justru pupus.
Spoiler for Ketujuh:
Ricky Elson dengan mobil listriknya

Anak Indonesia udah berhasil menciptakan mobil sport sendiri. Seorang pakar mesin Ricky Elson berhasil menciptakan sports car yang ia namai mobil Selo. Sayangnya versi beta Selo karya Ricky ini ditolak pemerintah Indonesia karena dianggap nggak lolos uji emisi. Ketika pemerintah Indonesia menolak Selo karena dianggap gak ramah lingkungan, pemerintah Malaysia justru tertarik dan meminang produk buatan Ricky tersebut supaya bisa dikembangin lebih lanjut. Ironis banget, ya.

Anak Indonesia udah berhasil menciptakan mobil sport sendiri. Seorang pakar mesin Ricky Elson berhasil menciptakan sports car yang ia namai mobil Selo. Sayangnya versi beta Selo karya Ricky ini ditolak pemerintah Indonesia karena dianggap nggak lolos uji emisi. Ketika pemerintah Indonesia menolak Selo karena dianggap gak ramah lingkungan, pemerintah Malaysia justru tertarik dan meminang produk buatan Ricky tersebut supaya bisa dikembangin lebih lanjut. Ironis banget, ya.
Quote:
Selain 7 orang jenius di atas, sebenarnya masih ada banyak inventor-inventor Indonesia lainnya yang mengalami nasib yang sama dengan mereka. Namun karena kerumitan birokrasi, ramainya kepengtingan politis serta faktor-faktor lainnya, karya-karya keren anak bangsa akhirnya harus berakhir menjadi milik negara lain. Sungguh ironis ya bree
, di kala banyak orang Indonesia yang lebih cinta produk luar negeri. Ternyata negara lain justru lebih menghargai produk-produk karya anak bangsa.


Spoiler for Sumur:
0
7.9K
Kutip
47
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan