Kaskus

News

salah.dukunAvatar border
TS
salah.dukun
Kapolri Ancam Bubarkan Aksi Gelar Sajadah Semanggi-Istana
Liputan6.com, Jakarta - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) memutuskan kembali turun ke jalan. Mereka akan menggelar aksi bertajuk 'Bela Islam III' pada Jumat 2 Desember 2016. Kapolri Jenderal Tito Karnavian tegas melarang aksi tersebut. Dia akan mengambil langkah tegas bila aksi tersebut tetap digelar.

Menurut Tito, unjuk rasa merupakan hak setiap warga negara. Hak tersebut termaktub di dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Tapi, kata Kapolri, kebebasan tersebut tidak bersifat absolut. "Ada yang tidak boleh, termasuk mengganggu hak orang lain, ketertiban umum, dan menutup jalan protokol," kata Tito di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (21/11/2016). Pemblokiran jalan protokol, kata Tito, akan berdampak pada terganggunya kepentingan umum. Selain tentunya membuat macet Jakarta. "Itu mengganggu ketertiban publik. Maka kami akan melarang kegiatan itu. Kalau dilaksanakan akan kita bubarkan. Kalau melawan, akan kita tindak," tegas Tito.

Demonstrans yang melawan kepada petugas, kata Tito, terancam pidana. "Ancamannya berat, di atas 5 tahun. Kalau ada sampe petugas yang terluka, Kapolri akan mengeluarkan maklumat untuk itu," ujar Tito. Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengatakan, aksi lanjutan dari demo 4 November ini akan diikuti berbagai elemen organisasi Islam. Aksi akan dimulai dengan ibadah salat Jumat berjamaah. "Kita akan gelar salat Jumat di sepanjang Sudirman-Thamrin, dari Semanggi hingga Istana dengan khotib di (bundaran) Hotel Indonesia. Maka kami sebut juga itu Jumat Kubro dan Maulid Akbar, karena jatuh di awal bulan Maulid. Aksinya ibadah, gelar sajadah," jelas Rizieq, Jumat 18 November 2016.

emoticon-Hot News

Rizieq ini memang tidak pernah sadar dan tidak pernah merenungkan setiap perkataannya yang salah. Ucapan dan kelakuannya seperti dia yang punya agama tersebut. Sayangnya, banyak yang mempercayainya dan membiarkan si Rizieq ini merendahkan keagungan dan kesakralan agama tersebut. Kita bisa melihat bukti video yang sudah berseliweran di Facebook bagaimana Rizieq dengan lantangnya menghina ulama. Parahnya, Rizieq bukan hanya menistakan agama, seperti yang dilakukan Ahok, bahkan juga sudah menuduh Presiden menistakan ulama. Padahal kalau ulama yang baik-baik pasti diundang dan disambut baik-baik oleh Presiden. Adakah Rizieq mengaku salah dan minta maaf?? Pastilah tidak. Karena dia merasa diri benar dan dia adalah kebenaran itu. Tidak jauh berbeda dengan Rizieq. Ahmad Dhani pun begitu. Menistakan Presiden dilakukan dengan gamblang dan terang benderang. Eh.. Malah ngeles. Bukannya bertobat dan berubah, dia malah menyatakan sesuatu yang semakin parah Dia punya ide bawa 1 juta bambu runcing ketika demo 212 dan menjadi panglimanya. “Saya ada ide 1 juta bambu runcing. Sayangnya, saya itu ikut dalam Pilkada. Jadi nggak bisa jadi panglima bambu runcing. Saya akan di depan, tawarkan kepada Kapolri atau siapa saja, silakan berhadapan dengan saya,” demikian Dhani. Negeri ini memang sedang darurat moral dan etika. Darurat Pancasila dan Kebhinnekaan. Aksi damai yang dilabeli dengan pembelaan agama adalah bukti sahihnya. Orang-orang dengan bebas bisa berkata-kata kasar dan sarkasme terhadap seseorang dan simbol negara dibiarkan begitu saja. Parahnya, orang-orang beginian dibela-bela di medsos. emoticon-Bingung
0
3.1K
49
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan