TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan mengatakan bentrok yang terjadi di Desa Mekar Jaya, Kabupaten Langkat, Jumat (21/11/2016), akibat buntunya komunikasi.
Dia mengatakan polisi sudah berulang kali mengadakan mediasi antara PT Langkat Nusantara Kepong (LNK) dengan masyarakat penggarap lahan. Namun tidak mendapatkan titik terang.
Nainggolan mengatakan tanah yang diklaim oleh masyarakat dan sekarang dikuasai PT LNK tersebut awalnya adalah milik PTPN II.

"PTPN II dengan LNK ada kerjasama yang diikat dengan hukum bahwa mereka yang mengelola lahan akan membagi 40 persen untuk PTPN II dan 60 persen ke PT LNK," katanya, Senin (21/11/2016) di Polda Sumut.
Nainggolan melanjutkan, banyak warga yang mengakui lahan itu adalah milik mereka. Namun masyarakat tidak bisa menunjukkan bukti otentik kepemilikan lahan.
"Jadi polisi ini tidak bodoh. Sudah diperiksa tanah itu milik PTPN II. Dan soal kerjasama itu juga ada," katanya mantan Kapolres Nias Selatan ini.

Sumber : http://medan.tribunnews.com/2016/11/21/polda-bentrok-di-mekar-jaya-akibat-komunikasi-buntu

Pencuri mangaku petani dan kelompok tani.
Para penggarap biadap !
Lahan yang diklaim oleh petani itu lahan HGU PTPN 2 yang disewakan kepada PT Langkat Nusantara Kepong (LNK)
Sekedar info, sekarang masif pencaplokan ilegal untuk menggarap lahan HGU dan eks HGU PTPN 2.
Ngaku ngaku petani dan kelompok tani, tapi menggarap dan mencuri lahan. Lahan yang dicuri dan digarap ujungnya dijadikan rumah, ruko, bahkan ada yang sudah diambil pengembang besar.
Dibelakang mereka ini ada makelar tanah.
Pencuri kok ngaku petani yang tertindas.