Ah Indonesia payah bisa apa sih?

Bisa bikin pesawat .
Sejarah singkat:

Tahun 50 an soekarno mengirim orang Indonesia seperti Habibie untuk belajar membuat pesawat terbang. Soekarno jatuh, Habibie ga balik ke indonesia dan berkarir di Messerschmit sebagai vice president mendesai airbus a-300b.

Tahun 70 an, ibnu sutowo dirut pertamina datang ke jerman, dikasih tau kalau ada orang Indonesia yang jadi bos di perusahaan penerbangan Jerman. Habibie dipaksa pulang.

Mulai dari nol, Habibie memakai konsep memulai dari akhir. Konsep yang menekankan ke manufactur pesawat tanpa mendalami ilmu basic riset.

Setelah memproduksi helicopter puma dan cassa 212. Iptn menerbangkan produksi dalam negerinya cn 250. Pesawat dengan kapasitas 50 orang dengan menggunakan turboprop.




Bangga banget ane smp diulang taun indonesia ke 50 liat kapal ini terbang.
Penerbangan yang menghebohkan dunia karena menggunakan fly by wire, yang terbang dikendalikan elektronik dan kedua didunia setelah airbus a 300.
Setelah mengeluarkan dana 2 billion dollar. Indonesia mulai mempersiapkan perijinan ke faa

Krismon melanda dan soeharto mengemis dana ke imf


Kalusul ke 13 dari perjanjian tersebut adalah berhenti mendanai iptn. Padahal ga ada hubungannya iptn ama krismon, krismon kan bank bank swasta yang ga bisa bayar utang. FUCK IMF.

Akhirnya iptn mati suri, cn 250 jadi bangkai di hanggar. 5000 karyawannya di phk dan iptn sampe bikin panci.


Iptn jadi bahan guyonan ekonom, indonesia bikin pesawat butut ga laku. Sedih ane dengernya.


Puncaknya tahun 2007 iptn yang berubah nama jadi pt di dipailitkan oleh pn jakarta.

SBY dan Habibie mulai rapat bersama. Habibie menyarankan SBY menunjuk Budi Santoso yang sukses menyelamatkan pindad dengan menjualpanser anoa dan ss2.


(Maka nya jangan suka ngehina sby, SBY itu jasa besar, dibanding mega yang bisanya jualin bumn)
Kalau pt di mati, indonesia harus mengulang lagi ke tahun 50an dan harus mengirim habibie habibie lagi ke luar negeri.

Langkah pertama budi sansoto adalah mengajukan banding ke ma dan berusaha menjual pesawat.
Yang beli pertama adalah tommy winata dengan perusahaannya yang membeli 2 unit helicopter nbo 105


Langkah berani tw engingat harga jual produk pt di belum tentu bisa dijual lagi, dan ga akan ada bank yang mau memberi pinjaman untuk pembelian helicopter ini.

Setalahmemiliki modal pt di mulai tender di luar negeri. Dan menang pembuatan pseawat cn 2124 buah dari korea selatan.


Pesawat tahun 80 an, mampu mendarat tanpa landasan standar dan lapangan rumput, bisa dipakai kargo, tentara dan tamu vip, dan memiliki fasilitas pintu belakang atau ram door.sangat cocok untuk keperluan militer dan kepolisian.

Produk ini di laku di banyak negara dengan rata rata penjualan 6 pesawat per tahun.


pt di belum maju

Dengan semua prestasi ini pak Budi belum merasa pt di maju. Selain belum pernah dijual ke swasta, pak Budi bercita cita suatu saat Indonesia menjadi partner boeing dan airbus, dan menjadi negara yang sejajar dengan jerman, jepang , prancis dankorea dalam desain pesawat.

CN 219



Belajar dari kesalahan di cn 250. Pt di sekarang mengembangkan pesawat perinti yang berkapasita 19 orang untuk wilayah terpencil seperti papua. Dan pesawat ini 100% di desain oleh orang indonesia dan partner produksi lokal seperti astra autopart.

generation gap

Pt di baru bangkit 3 tahun belakangan ini , sehingga terjadi gap keahlian antara karyawan senior dan muda yang masih fresh. Hal ini menjadi tantangan karena banyak karyawan seniornya (35%) sudah diatas usia 50 tahun.

Mudah mudahan industri penerbangan Indonesia bisadilanjutkan oleh generasi muda Indonesia.

Kejayaan pt di = kejayaan Indonesia
Hidup Indonesia


Komen: