Panasnya gelombang politik
mendekati Pemilihan Umum Kepala
Daerah (Pemilukada) Serentak di
sekitar 101 daerah mulai dirasakan
oleh masyarakat Indonesia. Tanpa
terkecuali mulai dari golongan tua
hingga kelas pelajar sekalipun,
aroma kesibukan dan ramainya
Pemilukada 2017 telah merasuki
sendi kehidupan publik.

Sebagai negara yang majemuk
dengan beragam suku, ras, agama,
dan golongan, Indonesia merupakan
salah satu negara yang paling rawan
akan konflik SARA. Beberapa konflik
SARA yang dahulu masih membekas
diingatan dan dapat dijadikan
pelajaran oleh para aktor politik
untuk menghentikan tindakan dan
propaganda kejam mereka.

Selanjutnya konflik berbau SARA
yang paling tragis meletus pada
tahun 1999 di Ambon. Kerusuhan
yang melanda masyarakat Ambon-
Lease sejak Januari 1999 telah
berkembang menjadi aksi
kekerasan brutal yang merenggut
ribuan jiwa yang juga
menghancurkan tatanan kehidupan
bermasyarakat.

Konflik tersebut meluas dan menjadi kerusuhan hebat tatkala banyaknya nyawa menjadi korban sebagai imbas
konflik agama antara umat Islam
dan Kristen.

http://www.neraca.co.id/article/7718...emilukada-2017

Yg saya takutkan bukan di jakarta, bukan di daerah manapun, tetapi ambon. Kenapa ambon? Karena karakter dan ideologi orang ambon itu keras walaupun disisi lain, mereka punya tradisi pela gandong.

Kasus penis-taan pak Ahok jangan terlalu diambil pusing, ahok tidak bersalah, dan semua pasti damai.

Tapi yg ditakutkan adalah maluku, maluku ini belum pulih benar lho, provokator provokator elit atas siap bermain lagi kalau diperlukan.

Modus operandinya selalu sama dari dulu kok, kalian masih ingat ketika umat islam menangis ketika mendengar masjid al fatah dibakar oleh pihak Kristen?

Dan kalian masih ingat ketika umat Kristen menangis ketika mendengar ada pendeta yang ditebas kepalanya?

Cukup dua trigger itu, kelompok merah dan kelompok putih akan memanas kembali.

Kelompok merah: Kristen
Kelompok putih: islam

Dulu panglima islam, Jafar Umar Thalib dan Hasan Sangadji ternyata bersahabat dengan panglima Kristen, Berty Loupatty dan Alexander Wattimena.

konflik ambon bisa membesar dan tak bisa diredam karena aparat baik tentara dan polisi terpecah, membela agamanya masing masing.

Intinya adalah waspada, laporkan segera kalau ada gelagat orang orang yang mencurigakan.

Hal yg sama pernah terjadi di Flores medio tahun 1990 sampai 1996, kala itu, banyak orang non Katolik yg ikut Misa, kemudian terima hosti lalu melecehkan hosti tsb, yg mengakibatkan amuk massa dari massa Katolik.

Setelah saya pelajari, konflik agama dan suku memang sangat fatal di Indonesia.

Tapi yg saya dapatkan, yg saya baca, konflik di Kalimantan lah yg paling unik, kerusuhan sambas tahun 1999 antara suku melayu dan suku madura.
Padahal orang melayu dan orang madura itu sama sama islam, tapi orang melayu dan orang dayak malah saling membantu dan memburu suku madura secara bersama sama.

hufftt, kalau diingat, memang sangat menyakitkan, ini bukan membuka luka lama, tapi ini pembelajaran untuk kita semua, akhir kata, waspadalah, provokator ada dimana mana.