Sumenep (beritajatim.com) - Ulah JP (32), warga Desa Parsanga, Kecamatan Kota Sumenep benar-benar keterlaluan. Pria pengangguran itu kerap menyetubuhi SL (15) anak tirinya di rumah, saat istrinya sedang bekerja.

"Saya kalau pagi sampai siang kan kerja nyuci baju. Nah waktu saya di luar rumah itu, suami saya memaksa anak saya untuk melayaninya," kata ibu korban, Astrid, warga Jl. Delima, Kelurahan Karangduak, Kecamatan Kota Sumenep, Rabu (16/11/16).

Ia menceritakan, selama ini suaminya yang mengantarjemput anaknya sekolah, karena ia harus bekerja mencari uang untuk makan.

"Saya pernah buka warung nasi di Bangkal. Sekarang saya jualan pisang kriuk. Jadi anak saya memang lebih sering bersama ayahnya. Suami saya diajak kerja gak mau," ungkapnya.

Ia mengaku sama sekali tidak menyangka jika suaminya tega menyetubuhi anaknya sejak berumur 6 tahun hingga berumur 15 tahun. Ia mengaku sempat menaruh curiga saat setahun lalu memergoki suaminya meremas-remas pantat anaknya yang baru selesai sholat.

"Anak saya itu masih di atas sajadah. Tiba-tiba suami saya meremas-remas bokong anak saya. Saya kaget melihatnya. Waktu saya tanya, katanya dia hanya ingin membetulkan sarung yang digunakan anaknya untuk sholat," ujarnya.

Kecurigaan Astrid kemudian terkubur setelah suami dan anaknya bersumpah demi Allah, bahwa tidak pernah melakukan perbuatan bejat itu. "Ternyata anak saya itu disuruh suami saya untuk bersumpah. Dia diancam supaya mau bersumpah. Dosanya biar suami saya yang nanggung katanya," ungkap Astrid.

Ia semakin terpukul setelah 'belang' suaminya terungkap. Persetubuhan haram itu bahkan dilakukan malam hari saat mereka tidur bertiga. "Saat kami tidur bertiga di satu kamar, suami saya ternyata menyetubuhi anak saya. Mulut anak saya dibekap supaya tidak berteriak. Saya karena kelelahan bekerja juga tidak terbangun. Saya baru tahu dari pengakuan anak saya sendiri," ucapnya tertunduk sedih.

Astrid dan SL, saat ini mendapatkan pendampingan dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sumenep. "Korban dan ibunya ini mengalami trauma hebat. Karena itu, kami melakukan pendampingan, termasuk saat melapor ke kepolisian. Saat ini kasusnya ditangani Polres Sumenep," terang koordinator pendamping P2TP2A, Nurul Sugiati. (tem/kun)

sumber : http://m.beritajatim.com/hukum_kriminal/282492/9_tahun_setubuhi_anak_tiri,_'garap'_saat_tidur_bertiga_dengan_istri.html

bapaknya tukang modus nih pasti, bakal masuk kerak neraka