Quote:
Jakarta - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta Umat Islam untuk menahan diri tidak melakukan aksi demonstrasi besar-besaran. Din meminta umat Islam fokus untuk mengawal kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Simpan dulu energi itu, karena proses hukum masih panjang," ujar Din saat ditanya isu adanya demo pada tanggal 25 November 2016, Rabu (16/11/2016).
(Baca juga: Kapolri: Ahok Sudah Tersangka, Kalau Ada Demo Lagi Agendanya Inkonstitusional)
Din menyampaikan hal tersebut di Kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat dalam acara Silaturahmi Ormas/Lembaga Islam.
Ketua Dewan Pertimbangan MUI juga mengatakan bahwa aksi demo yang dilakukan oleh gabungan ormas Islam sebenarnya memiliki tujuan mulia, yaitu mengawal negara agar tidak dirusak oleh orang yang intoleransi antar umat beragam. Tuntutan mereka saat itu hanya satu, yaitu menuntut penegakan hukum kepada Ahok.
"Reaksi damai pada 4 November lalu, bertujuan mengawal NKRI jangan sampai dirusak oleh orang intoleran. Maka reaksi Umat Islam tidak bertujuan kejahatan yang merugikan NKRI. Yang dituntut itu kan penegakan hukum," kata Din.
Hal senada juga diucapkan oleh Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azar Simanjuntak. Dirinya mengimbau agar Pemuda Muhammadiyah fokus untuk mengawal kasus Ahok. Dahnil juga menjelaskan bahwa demo adalah opsi kedua yang mereka ambil.
"Sejak awal, pilihan kami adalah cara yang beradab. Pertama adalah menempuh jalur hukum dengan melaporkan Ahok ke Polda Metro Jaya dan terus kami kawal. Kedua, ketika ada dugaan yang kami anggap tidak berjalan sebagaimana mestinya seperti lambat, maka kami melakukan langkah konstitusional kedua, yaitu demo," tutur Dahnil.
"Pemuda Muhammadiyah memang tidak memilih langkah kedua (demo). Kami akan fokus mengawal proses hukum yang panjang. Kami imbau agar semua pihak terlibat pada pengawalan (kasus Ahok) bukan demo," tutupnya.
(bis/dnu)
Quote:
"Reaksi damai pada 4 November lalu, bertujuan mengawal NKRI jangan sampai dirusak oleh orang intoleran. Maka reaksi Umat Islam tidak bertujuan kejahatan yang merugikan NKRI. Yang dituntut itu kan penegakan hukum," kata Din.
Pak Din, mohon di negara yang majemuk ini utamakanlah dialog. Dialog langsung dengan Ahok atau dialog dengan forum kerukunan umat beragama (karena Ahok bukan beragama islam) atau bisa juga ke perwakilan gereja kristen. Hal ini yang sedari awal tidak pernah dilakukan oleh ormas dan MUI. Tentunya hal ini yang menimbulkan tanda tanya, kenapa begitu cepat dicap penista agama.
Quote:
"Sejak awal, pilihan kami adalah cara yang beradab. Pertama adalah menempuh jalur hukum dengan melaporkan Ahok ke Polda Metro Jaya dan terus kami kawal. Kedua, ketika ada dugaan yang kami anggap tidak berjalan sebagaimana mestinya seperti lambat, maka kami melakukan langkah konstitusional kedua, yaitu demo," tutur Dahnil.
Cara paling beradab adalah dialog bukan jalur hukum!
Hendaknya di negara yang majemuk ini berbesar hati dan bertebal kuping! buang sifat
BAPER dan
SENSI