- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Based on True Story] Seninya Cari Rumah Idaman


TS
annisamaulida
[Based on True Story] Seninya Cari Rumah Idaman
Bener kata banyak review yang ane baca. Ternyata, cari rumah itu kayak cari jodoh. Banyak pertimbangannya, dan bukan perkara yang mudah buat dapet yang cocok. Bisa jadi rumahnya bagus, lokasinya oke, tapi harganya mahal. Bisa harganya cocok di dompet, tapi lokasinya kayak di tempat jin buang anak. Blong.
Quote:
![[Based on True Story] Seninya Cari Rumah Idaman](https://dl.kaskus.id/uwuwuwuw.com/wp-content/uploads/2016/11/Cempaka-Residence-Cibinong.jpg)
Based on our true story, setelah akhirnya tanda tangan KPR di sebuah rumah mungil di kawasan Cibinong yang bernama Cempaka Residence, akhirnya ane sama suami bisa menceritakan banyak hal tentang seluk beluk membeli rumah, termasuk ngurus-ngurus KPR nya.
Quote:
Cari Rumah
![[Based on True Story] Seninya Cari Rumah Idaman](https://dl.kaskus.id/www.metroatlantahome.com/images/man-searching-homes-online.jpg)
Ini hal yang paling susah. Diawali dari cari-cari rumah secara online, dipilih mana yang kiranya menarik, cocok di budget, sampai lokasinya bukan di tempat jin buang anak. Sepintas, berkat bantuan internet sepertinya gampang. Tapi di sisi lain, bisa jadi malah tambah ribet. Informasi soal rumah di internet memang banyak. Tapi realitanya, setelah di survey, belum tentu infonya sama.
Misal, ada iklan rumah yang katanya aksesnya dekat kemana-mana. Mulai dari stasiun, terminal, mall, sekolah, rumah sakit. Eh ya pas disurvey, kata ‘dekat’ itu memang relatif sih ya. Ada yang bilang 5 km itu dekat, ada yang bilang jarak segitu ya udah jauh lah ya.
Quote:
Survey
![[Based on True Story] Seninya Cari Rumah Idaman](https://dl.kaskus.id/muchtartukangbangunan.files.wordpress.com/2015/08/jasa-tukang-bangunan-sidoarjo-surabaya.jpg)
Ini momen yang paling melelahkan. Dari satu perumahan ke perumahan lain, berdasarkan referensi yang ane sama suami dapatkan di internet.. Tapi pas lagi survey, ada juga sih ane sama suami mampir-mampir ke perumahan yang dekat daerah situ. Biasanya, kompleks perumahan yang lagi dibangun, pasti ada developer lain yang juga membangun.
Ane sama suami udah pernah ketemu developer yang bawel, cuek, songong, sampai yang caper nya minta ampun. Nah, ini seninya cari rumah. Selain bisa sambil menyambung silaturahmi, ternyata ane sama suami juga belajar ngobrol sama banyak orang.
Yang disurvey rumahnya apa aja? BANYAK! Mulai dari lokasinya bener apa nggak, legalitasnya, sampai tanya ke warga asli situ. Developer yang bangun ini bener apa nggak, sapa tau bermasalah. Satu lagi, kondisi kawasan situ gimana. Misal, rawan banjir, rawan kejahatan, atau rawan-rawan yang lain.
Selain itu, kalau dari ane sama suami berdua, ane sama suami coba tanya-tanya juga kalau perumahannya sudah berpenghuni. Mereka kan sudah lebih dulu berurusan sama developer. Ribet nggak.
Quote:
Jangan Males Ke Expo Properti
![[Based on True Story] Seninya Cari Rumah Idaman](https://dl.kaskus.id/www.housing-estate.com/wp-content/uploads/2014/07/xbtn-property-expo.jpg.pagespeed.ic.Q26-Lb9hj6.jpg)
Dalam setahun, di berbagai kota besar pasti ada banyak properti expo. Nah, ane sama suami aja sampai kurang lebih tiga kali ke properti expo. Saking ngebetnya pengen punya rumah. Biasanya, di properti expo, ane sama suami bisa dapet banyak promo. Minimal bisa bawa brosur, goodie bag, sama payung lah kalo kesitu. Nah, tapi jangan langsung deal ya kalo di property expo. Coba dulu disurvey lokasinya.
Quote:
Ngurus KPR
![[Based on True Story] Seninya Cari Rumah Idaman](https://dl.kaskus.id/www.apartemen-abdi.com/web/images/news/2015-04-23-183501.jpg)
Setelah hampir 1 tahunan hunting rumah (tentunya yang sesuai budget, dll), ane sama suami nemu developer yang memang cocok. Dari segi duit, lokasi, dan kayaknya emang developernya nggak bermasalah. Nah, tibalah saat ngurus KPR, dihadapkan sama biaya-biaya, dan berbagai administrasi perbankan yang super-ngejelimet. Walau ngejelimet, ya namanya demi rumah idaman, masa iya gitu aja kalah. Jangan sampai sekip. Baca dengan teliti semua perjanjian dengan developer, notaris, bahkan bank. Soalnya, urusannya bakal tahunan, nggak cuma sehari dua hari.
Quote:
Restu Orang Tua dan Mertua Itu Penting
![[Based on True Story] Seninya Cari Rumah Idaman](https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/-v7G5NwmlMbU/VLZjp4M1bCI/AAAAAAAAheQ/EOfHJQsEdZY/w1200-h630-p-nu/restu-orang-tua-bisnis.jpg)
Ini nih yang kadang kelewatan. Kadang ane sama suami udah oke sama rumahnya, punya duit, tapi ane sama suami lupa kalau keluarga itu nggak cuma suami istri. Ada orang tua, ada juga mertua. Ane sama suami pernah, deal sama satu developer, dan udah bayar booking fee. Niatnya sih mau ngabarin ke orang tua kalo udah deal aja. Tapi, apa mau dikata, wong namanya juga orang tua, pasti mereka punya pertimbangan lebih soal rumah ane sama suami. Ya….ujung-ujungnya batal dan booking fee hangus. Untungnya dapet rumah yang lebih oke dan dari sisi biaya lebih terjangkau. Hehe.
Quote:
0
4.6K
Kutip
38
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan