Merdeka.com - Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, selepas menjadi narasumber dalam acara seminar Nasional Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di Universitas Singaperbangsa Karawang, menyambangi korban banjir di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (15/11).

Dedi datang membawa 3000 paket nasi bungkus, sekaligus menggelar makan bersama dengan warga Desa Rawa Gempol, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Karawang, yang menjadi korban banjir.

"Mangga bagikeun ayeuna! bapak-bapak, ibu-ibu tuang heula ayeuna mah, (Silakan bagikan sekarang! bapak-bapak, ibu-ibu silakan makan dulu)," seru Dedi setibanya di lokasi banjir.

Usai makan bareng, Dedi kemudian melihat kondisi sungai Citarum yang hampir meluap akibat debit air yang tinggi.

"Nih, ada danau yang dipenuhi eceng gondok, ini seharusnya dikeruk lagi. Saya perkirakan ini luasnya kira-kira lima hektar, harusnya bisa menampung air daripada pada dibiarkan begini," cetus Dedi.

Guna mengatasi banjir di Kabupaten Karawang, Dedi menyampaikan saran. Sebagai solusi jangka panjang adalah pembangunan Bendungan Cibeet di Kabupaten Bogor yang membendung aliran Sungai Cibeet yang bermuara di Sungai Citarum. Jika bendungan tersebut dibuat, menurutnya akan memperkecil debit air yang masuk ke aliran Sungai Citarum.

"Problem banjir ini kan luapan aliran anak Sungai Citarum, yakni Sungai Cibeet, itu harus segera dibendung untuk memperkecil debit air yang masuk ke Citarum," kata pria juga menjabat ketua DPD Golkar Jabar itu.

Sementara bencana banjir di Karawang, saat ini merendam 7 kecamatan di Kabupaten Karawang dengan ketinggian antara satu hingga dua meter. Kondisi itu membuat warga terpaksa mengungsi ke sejumlah lokasi yang dianggap aman.

"Kali ini paling parah, biasanya sehari semalam juga sudah surut lagi, ini sudah berhari-hari," kata salah seorang warga korban banjir Karawang Aep.

Banjir di Karawang terjadi sejak hari Minggu malam 13 November 2016 lalu, setelah sungai Citarum dan sungai Cibeet meluap akibat tidak mampu menampung volume air.

SUMBER

Nasi bungkus memang menjadi andalan terutama untuk korban pengungsian agar asupan gizi tetap terjaga