Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

diego.sterlingAvatar border
TS
diego.sterling
Perbedaan Reksadana, Trading Saham & Trading Forex
Merencanakan keuangan anda adalah sebagian kunci dari kebahagiaan anda di hari tua kelak. Salah satunya adalah dengan berinvestasi sebagai jaminan hari tua anda.

Kenapa investasi?

Karena menabung saja tidak cukup. Inflasi menyebabkan harga-harga barang yang anda beli selalu naik tiap tahunnya. Ini artinya nilai tukar uang rupiah yang anda pegang lambat laun semakin turun.

Bunga tabungan deposito yang hanya sekitar 7,5% tidak dapat mengimbangi nilai inflasi Indonesia yang mencapai 8,7% pada tahun 2013 lalu (*data bank indonesia).

Kalau kita membicarakan investasi, saat ini ada 3 jenis investasi yang paling populer di indonesia.

3 Investasi itu adalah reksadana, trading saham dan trading forex.

Bagi anda yang awam, tentu ingin mengetahui perbedaannya bukan?
Tak terkecuali bagi anda yang memang sudah merencanakan untuk berinvestasi tapi masih bingung untuk memilih mana diantaranya adalah investasi yang menguntungkan.


Perbedaan Reksadana, Trading Saham & Trading Forex

Reksadana adalah anda menginvestasikan sejumlah dana kepada sebuah perusahaan pialang asset management.

Manager investasi dari perusahaan pialang tersebut akan menginvestasikannya ke beberapa portfolio investasi yang bisa berupa saham, obligasi / surat hutang negara (sukuk), deposito ataupun valuta asing (forex).

Trading Saham adalah anda menginvestasikan sejumlah dana untuk membeli saham / entitas dari perusahaan tertentu yang terdaftar di bursa efek indonesia. Kalau di negeri Paman Sam, bursa efek ini dikenal dengan nama Wall Street.

Untuk menikmati hasil, anda biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama (biasanya 5 tahun keatas).

Trading Forex adalah anda menginvestasikan sejumlah dana anda ke perputaran mata uang asing melalu perusahaan pialang forex (valuta asing).

Investasi online di mata uang ini dikenal sangat likuid / mudah dicairkan dan mempunyai prosentase profit yang lebih tinggi dalam jangka pendek, tapi tingkat resikonya juga lebih tinggi.


Profit vs Resiko

Dalam investasi kita pastinya ingin memilih yang paling aman dan menghasilkan profit / return tahunan paling tinggi. Sayapun juga ingin seperti itu emoticon-Smilie

Nah kita akan membahas dari sisi profit beserta resikonya.

1. Profit
Dari sisi profit, manakah yang paling profitable dari ketiga macam investasi tersebut?

Jawabannya adalah Trading Forex

Trading forex atau disebut juga sebagai valuta asing (valas) terbukti menghasilkan return of investment tertinggi.

Hal ini dibuktikan sendiri oleh salah seorang legenda investasi dunia yaitu George Soros yang mengantongi profit trilyunan dolar Amerika dengan trading forex pada saat krisis moneter yang menimpa negara-negara Asia (termasuk Indonesia) pada tahun 1997 yang lalu.

Soros sebelumnya juga berhasil mengambil profit sebesar 1 trilyun US dollar dengan melakukan trading forex di mata uang poundsterling pada tahun 1992 dan mendapatkan julukan “The Man Who Broke the Bank of England” atau “Pria yang Menyebabkan Bank of England Bangkrut”.

Kepopuleran trading forex juga dibuktikan dengan pencatatan rekor transaksi terbesar dari semua investasi yang pernah ada di dunia yaitu sebesar 5,3 trilyun dolar AS pada tahun 2013 lalu yang sebelumnya tercatat sebesar 3,98 trilyun dolar AS pada tahun 2010.

Hal tersebut menunjukkan bahwa market forex banyak diminati oleh kalangan investor baik dari kalangan retail personal ataupun institusional.

2. Resiko
Nah, ngomong-ngomong soal resiko … trading forex ternyata mempunyai resiko yang paling tinggi diantara reksadana maupun trading saham.

Dengan tingkat return of investment yang fantastik yang bisa dicapai dalam hitungan bulan, tentunya potensi kerugiannya juga lebih besar.

Kembali kita ambil contoh dari kisah Soros, betapa hebatnya pun dia, Soros pernah mengalami kerugian miliaran dollar akibat gaya tradingnya yang agresif. Pada tahun 2000, Soros merugi sekitar $ 4 miliar. Enam tahun sebelumnya, ia juga pernah kehilangan uang meskipun jumlahnya lebih kecil, yakni $ 600 juta, akibat salah dalam memegang posisi jual Yen.

Nah, dari sedikit penjelasan ini, manakah yang sekiranya cocok untuk anda? emoticon-Smilie
Diubah oleh diego.sterling 29-03-2014 03:15
0
6.7K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan