haloooo agan-agaan, ane balik lagii niiiiihhhh. kali ini kita posting soal Djarot yuukkk, Cawagub Jagoan anee hehehehehehe

Djarot belakangan ini banyak diberitakan soal penolakan warga terhadapnya. Berita miring ini tentu merugikan dan mencederai kehidupan demokrasi bangsa. Djarot sebagai Cawagub jelas dilindungi oleh konstitusi hak-haknya sebagai Calon Kepala Daerah. Kampanye yang dilakukannya tidak boleh diganggu pihak manapun selama tidak berbenturan dengan peraturan kampanye yang dilansir KPU. Hak-hak Djarot dikawal dan dijamin oleh panitia PILKADA dan aparat keamanan, siapapun yang menentang dan menghalangi hak-hak calon Kepala Daerah dapat dipidanakan
Lihat: Bawaslu: Halangi Kampanye Calon Kepala Daerah Bisa Dipidana

Djarot dihadang oleh oknum yang mengatasnamakan dirinya warga di daerah Mampang. Insiden itu diwarnai kerusuhan antara warga lokal dan ‘warga nasi bungkus’ julukan terhadap massa bayaran tersebut. Kerusuhan ini ditangani langsung oleh Kapolsek setempat, Pihak Kepolisian pun beranggapan bahwa mereka adalah massa bayaran. Istilah ‘Nasi Bungkus’ digunakan sebagai bentuk ejekan warga sekitar untuk mental pendukung bayaran tersebut yang bisa dibeli dengan sebungkus nasi.



Lihat: Polisi: Penolak Djarot Saat Blusukan Diduga Bukan Warga Mampang

Protes terhadap Djarot masih membawa-bawa isu penista agama yang tidak relevan, Djarot sama sekali tidak terlibat dalam kasus itu dan tujuannya blusukan ke daerah mampang tersebut murni untuk mendengarkan aspirasi warga.
Tanggapan warga pun positif terhadap Djarot, banak warga yang mengakui bahkan ikut menghujat pendemo bayaran tersebut. Bahkan, beberapa warga juga siap memasang badan dan dorong-dorongan dengan massa bayaran, beruntung Kepolisian bisa meredam situasi ini. Dukungan terhadap Djarot diperlihatkan warga saat menghadang pasukan pendemo yang membawa pengeras suara dan menghalang-halangi prosesi kampanye Djarot.
Lihat: Sekelompok Orang Teriak-Teriak Tolak Djarot Blusukan di Mampang

Tim Djarot tidak mengacuhkan insiden tersebut dan melanjutkan kampanyenya. Ditengah-tengah protes yang dilayangkan, banyak warga yang meneriakkan salam dua jari dan berkata kalau wilayah Mampang selalu memilih PDI-P sebagai Parpol pilihan, warga pun ikut menenangkan Djarot kalau warga sekitar ada di pihaknya.
Lihat: Ada Pendemo, Warga Langsung Semangati Djarot

Insiden ini sudah terjadi beberapa kali, massa yang terkesan terorganisiir ini hamper pasti ada yang mendalangi, belum diketahui siapa namun jelas ada motif politik yang kuat terkandung dalam gerakan ini. Banyak kubu yang meresahkan perbuatan ini sebagai tanggung jawab lawan politik Ahok-Djarot. Dugaan ini bukan tanpa alasan, karena ada seintimen komunal atau golongan tiap kali ada serangan kepada kubu Ahok-Djarot. Kasus ini harus segera diusut oleh Bawaslu dan Panwaslu agar PILKADA DKI dapat berjalan dengan kondusif
Lihat: PPP Djan Faridz Duga ada Kelompok Gerakkan Tolak Ahok