Kaskus

News

sumbu.pendekAvatar border
TS
sumbu.pendek
BOM GEREJA: Bocah-bocah Ceria Bermain, lalu Blaar !
BOM GEREJA: Bocah-bocah Ceria Bermain, lalu Blaar !
MINGGU, 13 NOVEMBER 2016 | 20:45 WIB


BOM GEREJA: Bocah-bocah Ceria Bermain, lalu Blaar !



TEMPO.CO, Samarinda - Juhana alias Jo diduga melempar bom molotov tepat di kerumunan sejumlah anak berusia di bawah lima tahun yang bermain di teras Gereja Oikumene, Jalan dr Cipto Mangunkusumo, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Ahad siang tadi, 13 November 2016.

Bom rakitan berupa botol yang diisi bahan bakar itu kontan membakar tubuh empat balita yang tengah menunggu orang tua mereka, jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Samarinda Seberang, meninggalkan gereja setelah kebaktian selesai.

Mawarni Hutahayan, jemaat HKBP, menceritakan bahwa suara letupan terdengar dari dalam gereja ketika jam dinding menunjukkan pukul 09.50 Wita. Jemaat yang sebelumnya tengah bersalaman sebelum pulang pun panik. "Saya sudah berjalan menuju pintu keluar, tiba-tiba ada ledakan di teras gereja," kata Mawarni.

Tiba-tiba Mawarni teringat bahwa di teras gereja banyak anak jemaat yang bermain. Ketika jemaat keluar gereja, Mawarni menerangkan, yang terlihat hanya asap tebal di teras. Setelah asap menipis, barulah terlihat anak-anak yang jadi korban tindakan Juhanda.

Benar saja, anak-anak itu bermain tepat di lokasi lemparan bom. "Saya sempat shock," tutur Mawarni.

Anak-anak yang jadi korban adalah Intan Olivia Banjarnahor, 2,5 tahun, Alvaro Aurelius Tristan Sinaga (5), Trinity Hutahayan (3), dan Anita Isabel Sihotang (2). Intan dan Trinity mengalami luka bakar hampir di sekujur tubuh.

Mereka segera dilarikan ke rumah sakit terdekat, yakni Sakit Ibu Anak Moeis. Kemudian, Intan dan Trinity dirujuk RSUD AW Syahrani untuk mendapat penanganan lebih serius.

Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Kepolisian Daerah Kalimantan Timur menyatakan, dua anak yang dirujuk ke RSUD AW Syahrani mengalami luka bakar 60-70 persen. Sedangkan dua lainnya, di bawah 20 persen.

Juhana, 32 tahun, lari ke Sungai Mahakam di seberang gereja setelah melempar molotov. Sejumlah warga memergoki kemudian mengejar pria kurus gondrong yang mengenakan kaus oblong hitam bertuliskan Jihad Way of Life itu. Begitu tertangkap, Juhana dihajar massa sebelum diserahkan kepada polisi.

"Pelaku sudah ditangkap. Percayakan kepada penegak hukum untuk menangkap jaringannya," kata Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian kepada Tempo, Ahad, 13 November 2016.

Juhana pernah mendekam di penjara selama 3,5 tahun karena terlibat kasus bom di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tangerang pada 2011. Dia anggota kelompok pelaku teror bom buku di Jalan Utan Kayu dan bom di Puspitek yang dipimpin Pepi Fernando. Pepi Fernando divonis hukuman penjara 18 tahun pada awal Maret 2012.


https://nasional.tempo.co/read/news/...ain-lalu-blaar



Pertanyaan untuk Para Nasbung Garis Keras dan Nasbung Garis Miring...

Pelaku Terornya di Bohongi Orang Pakai Ayat... atau Nggak di Bohongin Orang Pakai Ayat... ???


0
2.2K
26
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan