n4z1Avatar border
TS
n4z1
Tim reaksi cepat Lantamal VI dibentuk, diisi 7 personel TNI
Tim reaksi cepat Lantamal VI dibentuk, diisi 7 personel TNI


Merdeka.com - Team Eastern Fleet Quick Response Lantamal VI atau tim reaksi cepat armada timur Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) VI, resmi terbentuk dengan tujuh orang personel yang telah dibekali latihan selama dua bulan untuk menjalankan tugas khusus, di antaranya pemeriksaan kapal dalam kondisi tidak normal misalnya karena dibajak.

Peresmian digelar dalam sebuah upacara sederhana dipimpin Komandan Lantamal VI, Laksamana Pertama Yusup di markasnya, Jumat (11/11). Hadir Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto dan stakeholder lain mitra sinergi Lantamal VI antara lain dari unsur Polair Polda Sulsel, Basarnas, Otoritas Pelabuhan, Syahbandar, Bea Cukai dan PT Pelindo.

Yusup mengatakan, tim reaksi cepat ini dibentuk untuk merespons informasi yang diterima masyarakat dan dari intelijen mengenai kejadian yang mengganggu keamanan pengguna laut, khususnya yang melintas di wilayah kerja Lantamal VI yakni perairan Sulsel, Sulbar, Sulteng dan Sultra.

"Tujuannya agar unsur-unsur operasi Lantamal VI dapat hadir pada waktu dan posisi yang tepat dalam menindak setiap kejadian di laut, serta membantu unsur TNI AL yang laksanakan operasi di wilayah perairan yang menjadi tanggung jawab Lantamal VI," kata Yusup.

Hadirnya tim reaksi cepat ini, tambah Yusup, diharapkan dapat mencegah pelanggaran hukum di laut seperti illegal fishing, illegal mining, kecelakaan laut, pencemaran di laut dan perompakan.

"Tujuh orang dalam satu tim ini dibagi lagi minimal tiga regu dalam sebuah operasi, dengan tugas ada yang bertindak sebagai regu pengamanan, regu penyerbu dan regu pelindung," ujarnya.

Dengan terbentuknya tim reaksi cepat ini, Yusup membuka hotline dengan nomor 082194941444 dan 0411-3615413. Harapannya, masyarakat bisa mengaksesnya hotline tersebut jika menemukan satu kejadian yang terkait pelanggaran atau kecelakaan di laut.
https://www.merdeka.com/peristiwa/ti...sonel-tni.html
================


Cukup 7 orang prajurit untuk menangani hal-hal khusus.
Dibelakang sana masih ada ratusan ribu prajurit terlatih untuk menjaga NKRI. Jadi bagi yang macam-macam ingin memecah belah NKRI, entah dengan agenda 25 Nov, Desember, atau apapun ditahun 2017, ya silakan aja. Rakyat Indonesia itu ratusan juta, bukan 2 atau 3 juta. jangan pernah memaksakan kehendak. Jangan suka berlebihan, sebab berlebihan itu selalu tidak baik hasilnya.

Diubah oleh n4z1 12-11-2016 09:18
0
2.1K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan