Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta menemukan dugaan pelanggaran politik uang dalam Pilkada DKI 2017. Dugaan pelanggaran politik uang tersebut melibatkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Menurut Ketua Bawaslu DKI Mimah Susanti, Anies-Sandi diduga melakukan politik uang saat menggelar kegiatan bersama anak yatim. Pada acara tersebut, panitia pengawas Pilkada melaporkan adanya dugaan pembagian uang bagi anak yatim.

"Kami belum bisa buka detailnya karena masih ditelusuri. Kami mau tahu benar tidak, ada buktinya nggak, siapa yang dibagikan," kata Mimah di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (10/11).

Untuk memastikan kebenaran dugaan tersebut, Bawaslu DKI harus memastikan pembagian uang dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Jika pemberian uang terbukti dilakukan secara TSM, sanksi diskualifikasi dapat dijatuhkan pada Anies dan Sandiaga.

"Kalau tidak, maka kami tindak lanjuti kepada KPU DKI sebagai pelanggaran administrasi, mengingatkan paslon untuk tidak melakukan itu," ujarnya.

Temuan dugaan pelanggaran politik uang tersebut akan ditangani hingga lima hari kerja mendatang. Setelah itu, Bawaslu DKI akan mengeluarkan kesimpulan atas pemeriksaan yang sudah dilakukan.

Dari ketiga peserta Pilkada DKI, hanya Anies dan Sandiaga yang diduga melanggar ketentuan politik uang saat kampanye. Mereka juga menjadi peserta Pilkada yang paling aktif melakukan kegiatan selama dua pekan awal masa kampanye.

Hingga saat ini, tercatat sudah 82 titik kampanye yang disambangi Anies dan Sandiaga. Jumlah itu melampaui kampanye peserta Pilkada lain, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat serta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

"Kegiatan kampanye pasangan calon nomor urut dua, Basuki-Djarot, dilakukan di 52 titik. Sementara kegiatan paslon nomor urut satu, Agus-Sylvi, dilakukan di 1 titik," tuturnya. (obs)

http://www.cnnindonesia.com/kursipan...g-anies-sandi/

yuk, paslon mana saja yg ada indikasi melanggar harus ditelusuri biar tahu terbukti atau tidak