WAH, kelakuan Prawoto, 26, rusak betul. Tinggal di Bali ikut kakak, mestinya jaga nama baik tuan rumah. Yang terjadi, baru 2 bulan di Klungkung dia sudah menggauli bini orang hingga lima kali. Tentu saja suami Ny. Made, 24, tidak terima, sehingga Prawoto yang celamitan itu jadi urusan polisi.

Di manapun orang numpang hidup, harus menghormati dan menjaga nama baik keluarga yang ditumpangi. Perilakunya harus terukur, tidak boleh menunjukkan sikap yang mengganggu hubungan dengan tetangga, karena akan bikin repot tuan rumah yang ditinggali. Jika sampai timbul masalah karena kehadirannya, bukan tidak mungkin akan disuruh pergi karena hanya bikin malu keluarga.

Rupanya Prawoto yang asal Jatim itu tak menyadarinya. Sudah sejak dua bulan lalu dia tinggal di rumah kakaknya, di Klungkung. Ceritanya mau cari pekerjaan. Tapi pekerjaan belum didapat, dia malah ingin “mengerjai” wanita tetangga, Made, yang penampilannya memang sangat menjanjikan. Bodi sekel nan cemekel, kulit putih bersih, betis mbunting padi pula.

Dasar Prawoto ini mata keranjang, sekali ketemu Made langsung membatin: model begini satu putaran pasti kena. Ternyata dugaannya tak meleset. Karena sekali diajak ngobrol, wanita yang ternyata sudah menikah itu langsung simpati. “Saya sedang mengurus perceraian kok Mas.” Kata Made memberi informasi. Meski batinnya sangat senang, lahirnya Prawoto bilang: saya ikut prihatin! Gayanya presis pejabat.



Kenapa Made langsung tertarik, karena Prawoto sendiri orangnya juga tampan. Sedangkan kala itu, dia sedang jengkel pada suami. Bagaimana tidak jengkel? Meski belum punya anak, seminggu hanya diberi uang belanja Rp 10.000,- Dapat apa itu? Paling-paling kalau mau awet hanya bisa dibelikan kalender.

Ketika Made mulai menjelek-jelekkan suami, Prawoto semakin yakin bahwa Made bisa diajak mengikuti program amnesti cinta, yakni: singkap, tembus, lega! Ternyata ketika diajak hubungan intim di pinggir kali sebagaimana kondisinya waktu itu, dia langsung mau. Ya sudah, hanya dalam tempo sekian menit kedudukan sudah 1-0.

Lain hari, ketika rumah kontrakan Made kosong, mereka masuk ke dalam dan kembali berhubungan intim. Lain waktu giliran di kontrakan kakak Prawoto, di kala rumah itu kosong. Maka dalam tempo seminggu saja, Made- Prawoto sudah menjalankan hubungan intim lima 5 kali.

Skandal seks itu terungkap ketika mendadak Made tinggalkan rumah tanpa pamit. Setelah lapor polisi, hari berikutnya ada informasi bahwa ada sosok wanita mirip Made tinggal di Lingkungan Pagending. Begitu dicek suami Made, ternyata betul. Maka kembali dia lapor polisi dan Prawoto pun ditangkap dengan jeratan pasal perzinaan. Lagi-lagi ketika ditanya polisi berapa kali melakukan hubungan terkutuk itu? “Nembe ping gangsal Pak,” kata Prawoto sambil malu-malu.

Sudah lima kali kok nembe, memangnya mau nambah?


SUMBER