- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Korupsi, Mantan Kepala Polisi Tiongkok Dihukum Mati


TS
jiugui
Korupsi, Mantan Kepala Polisi Tiongkok Dihukum Mati
Beijing: Tiongkok menjatuhkan vonis hukuman mati mantan kepala polisi Inner Mongolia karena kasus korupsi.
Selain terlibat korupsi, Zhao Liping juga dinyatakan bersalah karena kasus pembunuhan, penyuapan dan kepemilikan bahan peledak serta senjata api.
Pengadilan di Kota Taiyuan di Provinsi Shanxi menyebut Zhao Liping bersalah atas pembunuhan terhadap seorang warga bernama Li, Maret 2015 lalu.
"Selain itu, dia juga menerima uang suap sebesar 2 juta yuan (atau sekira Rp3,9 miliar). Pria berusia 69 tahun itu juga secara ilegal menyimpan 91 detonator di kantornya, saat menjabat sebagai kepala polisi di Inner Mongolia pada 2008 hingga 2010," sebut kantor berita Xinhua, Jumat (11/11/2016).
Zhao pertama kali menjadi kepala polisi pada 2005 dan sudah bekerja sebagai anggota polisi selama hampir tiga dekade.
"Pembunuhan yang dilakukan oleh Zhao Liping sangat dipenuhi dosa. Plotnya pun sangat kejam dan menimbulkan ancaman untuk masyarakat," pernyataan pihak pengadilan.
"Pembelaan dari Zhao tidak diterima dan harus dihukum berat," imbuh pihak pengadilan.
Mantan pejabat itu ditahan pertama kali karena dugaan pembunuhan terhadap seorang perempuan 2015 lalu dan didakwa pada Februari 2016. Media setempat menyebutkan bahwa korban adalah perempuan simpanannya.
Perempuan itu ditikam dan ditembak hingga tewas kemudian jasadnya dibakar tanpa ampun. Menurut kabar, perempuan itu dibunuh karena mengancam akan membuka seluruh tindakan korupsinya.
Hukuman mati menjadi sanksi bagi pelaku korupsi di Tiongkok. Presiden Tiongkok Xi Jinping menekankan kepada para pejabat untuk panutan sikap baik dan menegakkan moral di masyarakat demi menegakan kedisiplinan di Partai Komunis.ya.
http://internasional.metrotvnews.com...k-dihukum-mati
Selain terlibat korupsi, Zhao Liping juga dinyatakan bersalah karena kasus pembunuhan, penyuapan dan kepemilikan bahan peledak serta senjata api.
Pengadilan di Kota Taiyuan di Provinsi Shanxi menyebut Zhao Liping bersalah atas pembunuhan terhadap seorang warga bernama Li, Maret 2015 lalu.
"Selain itu, dia juga menerima uang suap sebesar 2 juta yuan (atau sekira Rp3,9 miliar). Pria berusia 69 tahun itu juga secara ilegal menyimpan 91 detonator di kantornya, saat menjabat sebagai kepala polisi di Inner Mongolia pada 2008 hingga 2010," sebut kantor berita Xinhua, Jumat (11/11/2016).
Zhao pertama kali menjadi kepala polisi pada 2005 dan sudah bekerja sebagai anggota polisi selama hampir tiga dekade.
"Pembunuhan yang dilakukan oleh Zhao Liping sangat dipenuhi dosa. Plotnya pun sangat kejam dan menimbulkan ancaman untuk masyarakat," pernyataan pihak pengadilan.
"Pembelaan dari Zhao tidak diterima dan harus dihukum berat," imbuh pihak pengadilan.
Mantan pejabat itu ditahan pertama kali karena dugaan pembunuhan terhadap seorang perempuan 2015 lalu dan didakwa pada Februari 2016. Media setempat menyebutkan bahwa korban adalah perempuan simpanannya.
Perempuan itu ditikam dan ditembak hingga tewas kemudian jasadnya dibakar tanpa ampun. Menurut kabar, perempuan itu dibunuh karena mengancam akan membuka seluruh tindakan korupsinya.
Hukuman mati menjadi sanksi bagi pelaku korupsi di Tiongkok. Presiden Tiongkok Xi Jinping menekankan kepada para pejabat untuk panutan sikap baik dan menegakkan moral di masyarakat demi menegakan kedisiplinan di Partai Komunis.ya.
http://internasional.metrotvnews.com...k-dihukum-mati






nona212 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.9K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan