- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
#Miris Melihat Umat Islam Terpecah, Imam Besar FPI: MUI Harus Lihat Realitas Bangsa
TS
kodok.nongkrong
#Miris Melihat Umat Islam Terpecah, Imam Besar FPI: MUI Harus Lihat Realitas Bangsa
Quote:
Editor: Rizky Ramadhan - Nov 10, 2016 16:08
KRIMINALITAS.COM, Jakarta – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Kepulauan Riau, Ustaz Hajarullah Aswad menilai seharusnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) berperan besar dalam mendinginkan suasana di masyarakat terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki T. Purnama (Ahok)
“Kita hargai MUI keluarkan sikap dan pandangan bahwa itu penistaan tapi dia harus lihat realitas bagaimana bangsa Indonesia menjadi terpecah-belah setelahnya,” ujarnya kepada Kriminalitas.com, Kamis (10/11/2016).
Menurutnya, yang harus diutamakan ialah terpeliharanya tali persaudaraan demi keutuhan bangsa. Ia mengaku miris melihat umat Islam terpecah belah hanya karena tindakan Ahok terkait surat Al Maidah ayat 51.
“Miris rasanya melihat umat Islam dengan umat Islam berkelahi hanya karena seseorang yang bukan orang Islam,” katanya sembari berharap tak terjadi perpecahan di sesama anak bangsa.
Ia menambahkan, kasus ini menunjukan jika keberadaan ulama dalam hal ini MUI hanya dibutuhkan saat terjadi kericuhan di masyarakat.
“Kasus ini memberikan pesan yang sangat kuat pada pemerintah supaya jangan jadikan ulama sebagai pemadam kebakaran yang hanya diperlukan dan dihargai saat ada huru-hara dan persoalan bangsa,” tegas Hajarullah.
Ia pun berharap pemerintah lebih menghargai keberadaan ulama dan bukanlah dijadikan sebagai alat penguasa. “Bagaimana susahnya kita ingin membina umat, mencari anggaran buat munas juga harus mengemis. Padahal tanggung jawab ulama itu besar tak hanya di dunia tapi juga di akhirat,” tegasnya.
http://kriminalitas.com/miris-melihat-umat-islam-terpecah-imam-besar-fpi-mui-harus-lihat-realitas-bangsa/
KRIMINALITAS.COM, Jakarta – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Kepulauan Riau, Ustaz Hajarullah Aswad menilai seharusnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) berperan besar dalam mendinginkan suasana di masyarakat terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki T. Purnama (Ahok)
“Kita hargai MUI keluarkan sikap dan pandangan bahwa itu penistaan tapi dia harus lihat realitas bagaimana bangsa Indonesia menjadi terpecah-belah setelahnya,” ujarnya kepada Kriminalitas.com, Kamis (10/11/2016).
Menurutnya, yang harus diutamakan ialah terpeliharanya tali persaudaraan demi keutuhan bangsa. Ia mengaku miris melihat umat Islam terpecah belah hanya karena tindakan Ahok terkait surat Al Maidah ayat 51.
“Miris rasanya melihat umat Islam dengan umat Islam berkelahi hanya karena seseorang yang bukan orang Islam,” katanya sembari berharap tak terjadi perpecahan di sesama anak bangsa.
Ia menambahkan, kasus ini menunjukan jika keberadaan ulama dalam hal ini MUI hanya dibutuhkan saat terjadi kericuhan di masyarakat.
“Kasus ini memberikan pesan yang sangat kuat pada pemerintah supaya jangan jadikan ulama sebagai pemadam kebakaran yang hanya diperlukan dan dihargai saat ada huru-hara dan persoalan bangsa,” tegas Hajarullah.
Ia pun berharap pemerintah lebih menghargai keberadaan ulama dan bukanlah dijadikan sebagai alat penguasa. “Bagaimana susahnya kita ingin membina umat, mencari anggaran buat munas juga harus mengemis. Padahal tanggung jawab ulama itu besar tak hanya di dunia tapi juga di akhirat,” tegasnya.
http://kriminalitas.com/miris-melihat-umat-islam-terpecah-imam-besar-fpi-mui-harus-lihat-realitas-bangsa/
Terus terang gan.. kaget gw baca ini..
Setau gw nih ya.. fpi melayu tu keras lo..
Kek nya masih ada lagi nih berita
Quote:
#Salam Damai Nan Sejuk dari FPI untuk Rakyat
KRIMINALITAS.COM, Jakarta – Imam Front Pembela Islam (FPI) Kepulauan Riau, Uztaz Hazarullah Aswad mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab terkait dalam dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama (Ahok).
“Musuh yang tidak tampak sesungguhnya lebih jahat daripada setan,” katanya saat berbincang dengan Kriminalitas.com, Kamis (10/11/2016).
Dia berharap, dalam situasi seperti ini, agar tidak ada kelompok lain yang sengaja mengadu domba umat Islam untuk kepentingan kelompoknya.
“Ibaratnya kami ini dalam pergi berjuang tidak semua dari kami menginjak gas tapi harus ada yang menginjak rem agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Dia menambahkan, selama ini di masyarakat telah terdoktrin jika pemimpin harus yang beragama muslim. Padahal, kata Dia, banyak ulama yang mengatakan jika dalam keadaan damai diperbolehkan pemimpin berasal dari kalangan nonmuslim.
“Kalau yang wajib umat islam yang dalam keadaan darurat saja. Kalau perang tak boleh orang kafir pimpin kita tapi kalau damai diperbolehkan,” ujarnya yang mengutip pernyataan ulama terdahulu.
Menurutnya, selama ini masyarakat Indonesia masih menganggap pemimpin muslim adalah harga mati. Ia menduga hal ini lantaran pendapat para ulama yang memperbolehkan pemimpin tak hanya dari kalangan muslim terputus di tengah jalan sehingga terjadi salah persepsi di masyarakat.
“Cuma jangan kita katakan bahwa yang mengatakan ngotot pemimpin harus Islam itu tak punya wawasan. Tak boleh begitu karena memang ada ulama yang mengatakan seperti itu,” ujar tokoh agama tersebut.
“Betapapun hebatnya semangat kita, namun tetap harus disertai dengan rasionalitas dan hati yang jernih. Sehingga kita tidak terjebak sifat ngotot, memaksa kehendak dan mau menang sendiri, karena Allah SWT tidak membebankan kita di luar batas kemampuan,” demikian Hazarullah.
http://kriminalitas.com/salam-damai-nan-sejuk-dari-fpi-untuk-rakyat/
KRIMINALITAS.COM, Jakarta – Imam Front Pembela Islam (FPI) Kepulauan Riau, Uztaz Hazarullah Aswad mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab terkait dalam dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama (Ahok).
“Musuh yang tidak tampak sesungguhnya lebih jahat daripada setan,” katanya saat berbincang dengan Kriminalitas.com, Kamis (10/11/2016).
Dia berharap, dalam situasi seperti ini, agar tidak ada kelompok lain yang sengaja mengadu domba umat Islam untuk kepentingan kelompoknya.
“Ibaratnya kami ini dalam pergi berjuang tidak semua dari kami menginjak gas tapi harus ada yang menginjak rem agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Dia menambahkan, selama ini di masyarakat telah terdoktrin jika pemimpin harus yang beragama muslim. Padahal, kata Dia, banyak ulama yang mengatakan jika dalam keadaan damai diperbolehkan pemimpin berasal dari kalangan nonmuslim.
“Kalau yang wajib umat islam yang dalam keadaan darurat saja. Kalau perang tak boleh orang kafir pimpin kita tapi kalau damai diperbolehkan,” ujarnya yang mengutip pernyataan ulama terdahulu.
Menurutnya, selama ini masyarakat Indonesia masih menganggap pemimpin muslim adalah harga mati. Ia menduga hal ini lantaran pendapat para ulama yang memperbolehkan pemimpin tak hanya dari kalangan muslim terputus di tengah jalan sehingga terjadi salah persepsi di masyarakat.
“Cuma jangan kita katakan bahwa yang mengatakan ngotot pemimpin harus Islam itu tak punya wawasan. Tak boleh begitu karena memang ada ulama yang mengatakan seperti itu,” ujar tokoh agama tersebut.
“Betapapun hebatnya semangat kita, namun tetap harus disertai dengan rasionalitas dan hati yang jernih. Sehingga kita tidak terjebak sifat ngotot, memaksa kehendak dan mau menang sendiri, karena Allah SWT tidak membebankan kita di luar batas kemampuan,” demikian Hazarullah.
http://kriminalitas.com/salam-damai-nan-sejuk-dari-fpi-untuk-rakyat/
Nah loo.. ini harusnya yg jadi topik thread utama..
Diubah oleh kodok.nongkrong 10-11-2016 17:35
tien212700 memberi reputasi
1
4.2K
Kutip
59
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan