Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (tengah) siap memberikan keterangan usai diperiksa Bareskim Polri di Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/11). Ahok diperiksa sembilan jam oleh penyelidik Bareskrim Polri sebagai terlapor pada kasus dugaan penistaan agama.

Penanganan kasus tudingan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipastikan tak akan ada campur tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi, yang pernah bermitra dengan Ahok saat memimpin Jakarta menyatakan, kasus hukum terhadap mantan wakilnya itu akan diproses dengan tegas dan transparan. "Saya tekankan bahwa saya tidak akan melindungi saudara Basuki Tjahaja Purnama karena sudah masuk proses hukum," kata Jokowi seperti dinukil dari detikcom.

Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri telah memeriksa Ahok dua kali. Senin kemarin, penyidik mencecar 22 pertanyaan kepada Ahok. Ahok diperiksa selama sekitar sembilan jam. Ahok tidak banyak berkomentar atas pemeriksaannya. "Tanya penyidik, saya lapar belum makan" kata Ahok seperti dikutip dari BBC Indonesia.

Kuasa hukum Ahok, Sirra Prayuna mengatakan, pada pemeriksaan kedua ini kliennya ditanya 22 pertanyaan. "Pada pemeriksaan pertama, ditanya 18 pertanyaan," kata Sirra.

Pada pemeriksaan sebelumnya, Senin (24/10) lalu, Bareskrim telah mencecar Ahok dengan 18 pertanyaan. "Saya pikir saya datang supaya bisa memberikan klarifikasi kepada polisi atas kasus di Pulau Seribu. Yang soal surat Al Maidah," ujar Ahok.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Rikwanto di Mabes Polri, menyatakan Bareskrim Polri sudah mendapat keterangan utuh konteks peristiwa yang terjadi di Kepulauan Seribu, akhir September itu.

Rikwanto menjelaskan, dari keterangan yang disampaikan Ahok, diketahui saat itu Ahok tengah menyampaikan program perikanan kepada warga setempat. Dalam penyampaiannya, ada warga yang kelihatannya kurang antusias.

Ahok lantas menanyakan kepada warga, apakah ketidakantusiasan warga tersebut terkait dengan dirinya yang hendak maju lagi di Pilkada DKI Jakarta dan membuat program itu terancam tak berumur panjang?

Usai menanyakan itu, Ahok pun mengeluarkan pernyataan yang menyitir surat Al Maidah ayat 51. Ada beberapa kata yang terucap di situ dan disunting seseorang dan dijadikan viral dan seolah-seolah jadi penistaan agama. Dan ini jadi masalah bagi umat islam. "Jadi penyidik melihat secara komprehensif maksud tujuan kunjungan Pulau Seribu itu," kata Rikwanto seperti dinukil dari Kompas.com.

Rikwanto menyatakan pemeriksaan kepada Ahok sudah selesai. Polisi juga telah memeriksa saksi ahli. Pekan ini, saksi-saksi lain juga akan diperiksa, termasuk saksi pelapor. "Sehingga minggu depan bisa dilaksanakan gelar perkara terbuka," katanya.

Mabes Polri memastikan melakukan gelar perkara atas pelaporan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait penyebutan Surat Al-Maidah 51, pekan depan. Sudah ada 25 orang yakni saksi dan ahli yang dimintai keterangan atas tudingan penistaan agama yang diduga dilakukan Ahok.

Ahok dilaporkan setidaknya oleh 11 organisasi massa terkait tudingan penistaan agama. Lima di antara pelapor adalah Majelis Ulama Indonesia Sumatera Selatan, Sekretaris Jenderal DPP FPI, Novel Chaidir Hasan, dan tiga organisasi Muhammadiyah.

Ahok dilaporkan karena dituding menista agama. Sitirannya pada Surat Al Maidah ayat 51 yang direkam dan diunggah ke laman Youtube. Buni Yani, salah satu netizen, menjadi viral. Karena video itu, sebagian umat Islam memprotes dan menggelar aksi 411 Jumat pekan lalu.

Perbedaan penghinaan, penistaan, dan fitnah


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...meriksaan-ahok

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Pengakuan penjarah toko di Penjaringan

- Kenapa Ahok enggan mundur dari pencalonannya?

- Badai politik dari Cikeas