Emosi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 'tersengat' ketika seorang politikus Partai Republik di Amerika Serikat meremehkan sistem politik Indonesia. Dengan entengnya sang Republikan itu berkata ke Ahok bahwa Indonesia harus belajar politik sama Amerika Serikat.

Sejak peristiwa yang terjadi pada 2008 di Colorado, Amerika Serikat itu, Ahok bertekad mewujudkan model politik di Indonesia yang lebih hebat dari Negeri Paman Sam. Dia berharap melalui ajang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017 nanti, Indonesia bisa menunjukkan bahwa sistem politiknya lebih hebat dari Amerika Serikat.

"Tujuan saya (maju Pilgub) bukan kursi gubernur. Tapi tujuan saya show case bahwa negara ini lebih hebat dari Amerika," kata Ahok saat bertandang ke kantor redaksi detikcom di Warung Buncit, Jakarta Selatan, Kamis (10/11/2016). Sebelum Ahok, dua cagub DKI Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono juga pernah bertandang ke kantor detikcom.

Dalam konteks Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Ahok ingin menunjukkan bahwa Indonesia mampu menyaingi Amerika.

Tim pemenangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat menggalang pengumpulan dana kampanye dari masyarakat melalui sebuah acara makan malam. Acara itu mirip dengan penggalangan dana kampanye calon presiden Amerika Serikat lewat gala dinner.

"Selama 71 tahun merdeka ini (penggalangan dana) sudah hampir samai Amerika, kalau saya berhasil menggalang dana kampanye," kata Ahok.

Pada Selasa (1/11/2016) lalu, Timses Ahok-Djarot melakukan launching penggalangan dana. Mereka menargetkan memperoleh dana Rp 50 miliar pada 16 Desember 2016 mendatang. Ahok mengaku penggalangan dana melalui gala dinner sudah dilakukan.

Hanya dia belum menyebut besarnya dana yang sudah diperoleh. Lalu mengapa Ahok belum ke Amerika untuk menunjukkan bahwa Indonesia bisa melakukan apa yang mereka kerjakan?

"Kenapa saya nggak ke Amerika sekarang, tunggu pegumpulan dana. Saya kemudian akan ke universitas-universitas di sana, (menunjukkan) bangsa kami bisa mengalahkan Anda," kata Ahok.


SUMBER