sumber
Quote:
Jakarta - Banyak pihak yang merasa Indonesia setara dengan banyak negara berkembang seperti China, India, Rusia, Brasil, Turki, dan Afrika Selatan, yang masuk kategori liga primer. Padahal bila ditelisik lebih jauh, stamina Indonesia tak cukup kuat untuk mencapai level tersebut. Bahkan lebih tepatnya cocok di liga keluarahan.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, saat berdialog dengan kalangan perbankan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa malam (8/11/2016).
"Kalau anda pasti merasa kita masuk dalam liga primer kan? Tapi ternyata dari staminanya kita sebetulnya liga kelurahan. Nggak cocok begitu. Jadi larinya baru seperempat jam sudah ngos-ngosan dan nggak bisa mengejar bola," ujarnya.
Indonesia sudah masuk dalam jajaran negara dengan 20 ekonomi terbesar di dunia. Tepatnya di posisi 16. Besar kemungkinkan Indonesia masuk ke dalam 10 besar untuk 10 tahun yang akan datang, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi stabil di di atas level 5%.
"Saya hampir yakin, karena negara ini dari segi populasi besar dan tumbuh sehat," terang Sri Mulyani.
Besarnya ekonomi Indonesia, sayangnya tidak diimbangi dengan kemampuan untuk memungut pajak. Sehingga Indonesia yang seharusnya dianggap bisa bertarung di liga primer, justru hanya mampu di liga paling bawah. Sehingga level Indonesia setara dengan negara-negara kecil.
"Tingkat negara yang punya tax ratio 11-12% itu pendapatan per kapitanya US$ 1.000-1.200, yaitu negara-negara di Afrika banyak atau Myanmar atau Laos. Tapi sebenarnya bukan emerging country yang kita sering merasa liganya ada di sana," ungkapnya.
Maka dari itu diperlukan upaya menggenjot penerimaan pajak. Langkahnya sudah dimulai dengan pengampunan pajak atau tax amnesty. Di mana wajib pajak baru muncul sebagai landasan untuk pemungutan pajak ke depannya.
"Nah ini yang menggambarkan sesuatu adanya miss match. Kita ingin melakukan perluasan tax base karena potensi penerimaan ada di situ," tegas Sri Mulyani.
lebih bak perlahan daripada tidak
jangan hanya kepentingan pribadi atau golongan menjadikan bangsa ini jalan ditempat bahkan mundur
