Kaskus

News

BeritagarIDAvatar border
TS
BeritagarID
Menuju AS 1: perjuangan dua kandidat hingga detik akhir
Menuju AS 1: perjuangan dua kandidat hingga detik akhir
Calon presiden Amerika Serikat dari partai Demokrat Hillary Clinton bergabung dengan mantan presiden Amerika Serikat Bill Clinton (ke-2 kiri), musisi Jon Bon Jovi (ke-2 kanan) dan Ibu Negara Michelle Obama (ka) dalam sebuah reli kampanye di "Independence Mall" di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, Senin (7/11), hari terakhir kampanye sebelum pemilihan.
Tak ada istilah "masa tenang" dalam agenda dua kandidat presiden Amerika Serikat. Masa kampanye keduanya hanya berakhir empat jam sebelum hari berganti menuju Selasa, 8 November 2016, waktu AS (Rabu dini hari waktu Indonesia).

Sama seperti ketika mereka memulainya, dua kandidat ini menutup rangkaian orasinya dengan saling mengejek. Kandidat Demokrat, Hillary Clinton, menyebut Donald J Trump, kandidat Republik, sebagai sosok pemecah bangsa, sementara Trump menyebutnya sebagai orang yang penuh kepalsuan.

Hillary dan Trump sama-sama mendatangi wilayah-wilayah sumber kekuatan mereka di hari terakhir sebelum nasib mereka ditentukan oleh suara 146 juta pemilih terdaftar. Hillary berjuang merebut hati dari warga Latin AS, Afrika-Amerika, dan anak muda. Sementara Trump mempertahankan suara-suara warga senior yang sejak awal bertahan di kubunya.

"Aku ingin menggunakan kesempatan ini untuk membagi pesan kepada seluruh pemilih Demokrat di negara kita yang menginginkan perubahan seperti yang diingkan semua orang," ucap Trump dalam kampanyenya di Scranton, Pennsylvania. "Hillary adalah wajah dari kegagalan."

Trump, mantan bintang opera sabun yang tidak pernah duduk di kursi pemerintahan, memulai rangkaian kampanye terakhirnya di Sarasota, Florida. Florida menjadi ring tinju terpanas bagi Hillary dan Trump karena banyaknya populasi warga keturunan Hispanic-Amerika di sana.

Trump juga sempat mampir di North Carolina, Pennsylvania dan New Hampshire sebelum akhirnya mengakhiri perjalanannya di Grand Rapids, Michigan.

Hillary juga menyempatkan diri mengunjungi Pennsylvania dan Michigan sebelum menutup kampanyenya di Raleigh, North Carolina. Di sana, Hillary akan berbagi panggung bersama Barack Obama dan Michelle Obama, juga bintang rock, Bruce Springsteen.

Seperti biasanya, Hillary tetap mengandalkan pesona Obama untuk "menjual" dirinya. Di University of Michigan di Ann Arbor, Obama sempat menyerukan kepada para pemilih muda yang memilihnya di 2008 dan 2012, untuk kembali melakukan hal yang sama kepada Hillary.

"Dalam 70 tahun keberadaannya di Bumi, Trump tidak pernah menunjukkan ketulusannya untuk bekerja. Aku tidak yakin dia tahu bagaimana cara memperkerjakan orang, selain mereka yang membersihkan hotel-hotelnya dan lapangan golfnya," ujar Obama.

Taktik Hillary cukup berhasil. Proyek Reuters/Ipsos bahkan berani bertaruh 90 persen untuk kemenangan Hillary atas Trump, dengan memprediksi kemenangan istri Bill Clinton ini dengan mengumpulkan 303 suara (dari batas maksimal yang dibutuhkan 270), dan Trump dengan hanya 235 suara.

Polling juga masih berpihak pada Hillary. Polling yang dilakukan Fox News dan CBS News yang dirilis baru-baru saja, hanya menunjukkan persentase tipis antara Hillary dan Trump, yakni berbeda empat poin. Membawa mimpi Hillary sebagai presiden wanita terpilih pertama di negeri adidaya itu.

Untuk diketahui, kemenangan presiden AS ditentukan bukan dari perolehan suara terpopuler, melainkan melalui suara mayoritas Dewan Pemilih (electoral college) di tiap negara bagian.

Sejak 1964, jumlah Dewan Pemilih AS adalah 538. Setiap negara bagian diberi jatah pemilih sebanding dengan jumlah penduduknya. Yang paling banyak adalah California (55), diikuti oleh Texas (34) dan New York (31).

Negara bagian dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Alaska, Delaware, Montana, North Dakota, South Dakota, Vermont, dan Wyoming, dengan masing-masing memiliki 3 lembaga. Jumlah lembaga ini ditentukan oleh sensus setiap 10 tahun.

Ketegangan menjelang pemilihan presiden AS ini juga merambat ke perekonomian. Pergerakan saham global menghijau diikuti penguatan dolar AS, membawa ekonomi AS menuju kenaikan tertinggi dalam satu bulan terakhir. Penguatan ini disinyalir atas reaksi positif pasar menyambut kemenangan Hillary.
Menuju AS 1: perjuangan dua kandidat hingga detik akhir


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...ga-detik-akhir

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Menuju AS 1: perjuangan dua kandidat hingga detik akhir Pengakuan penjarah toko di Penjaringan

- Menuju AS 1: perjuangan dua kandidat hingga detik akhir Kenapa Ahok enggan mundur dari pencalonannya?

- Menuju AS 1: perjuangan dua kandidat hingga detik akhir Badai politik dari Cikeas

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
3.9K
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan