- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Saat Agus Yudhoyono Masuk ke 'Kandang' Ahok


TS
maize.farmer
Saat Agus Yudhoyono Masuk ke 'Kandang' Ahok
Spoiler for 1:

Jakarta, CNN Indonesia -- Memasuki pekan kedua masa kampanye Pilkada 2017 di DKI Jakarta, calon gubernur Agus Harimurti Yudhoyono mulai rutin turun langsung bertemua warga. Pada pekan pertama, nomor urut satu ini lebih banyak menghabiskan waktu dengan agenda internal.
Pada awal pekan kedua kampanye, ada dua lokasi utama yang disambangi Agus, yakni Pasar Kopro alias Pasar Tomang Barat di Jakarta Barat dan Pasar Senen di Jakarta Pusat.
Sebelum blusukan ke Pasar Kopro pada Senin (7/11) lalu, Agus berdialog dengan warga yang tinggal tak jauh dari lokasi pasar di Jalan Tanjung Duren Selatan. Dalam dialog tersebut, Agus fokus membahas ruang terbuka hijau yang dianggap masih minim di pemukiman.
Sekitar satu jam berdialog, Agus lantas berjalan kaki menuju pasar sekaligus berinteraksi dengan warga yang rumahnya dilewatinya.
Lihat juga:Kisah Agus Yudhoyono dan Penjual Beras Pendukung Ahok
Seperti biasa yang ia lakukan, saat bertemu warga, Agus menjabat tangan warga dan bertanya kabar.
Saat perjalanan menuju pasar itu, Agus melintasi kawasan pemukiman etnis Tionghoa. Berbeda dengan warga di kawasan lain, raut muka datar ditunjukan oleh sebagian besar warga ini. Tak ada ekspresi penasaran mereka tunjukkan. Apalagi sampai berduyun-duyun menyalami putra bungsu Susilo Bambang Yudhoyono ini.
Memang ada di antara warga yang mau bersalaman dengan Agus. Namun saat ditanya, warga merupakan pasangan suami istri ini mengatakan, mau bersalaman bukan berarti mendukung.
Mereka mengaku sejak awal telah menetapkan pilihan pada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, calon petahana yang punya nomor urut dua.
"Saya salaman cuma ingin tahu saja, pilihan tetap nomor dua," kata salah seorang dari mereka. Kejadian sama terulang di Pasar Kopro, tujuan utama Agus berkampanye menyapa warga. Sambutan pedagang cukup meriah saat itu. Namun sayang banyak kios sudah tutup lantaran Agus datang sore hari.
Kejadian unik terjadi saat Agus menghampiri sebuah toko beras. Sang penjual saat dihampiri Agus, malah melenggang pergi dan tak mau meladeni pertanyaan Agus.
Dia sempat dipanggil karena Agus berniat menanyakan soal harga beras yang dijual, tapi panggilan itu dibalas dengan lambaian tangan yang menandakan dia tak mau.
Pria tersebut enggan menemui Agus dan rombongannya karena ia adalah pendukung Ahok. Bahasa tubuh penjual beras itu menegaskan bahwa ia adalah pendukung senjata petahana yakni dengan menujukan dua jarinya.
"Kalau nomor dua, baru saya mau," kata si penjual saat ditanya wartawan.
Agus Yudhoyono dalam satu kampanye. Baru kali ini Agus datang di wilayah yang tak semua warganya menyatakan dukungan atau setidaknya bersimpati padanya.
Memang banyak stiker agus dan pasangannya, Sylviana Murni ditempel di dinding rumah, namun ternyata bukan jaminan. Atau mungkin ada kesalahan strategi dalam membaca peta dukungan dalam Pilkada?
Hari berikutnya, Selasa, (8/11), Agus menyambangi Pasar Senen, Jakarta Pusat untuk berkampanye. Di pemukiman padat penduduk di belakang Terminal Senen ini, Agus relatif lebih diterima warga.
Namun saat ia keluar pemukiman bersama rombongan, seorang pengemudi ojek online, bertanya siapa yang datang. Begitu tahu bahwa yang datang adalah Agus Yudhoyono dia langsung melengos, sepertinya kecewa
Saat ditanya dukungan pada Pilkada, ia menjawan, "Nomor dua lah," kata dia.
Pria yang mengaku tinggal di Tanah Abang ini mengaku tetap mendukung Ahok meski isu keagaman dan tudingan penistaan agama tengah menggoyang Ahok.
"Tak masalah kafir juga, saya merasakan dampak sosialnya," kata pria itu.
Sementara seorang pedangan di Pasar Inpres, Senen, juga mengaku kecewa yang datang bukan Ahok. Baginya, Ahok punya jasa besar bagi para pedagang di Pasar Impres karena bisa mempertahankan lokasi tempat mereka berjualan.
Pria itu menjelaskan beberapa waktu lalu lahan tempat Pasar Impres berdiri hampir diambil alih oleh pihak swasta. Namun akibat campur tangan Ahok saat masih aktif sebagai Gubernur, lahan itu tetap menjadi milik Pemprov DKI.
"Pasar ini ada berkat Pak Ahok, kalau bukan karena dia lahan ini akan jatuh ke tangan swasta," katanya.
Kejadian yang dialami Agus dalam dua hari ini memang tak bisa dijadikan patokan "salah pilih" lokasi kampanye. Dari beberapa kunjungan, Agus tetap mendapat dukungan dan dielu-elukan warga. Mungkin saatnya, tim pemenangan harus lebih jeli dalam memilih lokasi kampanye Agus berikutnya. (sur/asa)
http://www.cnnindonesia.com/kursipanasdki1/20161109084651-516-171379/saat-agus-yudhoyono-masuk-ke-kandang-ahok/
š
Diubah oleh maize.farmer 09-11-2016 11:06
0
23.2K
Kutip
278
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan