- Beranda
- Komunitas
- News
- Beritagar.id
Stasiun Kota terkoneksi, kereta bandara rampung medio 2017
TS
BeritagarID
Stasiun Kota terkoneksi, kereta bandara rampung medio 2017

Kereta listrik double-deck Bombardier Regio 2N ke-100, kesepuluh untuk wilayah Hauts-de-France, terlihat di pabrik Bombardier di Crespin, dekat Valenciennes, utara Prancis, Senin (17/10/2016).
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menambah stasiun Jakarta Kota sebagai titik keberangkatan dan kedatangan kereta rute Jakarta-Bandara Soekarno Hatta. Nantinya, saat sudah beroperasi, kereta bandara ini tak hanya berangkat dari stasiun Manggarai saja.
Penambahan titik keberangkatan dan kedatangan dari stasiun Jakarta Kota ini diharapkan dapat mengurangi beban kepadatan di stasiun Manggarai. PT KAI pun tengah melakukan tahapan uji kelayakan dengan melakukan inspeksi jalur mulai dari stasiun Jakarta Kota ke stasiun Batuceper.
Selain itu juga pembangunan stasiun Sudirman Baru yang sebelumnya telah dilakukan berupa pemasangan tiang pancang dan pondasi dasar.
Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro, mengakui masih ada beberapa hal lainnya yang perlu disiapkan di stasiun Jakarta Kota, seperti lahan parkir kendaraan dan peron khusus untuk kereta bandara.
Edi pun telah melakukan koordinasi bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Perhubungan, serta Presiden Joko Widodo.
"Ini nanti menjadi pekerjaan rumah Railink yang nanti akan mengoperasikannya. Tapi kalau di Kota ini kan sudah ada KRL, jadi parkir mobilnya bisa di mana-mana, jadi ke sini naik KRL, lanjut ke Bandara," sebutnya dalam Beritasatu, Senin (7/11/2016).
Direktur Logistik dan Pengembangan PT KAI, Budi Noviantoro mengatakan, kereta bandara akan membuat beberapa stasiun direnovasi untuk memisahkan antara penumpang kereta lokal (Commuter Line), kereta jarak menengah (Luar Jabodetabek), dan kereta api bandara.
"Kereta bandara akan kita gunakan kereta baru tahun 2017. Menggunakan tenaga listrik seperti Commuter Line," ujarnya. Menurut Budi, PT KAI maupun PT Railink hanya akan mengantarkan penumpang kereta hingga stasiun Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, saja.
Selanjutnya, PT Angkasa Pura II menggunakan kereta khusus mengantarkan penumpang dari stasiun bandara ke beberapa terminal.
Presiden Jokowi sebelumnya sudah menargetkan pembangunan kereta bandara rampung pada semester I-2017. Saat ini KAI bersama PT AP II sedang mengebut pembangunan rel sepanjang 12,1 kilometer untuk menyambungkan stasiun Batuceper di Tangerang dengan Bandara Soekarno-Hatta.
Kereta bandara sendiri nantinya memiliki lintasan sepanjang 36,3 kilometer terhitung dari stasiun Manggarai. Namun, masih ada sejumlah masalah pembebasan lahan yang menghambat jalannya pembangunan kereta bandara. Saat ini pembebasan lahan baru berjalan sebanyak 78 persen.
Salah satunya masalah pembebasan lahan seluas 800 meter yang hingga kini belum bisa diselesaikan. Edi menargetkan proses pembebasan ini akan rampung pada Desember mendatang.
"Salah satu pemilik (tanah) sudah didatangi bapak Presiden dan beliau sudah siap melepas, saya pikir akan lebih cepat lagi," ucap Edi dalam Antara.
Untuk diketahui, anggaran yang sudah digelontorkan untuk pembebasan tanah mencapai Rp800 miliar. Anggaran ini belum termasuk pembangunan kereta tanah Jakarta dengan model elevated (jalur dibangun di atas jalan/bangunan).
Total investasi proyek kereta bandara mencapai Rp2,7 triliun, terdiri dari sarana kereta 10 rangkaian kereta yang terdiri dari enam kereta/gerbong mencapai USD70 juta atau sekitar Rp915,6 miliar.
Pengoperasian kereta menuju Bandara Soekarno Hatta akan dilakukan oleh PT Railink, yaitu anak perusahaan PT KAI dan PT Angkasa Pura II. Dengan tarif yang diperkirakan Rp100 ribu, penumpang bisa mencapai Bandara Soetta hanya dengan waktu 54 menit dan langsung terintegrasi dengan Terminal 1, 2, dan 3 bandara internasional tersebut.
Direktur Utama PT Railink, Heru Kuswanto, mengatakan setiap rangkaian kereta mampu mengangkut 274 penumpang dalam satu kali perjalanan atau berarti 33.976 penumpang dalam satu hari. Nantinya, rangkaian kereta bisa ditambah hingga 10 atau totalnya 100 gerbong.
Saat ini rangkaian kereta tersebut tengah dipesan dan masih dalam pengerjaan oleh Bombardier, perusahaan manufaktur kereta yang bermarkas di Swedia. Dari sisi interior, kereta menuju Bandara Soekarno Hatta ini tidak akan jauh berbeda dengan kereta yang beroperasi di Bandara Kualanamu, Medan.
Kereta produksi Bombardier banyak dioperasikan di sejumlah negara, seperti Australia dan di negara-negara Eropa, seperti Jerman. Namun, karena akan dioperasikan di Indonesia, kereta akan disesuaikan dengan lebar rel (gauge) yang berlaku, yaitu 1.067 milimeter.
Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...ung-medio-2017
---
Baca juga dari kategori BERITA :
-
Pengakuan penjarah toko di Penjaringan-
Kenapa Ahok enggan mundur dari pencalonannya?-
Menyoal keterlibatan aktor politik dalam ricuh 4 Novemberanasabila memberi reputasi
1
9.1K
5
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan