Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

akuindonesia1Avatar border
TS
akuindonesia1
Fakta-Fakta Kebohongan FPI Dalam Unjuk Rasa 4 November 2016
Isu Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA) sudah sejak zaman penjajahan menjadi permasalahan yang dimanfaatkan oleh penjajah untuk memecah belah bangsa Indonesia. Sampai saat ini isu SARA menjadi hal yang sangat berbahya jika dimunculkan kembali.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa bahwa Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), telah menghina Al-qur’an dan harus diproses secara hukum. Hal ini dimanfaatkan oleh ormas keislaman lainnya dengan berbondong-bondong dari berbagai ormas islam dari berbagai daerah di Indonesia. Aksi unjuk rasa yang dilakukan pada 4 November 2016 lalu yang dipantik oleh Front Pembela Islam (FPI) mengajak ormas islam lainnya di seluruh Indonesia untuk mendemo Ahok dan meminta pemerintah agar segera melakukan proses hukum yang sesuai.
Yang akan dibahasa dalam tulisan ini adalah keterlibatan FPI dalam melakukan aksi 4 November 2016 dan aksi-aksi sebelumnya yang dinilai sebagai upaya untuk mendiskreditkan pihak tertentu, diantaranya:
1. FPI mengatakan kebohongan bahwa Polisi melakukan aksi biadab terhadap massa dalam aksi 4 November 2016. Faktanya mobil aparat keamanan dibakar, polisi dilempari batu hingga dipukuli, sehingga polisi menjadi korban dalam aksi brutal tersebut. (Lihat disini :

3. FPI berbohong dengan mengatakan peserta aksi yang akan hadir diperkirakan sekitar 2 juta orang. Faktanya Ustad Bachtiar Nasir mengatakan jumlah massa hanya 100 ribu orang dan maksimal sebanyak 200 ribu orang. Dan mereka sendiri yang mengaku dibayar untuk berunjuk rasa dengan dana Rp100 miliar. (Lihat disini : http://www.tribunnews.com/metropolit...rp-100-miliar)
4. FPI berbohong dengan mengatakan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan pakar Hukum Tata Negara Pak Margarito ikut dalam unjuk rasa. Faktanya Menteri Agama selesai Sholat Jumat di Istiqlal langsung masuk ke Istana Negara. (Lihat disini : http://news.detik.com/berita/d-33374...al-ke-istana).Sementara itu, Pak Margarito hanya menghadiri diskusi tanggal 5 November 2016 mengenai aksi pada hari sebelumnya. (Lihat disini : http://nasional.kompas.com/read/2016...adi.tersangka)
5. FPI berbohong dengan mengatakan Wakapolri membentak Ustad Bachtiar Nasir. Faktanya Ustad Nasir menghina serta berkata tidak sopan pada Wapres. Hal ini membuat Panglima TNI, Kapolri dan Wakapolri marah dan tidak terima atas perkataan yg menghina itu. Ini disaksikan oleh wakil dari Komisi 3 DPR yang hadir saat itu. Setelah itu Ustad Nasir minta maaf pada Wapres. Untung saja, Pak Wapres Jusuf Kalla berbesar hati memaafkan tindakan Ustad yg betul-betul tidak bisa menjadi panutan ummat. Akhirnya, Ustad Nasir terlihat baik-baik saja tersenyum setelah menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Lihat di sini:


Fakta-fakta diatas merupakan kebohongan-kebohongan yang dilakukan oleh FPI untuk mempropagandakan kebohongan tersebut dengan tujuan menarik massa untuk bergabung dalam aksi tersebut. Harapan kepada pembaca agar tidak mudah termakan berbagai informasi yang didalamnya terdapat usaha untuk mempropagandakan kepentingan mereka. Silahkan disebarkan agar masyarakat diseluruh Indonesia tidak termakan propaganda seperti itu.

tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
5.5K
44
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan