Assalamualaikum,






Saya yakin sebagian dari kamu pembaca artikel ini adalah wanita, saya tidak menganggap ini lelucon karena mencari seorang suami adalah pilihan yang tidak bisa kamu ulang secara tiba-tiba. Pacar yang mendampingi kamu selama ini pun belum tentu adalah jodohmu kalaupun itu jodohmu dan berlanjut hingga ke pelaminan, maka sepanjang apa jodohmu dengannya hanya tuhan yang tau.

Bagaimanapun juga kita harus mengetahui profil resiko orang yang akan kita pilih untuk memimpin kita dalam hidup ini, berikut adalah 9 ciri calon suami kaya dan setia :

Cekidot

Kita mulai dari No 9..

9. Dia yang memiliki dan hobi terutama hobi memelihara binatang.


Pria yang memiliki hobi memelihara binatang lebih cenderung disiplin, penyayang dan pendengar. Mendengarkan adalah hal terpenting dari seorang pria karena terkadang wanita hanya butuh untuk didengar. Jika dia cukup telaten memelihara binatang apalagi memelihara keluarganya.

8. Dia yang naif, tegas namun memiliki visi


Pernahkah kamu bertemu pria yang lugu dan terlihat naif, bertanya apapun ke kamu, memiliki senyum yang tulus dengan tatapan matanya yang tajam, bahkan ia terlihat konsisten mengucapkan “aku suka kamu” walaupun kamu sudah menolaknya berkali-kali. Percayalah jangan kamu tolak yang ketiga kalinya karena pria ini memiliki sifat pantang menyerah sebagai pondasinya. Disamping itu pria yang cenderung naif lebih melihat sesuatu sebagai visi-nya, atau cara pandangnya terhadap sesuatu.

Hal ini sangat penting ketika anda menjalin rumah tangga, jangan harap anda menemukan kebahagiaan yang konsisten seperti di film romantis. Masalah akan datang tiada henti sampai terkadang tidak ada yang bisa kamu lakukan kecuali berpasrah kepada tuhan dan bertahan terhadap cara pandang calon suamimu menghadapi masalah. Jadi kata siapa pria naif tidak memiliki nilai positif.

7. Dia yang bekerja, dan dia yang jari manisnya lebih panjang dari jari telunjuknya


Menurut penelitian dari Univeritas Concordia lalu disusul oleh penelitian dari Universitas Cambridge bahwa perkembangan testosteron dalam rahim akan menekan pertumbuhan jari telunjuk terhadap jari lainnya. Yang pada akhirnya orang yang memiliki kadar testosteron tinggi akan memiliki jari manis yang lebih panjang daripada jari telunjuknya.

Lalu kenapa testosteron sangat berpengaruh terhadap kepribadian seorang pria? menurut penelitian lanjutan, kadar testosteron seorang pria menentukan kadar ke-Alfa-an mereka. Pria-pria Alfa sangat menonjol diantara kumpulan serigala lainnya, mereka lebih kuat, lebih keras bekerja lebih persisten dan lebih mengambil resiko. Maka kembali lagi ke hukum alam bahwa mereka yang berani mengambil resiko akan lebih memiliki pendapatan yang lebih tinggi.

6. Dia yang memperbaiki sesuatu


Erat hubungannya terhadap kepribadian, pria yang hobi memperbaiki sesuatu seperti alat elektronik, perabot dan benda lainnya biasanya memiliki kepribadian yang tidak pernah lari dari masalah. Masalah hidup, anak, keuangan akan terus menghantui setiap pasangan rumah tangga. Kebocoran-kebocoran kapal rumah tanggamu seakan tidak terelakkan lagi, hanya para suami yang sigap yang memiliki mental memperbaiki sesuatu lah yang dapat menyelamatkan kapalmu.

5. Dia yang selalu melihat sisi positif sesusah apapun keadaannya


Melihat sesuatu dari sisi positif walaupun dalam keadaan tersulit adalah ciri dari seorang pemimpin. Hampir setiap agama mengajarkan kita untuk berprasangka baik, jika tidak bisa paksa dengan berbagai cara gunakanlah tools-tools yang ada agar anda senantiasa berpikiran positif. Berpikirlah positif maka akan terucap kata positif, berucaplah positif karena akan membentuk tindakan yang positif, bertindaklah positif maka akan membentuk kepribadian yang positif.

4. Dia yang memiliki prinsip


Memiliki pria tanpa prinsip seperti memiliki tangga tanpa pegangan, prinsip adalah batasan seorang pria dalam melangkah. Prinsip erat kaitannya dengan belief, maka pilihlah calon suami yang memiliki kepercayaan dan prinsip yang sama. Hargailah mereka yang memiliki prinsip yang berbeda. Dan bagi pria yang tidak memiliki prinsip, jauhilah..

3. Dia yang hidup di “saat ini” dan bersyukur karenanya

Menurut penelitian yg dilakukan Matt Killingsworth memiliki visi (no sangat berbeda dengan mengkhawatirkan masa depan, para pria yang cenderung mengkhawatirkan masa depan dan membiarkan pikirannya menghantui dan tidak dapat mengontrolnya cenderung tidak dapat membuat hidupmu bahagia. Mereka yang tidak memiliki “sense of present” sangat rentan terkena depresi ketika masalah menghantam. Biasanya orang yang memiliki sifat ini sangat mudah tersenyum walau hanya melihat anak kecil bermain di depan mereka, atau sekedar menyentuh bunga di pagi hari.

Mereka bersyukur akan apa yang terjadi terhadap mereka saat ini bahkan detik ini, teori ini disebut mindfullnes dan kabar baiknya ini dapat dipelajari sebelum terlambat berikut jurnal penelitiannya

2. Dia yang mencintai dirinya sendiri


Pernahkah anda mendengar kalimat “bagaimana anda bisa membahagiakan orang lain jika anda tidak bahagia, dan bagaimana anda bisa mencintai orang lain jika anda tidak mencintai diri anda sendiri” kalimat tersebut bukan kalimat omong kosong belaka. Banyak hal gila di dunia ini yang menyebabkan pria kehilangan cinta terhadap diri mereka sendiri, menyesal dan menyalahkan diri sendiri akibat kebelum berhasilan akan sesuatu adalah hal yang paling mudah, sama pengecutnya dengan menyalahkan orang lain.

Berbeda dengan menerima kenyataan (acceptance) yang mengarahkan diri kita ke introspeksi diri, menyalahkan adalah sebuah penyakit mental “Andai saja aku.. mungkin tidak seperti ini jadinya” adalah kalimat yang harus kita hilangkan dari pikiran kita. Boleh kita kecewa dan bersedih akan kegagalan namun bila kesedihan itu berlarut-larut maka pria tersebut termasuk kedalam golongan pria bermental lemah.

Mencintai diri sendiri juga berbeda dengan narsisme atau tinggi hati, mencintai diri sendiri lebih memfokuskan pikiran dan perasaan ke sesuatu titik dimana kita bisa bangun dengan tersenyum dan memandang hidup sebagai perjalanan dan pelajaran.

1. Dia yang mencintai ibunya dan tuhannya


Tulisan ini bukanlah untuk pria yang skeptis terhadap eksistensi tuhan apapun kepercayaannya. Ketika pria tidak percaya akan zat yang menciptakan dirinya maka mereka membiarkan pikiran mereka melayang kearah keangkuhan dan kesombongan. Mereka menganggap atau mempercayai bahwa mereka adalah makhluk superior, golongan pria ini tercetak dalam alam bawah sadar mereka keegoisan. Refleksi diri (beribadah) dan manual book hidup (kitab suci) adalah pondasi keluarga. Dan seorang pria dituntut untuk selalu mengarahkan keluarganya berdasarkan manual book tersebut.

Dan yang terakhir dan tak kalah penting adalah lihatlah seorang pria dari bagaimana ia mencintai ibunya, karena ia akan memperlakukanmu seperti ia memperlakukan ibunya.

Sekian info dari ane
Jangan Lupa tinggalin Cendol & Komengnya ya gan/aganwati

Semoga bermanfaat