- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Dibalik 4 November


TS
mitshuvi
Dibalik 4 November

Selayak umumnya anak laki-laki, saya sangat mencintai sepakbola. Olahraga yang dilakukan dengan cara menendang-nendang bola untuk tujuan mencetak gol. Dari sepakbola ini, saya mengenal sebuah klub sepakbola luar negri. Manchester United, atau bisa disingkat Man United atau MU. Klub sepakbola yang identik dengan warna merahnya. Dengan sederet trofi yang telah diraih, dan sejumlah cerita yang sangat bersejarah.
Suatu saat, ketika saya menginjak umur 6 tahun. Saya terbangun dari lelapnya tidur malam. Sangat menyebalkan. Saya sangat terganggu dengan suara-suara kebisingan yang terjadi di malam itu. Lalu saya memutuskan untuk bangun dari tidur, dan beranjak keluar kamar untuk mencari sumber suara tersebut. Tak lama, saya sampai di ruang tv rumah. Saya mendapatkan bahwa kebisingan tersebut ternyata berasal dari suara ayah saya, yang berteriak seru ketika sebuah kejadian terjadi di dalam acara tv tersebut.
Saya memutuskan untuk melihat apa yang sedang ayah saya tonton itu. Ya,, ternyata sebuah pertandingan sepak bola. Sebuah laga final liga Champions, yang mempertemukan dua kesebelasan tersukses di liga negaranya masing-masing. Manchester United vs Bayern Muenchen. Dengan seksama saya menyaksikan pertandingan tersebut. Dengan penuh kejadian drama layaknya film di bioskop, layaknya sinetron di televisi. Dengan kekuatan tekad dan pantang menyerah, Manchester United berhasil menjadi juara dengan mencetak dua gol di menit-menit terakhir pertandingan.

Mulai saat itu, saya begitu sangat mencintai klub ini. Klub dengan warna merah kebanggaannya. Klub dengan potensi lokalnya. Manchester United. Saya mulai mengenali pemain-pemainnya. David Beckham, Paul Scholes, Neville bersaudara, Ryan Gigs, dan sang pelatih, sir Alex Ferguson.
Lama saya mencintai klub ini. Bertahun-tahun lamanya, hingga saat ini klub yang saya cintai mengalami kemunduran prestasi sejak ditinggal sang pelatih legendaris. Sudah memasuki musim ke-4 ini performa klub ini masih tidak konsisten untuk meraih kemenangan demi kemenangan. Muncullah suara-suara sumbang dari fans rival. Meskipun dengan atau tidak respect, mereka yang membenci MU sangat senang dengan kejadian ini. Ejekan, cercaan, dan hinaan terhadap MU yang dianggap sudah usang. Klub yang akan hanya mengenang sejarah tanpa kembali menciptakan sejarah.
Begitu kesalnya saya, klub yang saya puji setinggi langit, yang saya cintai sepenuh hati, harus mendapatkan ejekan dan hinaan seperti ini. Layaknya seorang pria yang tidak terima kekasihnya dihina. Walaupun sesungguhnya saya tidak pernah melecehkan klub sepakbola yang menjadi rival MU, atau yang lainnya. Lalu mengapa klub idola saya harus mendapatkan perlakuan yang tak adil ini?? Namun dalam hati saya tanamkan kuat-kuat, “biarlah, semoga klub saya segera menemukan jatidirinya lagi lalu bisa membungkam mulut-mulut penuh omong kosong itu”.
DEMO 4 NOVEMBER

Hal ini mengingatkan saya pada suatu kejadian yang baru saja terjadi. 4 November. Ya,, umat muslim di seluruh negri kita ini, bersatu dan saling merangkul, untuk menuntut ahok agar segera diproses secara hukum karna dianggap telah menistakan agama, dianggap telah melecehkan kitab suci Al-Qur’an. Sejenak saya berfikir, umat muslim tidak terima. Kitab suci yang mereka pelajari sedari kecil, mereka dengarkan sejak di dalam kandungan, mereka baca hingga saat ini, mereka amalkan isinya.

Betapa saya bisa merasakan, akan hancurnya hati mereka. Kitab suci yang mereka cintai, mereka sayangi, dilecehkan oleh orang asing (non-muslim). Amarah yang mencuat, kesedihan yang memuncak, kegetiran yang menyelimuti hati. Apa yang mereka suarakan, mereka teriakkan, mereka tuntut, diluar dari tujuan yang lain, mereka selayaknya orang yang sedang sakit hati, mendengar bahwa kekasihnya, cintanya telah diperlakukan tidak adil.

Percayalah kawan, penulis disini tidak bermaksud untuk membuat sebuah opini latar belakang politik sebagai dalangnya. Karna jujur, penulis sangat tidak perduli dengan dunia politik di negri ini.
Penulis hanya mengajak para umat muslim dimanapun yang membaca tulisan ini, agar tetap sabar, jangan termakan provokasi tak berdasar. Mari percayakan cinta kita, kekasih kita, bahwa dia tidak akan diam saja. Layaknya penulis yang percaya, bahwa manajer Jose Mourinho akan mengembalikan Manchester United ketempat yang dihormati lagi.
Diubah oleh mitshuvi 05-11-2016 18:19
0
3.1K
34


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan