Kaskus

Entertainment

fanboy.prabodoAvatar border
TS
fanboy.prabodo
UGAMA BUKAN UGM
Fakta Tentang UGAMA : BACALAH SEBELUM SEKOLAH ANDA MENJADI KORBAN BERIKUTNYA!

UGAMA BUKAN UGM!

Gue nemu artikel kaya gini :

Sehubungan dengan aktivitas Lembaga Pendidikan UGAMA di beberapa wilayah Indonesia yang banyak menjadi pertanyaan, berikut kami sampaikan beberapa fakta tentang UGAMA. Fakta-fakta ini kami susun bukan bermaksud untuk mendiskreditkan UGAMA, tetapi lebih bertujuan agar tidak terjadi pembodohan yang berkelanjutan pada pelajar di Indonesia. Kami juga tidak berharap fakta-fakta ini menjadi acuan dalam mengambil sikap terhadap aktifitas UGAMA, tetapi minimal bisa sebagai bahan referensi dalam menentukan kebijakan menyikapi aktifitas UGAMA.
1. UGAMA=UGM?
Mengidentikkan UGAMA sebagai UGM adalah “senjata” andalan Lembaga Pendidikan UGAMA agar keberadaannya bisa diterima di mana-mana. Anggapan sebagian masyarakat bahwa UGAMA adalah akronim dari Universitas Gadjah Mada (UGM di Yogyakarta) dimanfaatkan sebagai alat untuk mempermudah aktifitasnya. Kepala sekolah mana sanggup untuk menolak kehadiran Universitas Gadjah Mada untuk memberikan motivasi kepada anak didiknya, padahal ini adalah satu cara agar UGAMA bisa promosi ke siswa secara mudah. Bahkan, saat tim UGAMA meminta ijin presentasi ke sekolah, hampir selalu menyebut sebagai “alumni UGM”, di kop surat tertulis “UGAMA KELUARGA ALUMNI UNIVERSITAS GADJAH MADA” dan yang akan datang memberikan presentasi motivasi adalah tim dari Universitas Gadjah Mada
Fakta: UGAMA bukan UGM. Pemilik sekaligus pendirinya juga bukan alumni UGM, tetapi alumni IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY). Karyawan dan staf UGAMA yang alumni UGM bisa dihitung dengan jari satu tangan. UGAMA murni adalah bimbingan belajar seperti halnya Primagama, Neutron, Ganesha Operation dan sebagainya, serta sama sekali tidak ada hubungan structural maupun koordinasi dengan Universitas Gadjah Mada.
2. Pemberi Presentasi Motivasi Alumni UGM?
Saat presentasi motivasi di sekolah-sekolah, presentator selalu dikenalkan atau memperkenalkan diri sebagai alumni Universitas Gadjah Mada. Ini adalah bentuk pembohongan terkoordinasi untuk mengangkat wibawa presentator dengan memanfaatkan nama besar UGM.
Fakta: Presentator adalah tentor-tentor (pengajar) promosi Lembaga Pendidikan UGAMA. Mereka sama sekali bukan alumni UGM, bahkan mereka adalah lulusan SMA/SMK yang dilatih untuk promosi dengan melakukan presentasi di sekolah-sekolah.
3. Presentasi di Sekolah, Motivasi?
Tidak bisa dipungkiri bahwa ada unsur motivasi ke siswa saat kegiatan presentasi di sekolah. Namun, tujuan utama presentasi tersebut adalah promosi. Siswa diberikan cara-cara praktis mengerjakan soal, satu soal satu menit, kemudian pada akhirnya diarahkan untuk menerima promosi baik berupa kesempatan mengikuti bimbingan belajar gratis maupun membeli produk berupa buku-buku kumpulan pengerjaan soal dengan rumus praktis.
Fakta: Tujuan utama presentasi motivasi murni adalah promosi. Di wilayah di mana UGAMA memiliki kantor cabang (meskipun ada yang hanya sewa 1-2 bulan), maka biasanya siswa akan diberikan kesempatan mengikuti bimbingan belajar gratis yang dilaksanakan di kantor cabang UGAMA. Ujung-ujungnya, saat pelaksanaan bimbingan belajar gratis, siswa tetap diarahkan untuk mengikuti program bimbingan belajar, tentunya dengan biaya tertentu. Di tempat-tempat di mana UGAMA tidak memiliki kantor untuk pelaksanaan bimbingan belajar, maka siswa akan ditawari untuk membeli buku kumpulan soal dan pembahasan dengan rumus praktis.
4. Program Bimbingan Belajar UGAMA
Di wilayah di mana UGAMA memiliki tempat untuk melaksanakan bimbingan belajar, siswa diarahkan untuk mengikuti bimbingan belajar gratis, kemudian saat bimbingan belajar gratis tersebut ditawarkan program yang berbayar. Ini adalah salah satu trik untuk menyikapi agar tidak ada transaksi masalah uang di sekolah. Uniknya, bimbingan belajar yang dilaksanakan berbeda dari kebanyakan bimbingan belajar lainnya, yaitu hanya bimbingan belajar pendek selama 4 sampai 16 kali pertemuan dengan biaya sekitar 300.000 atau lebih termasuk modul belajar yang berisi rumus praktis.
Fakta: Bimbingan belajar pendek dimaksudkan untuk menyikapi 2 hal:
1. Sewa ruang/gedung yang digunakan untuk pelaksanaan bimbingan belajar UGAMA ada yang hanya 1-2 bulan saja. UGAMA hanya membuka kantor sementara, dan setelah itu tutup, pindah kota lain untuk melakukan kegiatan yang sama.
2. Pengajar yang tidak berkualifikasi sebagai pengajar. Seperti disampaikan di muka, tentor/pengajar UGAMA adalah lulusan SMA/SMK yang diajari untuk menyampaikan presentasi dan mengajar dengan materi yang sudah disiapkan. Dengan program pendek, tentor/pengajar yang diklaim sebagai alumni UGM masih bisa menyampaikan materi secara menarik, materi lainnya jelas tidak mereka kuasai.
5. Rumus Praktis dan Buku Rumus Praktis UGAMA
Saat presentasi di sekolah (dan juga saat bimbingan belajar gratis), siswa dikenalkan dengan cara-cara praktis logika untuk menyiasati soal, satu soal satu menit. Cara ini sebenarnya memang lazim digunakan oleh lembaga bimbingan belajar untuk menarik calon siswa. Siswa akan terkesima dengan cara pengerjaan soal yang cepat dan menarik, sehingga termotivasi untuk mempelajari lebih jauh cara-cara praktis dalam menyiasati soal, baik dengan mengikuti bimbingan belajar UGAMA maupun dengan membeli buku rumus praktis.
Fakta:
1. Soal yang dibahas saat presentasi di sekolah (dan saat bimbingan gratis) adalah soal yang dipilih atau bahkan dimodifikasi, sehingga dengan mudah bisa dikerjakan dalam waktu singkat. Meskipun ditulis/disebut sebagai soal UNAS atau SNMPTN tahun tertentu, bisa dicek di soal aslinya bahwa soal-soal tersebut adalah soal yang dimodifikasi untuk kepentingan promosi semata. Bahkan, dari tahun ke tahun UGAMA selalu menggunakan soal-soal itu saat presentasi, hanya diganti angka tahunnya saja. Presentasi menjadi sangat menarik karena penyampai presentasi dari waktu ke waktu hanya menyampaikan satu hal yang sama.
2. Menjual Buku Logic kumpulan soal dan pembahasan dengan cara cepat/rumus praktis dan logika adalah tujuan utama UGAMA, baik melalui pelaksanaan bimbingan belajar (mendapat modul yang berupa buku-buku tersebut) maupun menjual langsung ke siswa untuk belajar mandiri di rumah. Setali tiga uang dengan soal saat presentasi, sebagian besar isi buku juga merupakan soal-soal modifikasi. Dari sekian buku Logic yang diterbitkan UGAMA, hanya buku Logic Matematika SMA/SMK/MA yang memiliki nilai “lumayan”, itupun tidak bisa mewakili materi SMA/MA IPA maupun SMK non-Teknologi Industri. Isi buku Logic lainnya cenderung asal, jauh dari cara praktis maupun materi UNAS. Intinya, sangat rugi jika harus mengeluarkan uang ratusan ribu untuk membeli buku yang tidak berkualitas.
3. Untuk meningkatkan omzet penjualan buku, selalu disampaikan bahwa buku tidak bisa dan tidak boleh difotocopy. Faktanya, buku Logic terbitan UGAMA tidak mengantongi hak cipta dan tidak terdaftar ISBN. Penyusunnya juga fiktif, disusun secara kolektif dan tidak dilindungi hak atas kekayaan intelektual. Sehingga, tidak ada undang-undang yang melarang buku Logic UGAMA untuk digandakan dengan cara apapun.
Agar bisa mengetahui benar tidaknya fakta-fakta yang kami sampaikan, berikut ini kami sampaikan beberapa cara:
1. Saat tim UGAMA datang ke sekolah dan menyebut sebagai alumni UGM, tanyakan Kartu Anggota KAGAMA (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada). Atau jika perlu, tanyakan nama rektor, dekan, lokasi UGM, fakultas-fakultas, atau apapun yang berkaitan dengan UGM. Alumni UGM sesungguhnya akan dengan mudah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut (tim dari UGAMA yang bukan alumni UGM akan kebingungan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Bahkan lucunya, di antara mereka ada yang belum pernah masuk kampus UGM sama sekali, lokasinya saja tidak tahu)
2. Tanyakan tujuan pasti dari kegiatan presentasi di sekolah. Jika kegiatan tersebut tanpa biaya (gratis), donatur mana yang membiayai kegiatan tersebut dan apa tujuan donatur sehingga sanggup membiayai kegiatan tersebut.
3. Sebelum, saat dan setelah presentasi berlangsung, guru bidang studi Matematika bisa mengajak pemberi presentasi untuk berdiskusi panjang lebar materi Matematika. Jika perlu, guru Matematika bisa bertanya materi lain di luar materi presentasi. Sementara, guru Bahasa Inggris bisa mengajak “ngobrol” menggunakan Bahasa Inggris. Presentator dari UGAMA dijamin tidak akan menguasai, karena mereka hanya menguasai materi presentasi dan tidak lebih dari itu.
4. Sebelum pelaksanaan presentasi, pihak sekolah bisa meminta terlebih dahulu soal-soal yang akan disampaikan saat presentasi, kemudian pastikan apakah soal-soal tersebut sesuai dengan acuan kurikulum yang berlaku saat ini.
5. Jika memang tujuan utama untuk menjual buku, pihak sekolah bisa meminjam contoh buku terlebih dahulu secara lengkap (SMA/MA: Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Kemampuan IPA/IPS. SMK: Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia. SMP: Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, IPA/Sains) dan meminta waktu untuk dipelajari selama 1 atau 2 hari. Pastikan apakah isi buku sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Pihak UGAMA biasanya akan menolak untuk menyerahkan contoh buku, karena khawatir pihak sekolah sudah tahu bahwa buku tidak berkualitas, sehingga omzet penjualan buku tidak seperti yang diharapkan.
6. Untuk memastikan tidak terjadi transaksi jual-beli buku di sekolah, pihak sekolah menunggu saat pelaksanaan presentasi hingga selesai. Jika perlu, semua guru yang mengajar pada jam tersebut diharuskan mengikuti kegiatan presentasi. Rata-rata mental presentator akan down jika ada guru yang mengikuti presentasi (karena mereka –maaf– hanya lulusan SMA/SMK/MA yang tidak menguasai materi presentasi sesungguhnya, hanya membeo)
7. Jika ingin mempelajari isi bukunya, sekolah bisa membeli cukup 1 paket buku saja, kemudian dipinjamkan ke siswa melalui perpustakaan dan jika siswa menginginkan bisa difotocopy. Pihak UGAMA biasanya tidak akan menerima cara-cara seperti itu (karena tujuan mereka untuk meningkatkan omzet penjualan buku), tetapi kami pastikan tidak ada undang-undang yang melindungi buku tersebut untuk digandakan dengan cara apapun.
Demikian fakta-fakta ini kami ungkapkan. Percaya atau tidaknya Bapak/Ibu terhadap informasi dan fakta tersebut, bukan menjadi tujuan kami. Tujuan kami semata-mata agar tidak terjadi pembodohan terhadap pelajar di Indonesia, yang notabene merupakan generasi terbaik bangsa, calon pemimpin yang akan menentukan baik dan buruknya negera Indonesia yang kita cintai.
-Komunitas Eks Karyawan dan Pengajar UGAMA-

Sekolah gue udah jadi korban gan. Jadi mereka tuh mengaku alumni UGM, lalu presentasi gitu di sekolah gue. Dari awal gue curiga gan, kapan UGM berubah jadi UGAMA? Mau ngapain mereka keliling Indonesia?

Presentasi mereka sih asyik. Pake trik-trik cepat gitu. Namun JUSTRU ITULAH SENJATA MEREKA. Teman2 sekelas gue pada "terhipnotis" oleh trik-trik kayak gitu. Otomatis mereka jadi pengen lebih mendalami trik-trik kayak gitu.

Abis presentasi, mereka malah promosi buku. Katanya isinya sih isinya trik2 cepat, kumpulan soal UN tahun kemarin, en prediksi soal yang muncul tahun ini. Harganya? SELANGIT GAN! Harga aslinya 320.000 untuk 1 paket (4 mapel : Mtk, B. Inggris, B. Indo, IPA) tapi katanya khusus SMP saya (SMPN 1 Weleri) harganya jadi 120.000. Mencurigakan bukan? Masa' turun 200.000, emang mereka udah kebanyakan uang gitu? Plus katanya buku tu dicetak pake tinta Black Magic atau apalah gitu, supaya nggak bisa difotokopi. Padahal setelah beli buku itu, gue lihat nggak ada nomor ISBN atau hak cipta. Cetakannya jelek banget. Kayak pake tinta fotokopi. Hahahah! Tinta black magic katanya! Kertasnya juga kayak kertas fotokopi

Aslinya gue gak tertarik sama buku itu. Tapi teman2 sekelas gue pada beli semua. Gue jadi terpengaruh juga kan,gue jadi ikutan beli. Ada yang aneh, masa' ngambil bukunya suruh hari minggu. Gue jadi curiga, jangan-jangan agar guru-guru di sekolah gue gak tau kalo tujuan mereka ke SMP gue cuman buat jualan buku. Apalagi kalo ada guru yang iseng baca-baca buku mereka. Bakalan ketauan kalo bukunya nggak bermutu. Beneran deh, NGGAK BERMUTU! Pembahasan soalnya cenderung menjelaskan, nggak ada trik cepat sama sekali (tapi kalo yg paket MTK ada sih dikit). bener kata artikel diatas, bukunya dibuat asal-asalan. 120 ribu mending buat beli bakso aja, bisa dapat berapa porsi tuh? daripada beli buku ngga mutu kayak gitu.

Gue nulis kayak gini karena gue terlanjur "geregeten" gan. Orang tua gue lagi gak punya uang, eh malah dipake buat beli buku nggak bermutu. Kasihan orang tua gue gan. Gue juga gak ingin kalian yang orang tuanya mungkin kurang berpunya ngalamin kayak gue gan.
0
13.2K
21
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan