[Ini Dia ! ]5 Alasan Media Sosial Mudah Untuk Jadi Ladang Provokasi
TS
tukul4mata
[Ini Dia ! ]5 Alasan Media Sosial Mudah Untuk Jadi Ladang Provokasi
Halo kaskusers sekalian, melihat ramenya isu-isu yang ada akhir-akhir ini, kalo kita perhatikan lebih jauh, kayaknya yang berantem atau gontok-gontokkan di media sosial lebih rame daripada di real life. Di real life kalo ketemu sama yang ga sepaham biasanya ga sampe ribut, paling diem2 aja. Eh tapi kalau di media sosial, ributnya udah heboh banget, segala kata-kata kasar dan ancaman dikeluarin. Ini bukan cuma di Indonesia aja lo, di Amerika pun kondisinya sama. Pendukung Trump dan pendukung Hillary benar-benar bertempur di media sosial.
Apa sih alasannya orang jadi lebih "Garang" di media sosial ? Berikut ane jabarkan analisisnya :
Spoiler for Alasan 1:
1 Anonim
Anonimitas artinya tanpa identitas yang jelas. Saat seseorang bisa memperoleh identitas yang nggak jelas, maka orang itu akan lebih bebas bicara atau menyebarkan apapun tanpa takut ketahuan. Mau ngomong kasar atau menyebar fitnah pun, orang tersebut merasa udah kebal dan nggak bakal ada yang nyari. Iya sih sekarang udah ada UU ITE, tapi nggak semua pelaku penyebar fitnah dan provokasi bisa ditangkap. Apalagi kalo yang benar-benar modal dan tahu sedikit teknologi. Polisi juga nggak akan ada waktu buat nangkap-nangkapin semuanya, dan kalau tertangkap pun agak sulit membuktikannya (misalnya pelaku make fasilitas warnet atau gonta ganti HP dan nomor).
Spoiler for Alasan 2:
2. Pendukung yang juga Anonim
Nah karena sama-sama Anonim, gampang bagi seseorang untuk mendukung orang yang menurutnya sepaham. Pihak sebelah pun melakukan hal yang sama. Jadi semuanya bertarung dengan identitas yang sama-sama nggak jelas untuk memperjuangkan isu tertentu. Misalnya di lingkungan kantor, saya sebenarnya dukung tokoh A, tapi teman satu kantor dukung tokoh B. Sulit bagi saya mengekspresikan perbedaan karena takut dimusuhi. Tapi di dunia maya atau media sosial, saya bisa menggunakan identitas lain untuk mendukung si Tokoh B. Bahkan di medsos saya bisa membuat grup atau komunitas untuk mendukung tokoh tertentu tanpa ketahuan siapa sebenarnya saya.
Spoiler for Alasan 3:
3. Jangkauannya Luas dan Mudah
Medsos mempunyai daya jangkau yang luas. Tinggal klik Retweet atau Share, artikel fitnah atau provokasi bisa menjangkau ratusan orang. Bahkan kalau booming skala jangkauannnya bisa ke tingkat Nasional. Bandingkan kalau kita teriak-teriak demo, belum tentu juga ada yang dengarin (kalo nggak dibayar). Kemudahan juga jadi alasan medos menjadi ladang subur menyebarkan fitnah. Membuat dan menyebarkan artikel fitnah tidak perlu lewat editorial atau sensor. Sedangkan kalau kita mau mengungkapkan pemikiran lewat artikel di koran dan majalah, prosesnya lama dan pastinya diedit.
Spoiler for Alasan 4:
4. Resikonya Kecil
Jadi jagoan di medsos resikonya bisa dibilang kecil. Nggak berantem beneran juga. Reputasi asli juga aman. Mungkin ini yang bikin tawuran udah nggak se ngetren di jaman 90an. Turun ke jalan bocor kepala kena batu. Maki-maki orang di internet bisa sambil nyantai duduk di ruangan AC atau di kafe tertentu. Paling juga kena banned, tapi bisa bikin akun lagi. Dan kalo nggak dodol2 amat, ya nggak akan ditangkap polisi (sekali lagi polisi nggak kurang kerjaan nangkepin yang share fintah di whatsapp, fb, twitter).
Spoiler for Alasan 5:
5. Biayanya Murah, Bahkan bisa dapat uang.
Biaya yang dikeluarkan untuk jadi provokator anonim bisa dikatakan murah. Modal kuota aja juga bisa memuaskan hasrat menyebarkan berita fitnah atau maki-maki kelompok tertentu. Hmm...dan satu hal lagi yang agak-agak gimana gitu, kalo agan punya reputasi yang ok sebagai pembuat konten fitnah, dalam artian agan mempunyai dukungan dan follower yang banyak, bisa jadi ada kelompok orang tertentu yang akan bayar Anda untuk membuat konten sejenis.
Spoiler for Yang ini Penting Gan!:
Yang sebaiknya kita lakukan :
Media sosial itu sama seperti benda-benda lainnya, media sosial hanya sebagai alat gan. Memang bisa dipakai untuk menjadi ladang provokasi dan fitnah. Tetapi sebaliknya media sosial juga bisa digunakan untuk menyebarkan hal-hal yang baik. Coba bayangkan kalau semua pengguna media sosial menyebarkan hal yang baik, pasti saat agan buka facebook, kaskus, twitter, isinya semua positif, nggak ada ribut-ribut. Lebih baik begitu kan gan? Ya nggak?
Tanggungjawab penggunaan medsos ada di tangan kita masing-masing gan. Hati-hati gan jangan sampai karena 1 video atau 1 posting yang nggak jelas kebenarannya jadi menghasut orang untuk melakukan perpecahan.
Sebagai bentuk penggunaan media sosial yang baik, ane mau memberikan e-book gratis buat agan, isinya diharapkan bisa memberikan inspirasi yang positif buat agan, silahkan klik disini gan :
Jangan lupa Rate n Share ya gan Thread ane ini, thanks!