Quote:
Aksi unjuk rasa bela Islam memanas. Aksi yang sejak pagi siang berlangsung kondusif tiba-tiba ricuh diduga karena dipicu oleh kesalahpahaman.
Massa aksi yang sejatinya harus meninggalkan lokasi pukul 18.00 WIB masih bertahan di depan Istana. Alasannya, karena mereka belum mendapat kejelasan mengenai permintaan mereka.
Sekitar pukul 19.30 WIB, massa mulai beringas dengan melempari aparat kepolisian dengan botol air mineral. Alih-alih ikut menyerang, Laskar Front Pembela Islam (FPI) justru membentuk barikade melindungi polisi.
Teriakan demi teriakan dari massa yang anarkis coba diredam oleh Laskar FPI dengan memperingatkan kepada massa tersebut untuk tidak terpancing provokasi.
Bahkan, sempat terjadi bentrok antara massa FPI dengan massa yang anarkistis tersebut.
Kendati demikian, polisi kemudian mengamankan satu orang dari Laskar FPI karena diduga menjadi provokator. Hal tersebutlah yang kemudian memicu kericuhan yang lebih besar lagi.
Laskar FPI meminta anggotanya dilepaskan, hanya saja tindakan sudah diambil. Polisi tetap mengangkut orang tersebut. Walhasil, kericuhan pun tak terelakan.
Kericuhan Membesar
Tembakan gas air mata meletus berkali-kali, Jalan Majapahit memanas. Teriakan-teriakan terdengar di salah satu akses menuju Istana Negara tersebut.
Polisi coba menghalau massa aksi yang memaksa merangsek masuk ke Jalan Medan Merdeka Utara. Padahal, waktu unjuk rasa yang sudah ditentukan sudah habis. Massa aksi, seharusnya meninggalkan lokasi unjuk rasa pada pukul 18.00 WIB.
Gerakan massa tak bisa terbendung lagi. Massa aksi berhasil memukul mundur aparat kepolisian yang hanya melengkapi diri dengan tameng pelindung.
Walhasil, Jalan Medan Merdeka Utara berhasil ‘diduduki’. Polisi berkali-kali menembakan gas air mata. Namun, massa aksi tak juga membubarkan diri. Mereka justru membakar dua mobil Brimob yang terparkir di depan Istana.
Gas air mata hanya membuat konsentrasi massa bubar sementara. Mereka kemudian membalas serangan gas air mata polisi dengan melempar batu, botol, dan segala benda yang ada di dekatnya.
SUMBER
terlalu banyak massa.. jadi susah kontrolnya...