Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

opini.idAvatar border
TS
opini.id
Ini Alasan Radikalisme Bahaya Buat NKRI, Gan!


Halo Gan!

Ane lagi mau bahas soal bahaya radikalisasi nih gan. Momennya pas kebetulan demonstrasi anti Ahok yang digerakkan oleh sekelompok ormas dan organisasi keagamaan. Kabar intelijen yang beredar, demo kali ini ditunggangi oleh kelompok Islam radikal. Udah ada statement langsung dari mereka yang menyebarkan ancaman via foto yang disebarkan di internet. Mereka adalah kelompok Jaisy Al Fath di Suriah.

Spoiler for Ancaman Peti Mati:


Gila kan sampai teroris di Suriah ikut-ikutan! Semua ini bermula dari kasus ayat Al Maidah 51 itu. Soal statement Ahok itu, ane juga kagak sepakat gan! Bikin kisruh di tengah situasi politik yang lagi panas. Ahok tuh tetep kudu belajar ngatur emosi di depan publik. Tapi kalau agan-agan perhatikan, ini adalah pemantik aja gan. Sebetulnya, agenda mereka jauh lebih besar dari sekadar mau ngejatohin Ahok doang. Ibarat api disiram bensin, gan.

Mau gak mau kita harus akui gan, demonstrasi kali ini memang sarat muatan politis. Kabarnya ada donatur yang keluarkan uang untuk bayarin. Ada statemen dari FPI yang mengakui bahwa demonstrasi itu didanai sampai Rp 100 miliar! Ane sih skeptis ada yang mau gelontorin duit segede gitu. Tapi desas-desus yang beredar, duit buat demo tanggal 4 itu aja sekitaran Rp 10 miliar gan. Ini bukan cuma sekadar urusan nasi bungkus karet satu gan. Ini soal dana buat ngumpulin massa dari seluruh wilayah Indonesia.
emoticon-Blue Guy Bata (L)emoticon-Blue Guy Bata (L) emoticon-Blue Guy Bata (L)

Terbukti kemarin dengan manuver-manuver sejumlah tokoh politik kelas kakap. Ada maksudnya kenapa Jokowi nyamperin Prabowo main kuda-kudaan. Kenapa Prabowo? Apakah dia dalang? Ternyata bukan. Sebab, justru ada pihak lain yang kemudian merasa tersudutkan dengan manuver kuda putih Jokowi itu. Siapa dia? Gak usah nunggu #LebaranKuda juga ane yakin Agan tau jawabannya. Dari info yang ane dapet sebulan lalu, ada dugaan memang beliau punya peran besar buat gerakin massa hari ini.

Balik lagi soal massa aksi tanggal 4 November gan. Jokowi kemaren udah ngumpulin NU, Muhammadyah dan MUI. Tiga organisasi ini menyatakan tidak mendukung aksi demo. NU tegas melarang kalangan Nahdliyin buat turun ke jalan. Sementara Muhammadyah dan MUI tak bisa melarang, tapi menyarankan aksi damai. Lantas siapa yang tersisa di jalanan buat membela Islam? Ane pretelin yang bakal bawa massa:

Quote:


Kerisauan Ane cuma satu gan. Kelompok-kelompok ini punya pressure kuat pada negara dengan dana yang nyaris tak terbatas untuk mengubah ideologi NKRI. Kekhawatiran ane ada pada kelompok nomor 2, 3 dan 4 gan yaitu HTI, FPI, simpatisan ISIS dan pengikut Abu Jibril. Sebab mereka terang-terangan menyatakan anti-NKRI dan gak takut membuat statement yang bertentangan dengan undang-undang. Misalnya, mengancam pejabat negara, mengancam kelompok dan golongan lain, bahkan mereka berani menghina lambang dan dasar negara di depan mata aparat hukum kita.

Masalahnya gan, HTI, FPI dan jaringan Abu Jibril ini punya banyak simpatisan. Sebagian besar dari mereka adalah kalangan anak-anak muda, yang darahnya masih gampang panas, tapi ilmu agamanya masih cetek. Gak percaya? Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) udah bikin riset soal ini. 25 persen siswa dan 21 persen guru menyatakan pancasila tidak lagi relevan. Sementara 84,8 persen siswa dan 76,2 persen guru menyatakan setuju dengan penerapan syariat Islam.

Sementara pada survei tahun lalu, empat persen orang Indonesia menyetujui kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka berumur antara 19-25 tahun. Sedangkan 5 persen di antaranya adalah mahasiswa. "Kalau data ini dipercayai, maka 10 juta umat Islam simpatik kepada ISIS. Itu angka yang cukup mengejutkan," ujar Anas.

Sumur: http://www.cnnindonesia.com/nasional...guasai-kampus/

Quote:


Jadi kalau dalam kasus Ahok, bisa dipahami kalau banyak umat yang marah karena merasa kepentingannya disinggung akibat pernyataan yang gegabah. Semoga Ahok bisa belajar dari kasus ini yak.

Terlepas dari itu, ane disini cuma pengen buka fakta-fakta radikalisme itu gan. Supaya kita sama-sama sadar bahwa pada satu titik Indonesia bisa diambang perpecahan. Kasus Ahok ini cuma pemantik gan. Coba ingat apa yang disebut sebagai Arab Spring. Dulu, awal mulanya juga demonstrasi semacam ini. Nah, Arab Spring diagung-agungkan karena dianggap membawa perubahan. Tapi nyatanya, lihat kondisi yang terjadi di Suriah dan sekitarnya sekarang. Suriah malah jadi sarang ISIS, teroris yang paling ditakuti di dunia karena kebengisannya.

Ane sih cuma bisa berharap, pemerintah dan aparat penegak hukum bisa ambil tindakan yang bijak. Di satu sisi mengakomodir kepentingan mereka karena ini adalah negara demokrasi. Di sisi lain juga tetap fokus mengawasi dan menindak bibit-bibit radikalisme yang mengarah pada terorisme. Sebab, ane gak mau negara kita tercinta ini jadi kayak gini gan.



MAU?

Gak kan.. Nah, kita gak usah ikut-ikutan yah, gan. Jihad bisa dengan cara lain kok. Gak perlu menebar teror dan ancaman bunuh segala. Agama gak perlu dibela, sebab ia akan mulia dengan sendirinya dengan perbuatan baik kita. Supaya kita dan anak cucu kita nanti juga hidupnya tenteram di bumi Indonesia tercinta ini gan.... #SaveNKRI

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia



Diubah oleh opini.id 04-11-2016 02:28
0
14.5K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan