BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Gelagat kelompok ekstremis membonceng aksi 4 November

Sejumlah personel Brimob berbaris di kawasan Monas, Jakarta, Senin (31/10).
Unjuk rasa 4 November di Jakarta dikhawatirkan akan berlangsung ricuh. Aksi itu ditaksir akan diikuti 50 ribu orang, dengan tuntutan penuntasan kasus penistaan agama, yang melibatkan calon petahana dalam Pilkada DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Tak sekadar kericuhan yang dikhawatirkan, tapi juga beberapa gelagat yang menunjukkan bahwa momen itu berpotensi dimanfaatkan kelompok-kelompok ekstremis untuk melakukan aksi teror.

Analisis mengenai gelagat itu, antara lain disampaikan Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC), Sidney Jones.

Lewat artikelnya di Lowy Institute, Sidney menyinggung sebuah pesan anjuran kekerasan yang disebar melalui Telegram serta WhatsApp. Pesan itu memuat provokasi agar umat Islam memanfaatkan unjuk rasa 4 November "untuk mengobarkan api jihad".

Pesan itu konon disebar para pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). "Mereka secara khusus mendorong satu sama lain untuk meniru pemuda simpatisan ISIS yang menikam beberapa polisi (di Tangerang)," tulis Sidney.

Simpatisan ISIS juga bukan satu-satunya kelompok yang perlu diwaspadai. Kelompok yang punya simpati dan berafiliasi dengan Al Qaeda juga laik dicermati.

Sebagai informasi, beberapa hari terakhir, di media sosial telah beredar sejumlah foto yang memuat pose kelompok bersenjata di Suriah. Mereka tampak memamerkan senjata, dan membawa kertas bertuliskan seruan anti-Ahok.

Meski belum terverifikasi kebenarannya, foto-foto itu konon berasal dari Jabhat Fatah al-Sham (dulu dikenal dengan nama Jabhat al-Nusra), kelompok bersenjata di Suriah yang terkoneksi dengan Al Qaeda.

Kondisi ini diperparah pula lewat kabar bohong yang ikut menebar teror. Salah butir kabar bohong itu--sudah dibantah polisi--menyebut bahwa para pelaku teror dari Sukoharjo, Solo, dan Klaten akan beraksi pada 4 November.

Tangkapan layar status Facebook yang menyebar foto-foto yang diduga dari kelompok Jabhat Fatah al-Sham di Suriah, menyuarakan sentimen anti-Ahok.
Ihwal ISIS dan Jabhat Fatah al-Sham, penjelasan datang dari Nasir Abas, pengamat terorisme yang juga pernah menjadi anggota kelompok radikal Jemaah Islamiyah,

"Di suriah, kedua kelompok ini adalah rival," kata Nasir, dikutip media Australia, Sydney Morning Herald. "Tapi di Indonesia mereka bisa bersatu, karena punya musuh bersama. Dalam pandangan mereka, musuh itu adalah Ahok."

Kekhawatiran juga terdengar dalam pandangan pengamat terorisme dari Universitas Indonesia, Ridwan Habib. Dalam unjuk rasa 4 November, kata Ridwan, yang harus diwaspadai bukan organisasi yang memang sedari awal punya agenda melakukan aksi--merujuk pada ormas-ormas.

Ridwan pun memberi penekanan untuk mewaspadai para penyusup dari kelompok simpatisan ISIS dan Al Qaeda. "Pertanyaannya, mampukah pimpinan-pimpinan laskar (ormas yang tergabung dalam unjuk rasa) mengendalikan semua anggota dari penyusup," kata Ridwan, dikutip Suara.com.
Polisi sudah memantau
Sementara itu, Kepala Polri, Jenderal Tito Karnavian, mengaku telah mendapat informasi soal kemungkinan keterlibatan kelompok garis keras (terutama pendukung ISIS) dalam unjuk rasa ini.

Seperti ditulis The Strait Times, Tito mengatakan dari informasi yang dia punya, kelompok-kelompok itu tidak berencana melakukan teror saat aksi.

"Tapi kami terus memantau mereka dari dekat," kata Tito. "Kami memiliki unit khusus di Densus 88 (detasemen anti teror) yang memantau mereka 24 jam. Untuk mengantisipasi bila mereka membawa benda berbahaya seperti bahan peledak."

Tito pun menegaskan, pihaknya akan melakukan penangkapan bila kelompok-kelompok itu menimbulkan ancaman sebelum unjuk rasa. "Selama unjuk rasa (nanti), kami juga terus memantau mereka dari dekat," ujarnya.

Menurut rencana, 18 ribu personel gabungan Polri dan TNI akan mengamankan unjuk rasa pada 4 November nanti.

Pengamanan juga akan dilakukan terhadap 32 objek vital di ibu kota. Artinya, ribuan personel akan disebar dan bersiaga di lokasi macam bandara, pelabuhan, stasiun, dan terminal.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...ksi-4-november

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Kabar bohong merayap jelang aksi 4 November

- Penurunan Patung Buddha dan spanduk intoleran di Tanjungbalai

- Mengenang Tsar Bomba, bom nuklir terbesar yang pernah diledakkan

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
12.5K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan