JAKARTA (netralitas.com) – Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Charles Honoris menilai mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggunakan demo 4 November untuk kepentingan Pilkada DKI Jakarta. SBY menggunakan strategi korban ketidakadilan agar mendapatkan simpati publik.

“Sebagai tokoh politik yang pernah menjabat sebagai Presiden, SBY seharusnya berdiri diatas semua golongan dan menjadi “penyejuk”. Namun SBY justru memanaskan situasi dan bukannya menjadi “penyejuk”,” kata Charles, Kamis (3/11). Pernyataan SBY terkait rencana aksi 4 November semakin menunjukkan bahwa ketua umum Partai Demokrat ini berupaya menggunakan aksi ini untuk kepentingan Pilgub DKI yang pada dasarnya salah satu kontestan merupakan putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono.

Ia menyatakan pernyataan SBY yang mengatakan bahwa tanpa Pilkada pun, kasus hukum Basuki Tjahaja Purnama tetap harus diproses adalah bentuk dari intervensi terhadap proses hukum. Ini menunjukkan SBY berupaya melakukan intervensi dan provokasi.

SBY seharusnya menunggu proses hukum yang tengah ditangani pihak kepolisian saat ini, bukan justru mempertajam konflik dengan melontarkan pernyataan demikian. “Bahkan Pak Ahok sudah dimintai keterangan di Bareskrim. Jadi klaim SBY bahwa Ahok tidak tersentuh itu tidak berdasar dan bisa dilihat sebagai upaya melakukan intervensi dengan melakukan agitasi di ruang publik,” ujarnya.

http://netralitas.com/nasional/read/12368/sby-seharusnya-jadi-penyejuk-dan-bukan-provokator