- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Kisah Hikmah] Beginilah Cara Rasulullah Menghadapi Musuh - Musuhnya


TS
bocahnakal446
[Kisah Hikmah] Beginilah Cara Rasulullah Menghadapi Musuh - Musuhnya
Spoiler for WELCOME TO MY THREAD:
Hi agan - agan semuanya..Izinkan ane newbie membagikan kisah hikmah ini untuk kita semua. Jangan lupa, bantu ane
dan share yaaa..
cendolnya juga gak nolak kok..




Spoiler for Malaikat Menawarkan Bencana Pada Musuhnya Saja Nabi SAW Menolak dan Memilih Berdoa Pada Allah Agar Mereka Dapat Hidayah:
![[Kisah Hikmah] Beginilah Cara Rasulullah Menghadapi Musuh - Musuhnya](https://dl.kaskus.id/ayonews.com/wp-content/uploads/2016/11/10277576_229619133898786_3159197187284248201_n.jpg)
Quote:
Spoiler for Kisah Hikmah:
![[Kisah Hikmah] Beginilah Cara Rasulullah Menghadapi Musuh - Musuhnya](https://dl.kaskus.id/cdn.klimg.com/dream.co.id/resources/news/2015/10/13/20960/664xauto-kisah-hijrah-nabi-muhammad-151013g.jpg)
Suatu ketika Rasulullah SAW merencanakan untuk pergi ke Thaif. Di sana ada kabilah Tsaqif, yaitu kabilah yang sangat besar jumlahnya. Nabi SAW berpendapat jika penduduk Thaif memeluk Islam, maka kaum muslimin bisa melepaskan diri mereka dari siksaan dan cobaan orang kuffar Qurais.
Meninggalnya Abu Thalib dan Siti Khadijah ini yang disegani oleh kaum musyrik, membuat mereka semakin berani mengganggu Rasulullah SAW. Oleh karena itu, jika warga kota Thaif mau menerima Islam, kota ini akan dijadikan tempat berlindung bagi warga muslimin dari kekejaman kaum musyrikin Makkah.
Quote:
Spoiler for Kisah Hikmah:
![[Kisah Hikmah] Beginilah Cara Rasulullah Menghadapi Musuh - Musuhnya](https://dl.kaskus.id/3.bp.blogspot.com/-kBCISBgO2wg/VrMx3eBgMoI/AAAAAAAAAlk/c1-e2z-RW-A/s1600/isra-miraj.jpg)
Thâ’if berjarak 60 mil dari Makkah. Nabi saw pergi ke Thâ’if bersama Zaid bin Hâritsah. Mereka berjalan kaki tanpa menunggangi unta. Tujuannya agar Quraisy tak mencurigai perjalanan yang memakan waktu empat hari itu.
Setelah tiba di kota Thaif, Rasulullah SAW langsung menemui 3 orang yang oleh beliau dianggap sebagai pemuka dan tokoh masyarakat setempat (mengajak Ibnu Abdi Yalil bin Abdu Kulal masuk Islam). Setelah Rasulullah SAW berbicara dengan mereka, beliau mengajak mereka kepada agama Allah SWT dan ikut membantu menyebarkan agama yang dibawa oleh beliau.
Namun bukan saja menolak, bahkan mereka enggan untuk mendengarkan ajakan Rasulullah SAW. Sikap tersebut sangat bertentangan dengan norma dan kebiasaan orang Arab yang biasanya terkenal sangat menghormati tamu.
Quote:
Spoiler for Kisah Hikmah:
![[Kisah Hikmah] Beginilah Cara Rasulullah Menghadapi Musuh - Musuhnya](https://dl.kaskus.id/iskandariah.perubatan.org/v1/wp-content/uploads/2014/11/jihraj.jpg)
Pada saat itu mereka menerima Rasulullah SAW tanpa penghormatan sama sekali. Bahkan mereka menerima beliau dengan akhlak yang sangat buruk. Dengan terus terang mereka menyatakan ketidaksukaan jika Rasulullah SAW berada di tempat mereka.
Pada mulanya beliau berharap agar kedatangannya kepada orang2 yang dianggap sebagai tokoh masyarakat akan diterima dengan kata2 yang baik dan penuh kelembutan, tetapi beliau justru diterima dengan kata-kata yang kasar dan menyakitkan.
Salah seorang dari mereka berkata,”Oh, kamukah yang dipilih oleh Allah sebagai nabi-Nya?” Yang lain mengatakan, “Apakah tidak ada orang lain yang lebih pantas dipilih oleh Allah sebagai nabi?” Yang ketiga mengatakan, “Saya tidak mau berbicara denganmu, karena jika kamu benar2 seorang nabi seperti yang engkau akui, maka jika aku menolaknya, itu bukan suatu musibah bagiku. Sebaliknya, jika engkau berbohong maka aku tidak sudi berbicara lagi denganmu.”
Quote:
Spoiler for Kisah Hikmah:
![[Kisah Hikmah] Beginilah Cara Rasulullah Menghadapi Musuh - Musuhnya](https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/-uYpgTWLE4PE/VZJWpeKyyfI/AAAAAAAAAOg/lv1XR0HPIa8/s1600/SUJUD-04.jpg)
Setelah bertemu dengan orang-orang yang tidak bisa diharapkan seperti mereka itu, maka Rasulullah SAW berharap dapat berbicara dengan orang2 selain mereka. Ini memang merupakan sifat Rasulullah SAW yang selalu bersungguh2 dan teguh pendirian serta tidak mudah berputus asa.
Dari semua orang yang dijumpai, ternyata tidak satu pun dari mereka yang mau menerimanya. Bahkan bukan saja mereka tidak mau menerima ajakan Rasulullah SAW, tetapi mereka juga menyuruh Rasulullah SAW dengan mengatakan kepada beliau, “Cepat2lah keluar dari kampung kami, pergilah ke tempat mana saja yang engkau sukai asalkan jangan di sini.”
Ketika Rasulullah SAW tidak bisa lagi mengharapkan sesuatu apapun dari mereka, maka beliau pergi meninggalkan tempat tersebut. Tetapi orang-orang di kota tersebut telah menyuruh para pemudanya agar mengikuti Rasulullah SAW dan mengganggunya, mengejeknya, serta melempari beliau dengan batu.
Saat itu, kaum Tsaqif melempari Rasulullah SAW, sehingga kakinya terluka. Sehingga kedua belah sandal beliau penuh dengan cucuran darah.Tindakan brutal penduduk Thaif ini membuat Zaid bin Haritsah membelanya dan melindunginya, tapi kepalanya juga terluka akibat terkena lemparan batu. Akhirnya, Rasulullah berlindung di kebun milik ‘Utbah bin Rabi’ah.
Quote:
Spoiler for Kisah Hikmah:
![[Kisah Hikmah] Beginilah Cara Rasulullah Menghadapi Musuh - Musuhnya](https://dl.kaskus.id/2.bp.blogspot.com/-W62z7BvgelI/Vrf6yJUdGnI/AAAAAAAAB3w/i47SHxNQxzw/s1600/cara%2Bterapi%2Bkesehatan%2Bdengan%2Bdoa.jpg)
Dalam keadaan seperti inilah Rasulullah SAW kembali dari kota Thaif. Dalam perjalanan pulang, beliau menjumpai suatu tempat yang dirasa aman dari kejahatan orang-orang tersebut, maka Rasulullah SAW berdoa kepada Allah SWT:
“Allahumma ilaika asykuu dho’fa quwwatii wa hawaanii ‘alannaas yaa arhamar raahimiin. Anta rabbul mustadh’afiin wa anta rabbii ila man takilunii ila ba’iidin yatajahhamunii au ila ‘aduwwin malaktahuu amrii in lam yakun(m) bika ghadhabun ‘alaiyya falaa ubalii walu akin ‘aafiyatuka hiya ausa’u lii. A’uudzu binuuri wajhikal ladzii asyraqat lahudz dzulumaatu wa sholaha ‘alaihi amrud dunya wal ‘akhirah min an yanzila bii ghodhobuka au yahulla ‘alayya sakhothuka lakal ‘utba hatta tardhoo laa haula wa laa quwwata illa billa”.
“Ya Allah, aku mengadukan kepada-MU akan lemahnya kekuatanku dan sedikitnya daya upayaku pada pandangan manusia. Wahai Yang Maha Rahim dari sekalian rahimin. Engkaulah Tuhannya orang2 yang merasa lemah, dan Engkaulah Tuhanku, kepada siapakah Engkau serahkan diriku.Kepada musuh yang menghinaku ataukah kepada keluarga yang Engkau berikan kepadanya urusanku, tidak ada keberatan bagiku asal saja aku tetap dalam keridhaan-Mu.
Dalam pada itu afiat-Mu lebih luas bagiku. Aku berlindung dengan cahaya Wajah-Mu Yang Mulia yang menyinari seluruh langit dan menerangi semua yang gelap dan atasnyalah teratur segala urusan dunia dan akhirat, dari Engkau menimpakan atas diriku kemarahan-Mu atau dari Engkau turun atasku adzab-Mu.
Kepada Engkaulah aku mengadukan urusanku sehingga Engkau ridha. Tidak ada daya dan upaya melainkan melalui Engkau.”
(Doa ini dari Hadits Riwayat Thabrani. Menurut Al Haitsami dalam kitabnya jilid VI halaman 35, di dalam sanadnya ada seorang perawi yaitu Ibnu Ishaq, dia adalah mudallis tsiqat, tetapi para perawi lainnya adalah tsiqat)
Quote:
Spoiler for Kisah Hikmah:
![[Kisah Hikmah] Beginilah Cara Rasulullah Menghadapi Musuh - Musuhnya](https://dl.kaskus.id/2.bp.blogspot.com/-U90Ho_fURiI/UElDCqXXFSI/AAAAAAAAAmc/GVPIOMu1MWs/s1600/Doa.png)
Demikian sedihnya doa yang dipanjatkan oleh Rasulullah SAW sehingga Jibril as datang dan memberi salam kepada beliau, dan berkata, “Allah SWT mengetahui apa yang terjadi dalam pembicaraanmu dengan kaummu, dan Allah mendengar jawaban mereka terhadapmu, dan Dia telah mengutus satu malaikat yang bertugas mengurusi gunung2 kepadamu untuk melaksanakan apa saja perintah yang diinginkan olehmu.”
Setelah malaikat itu datang dan memberi salam kepada Rasulullah SAW, ia berkata, “Apa yang engkau perintahkan akan saya lakukan. Jika engkau suka, saya sanggup membenturkan kedua gunung di samping kota ini bertubrukan sehingga akan mengakibatkan siapa saja yang tinggal di antara keduanya mati tertindih. Kalau tidak, apa saja hukuman yang engkau inginkan, saya siap melaksanakannya.”
Mendengar pernyataan malaikat penunggu gunung itu, Rasulullah pun berkata, ‘Tidak usah. Aku malah berharap mudah-mudahan Allah SWT berkenan memunculkan dari kalangan mereka sendiri seseorang yang akan menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
#SatuLangitSatuBumi


Dikutip dari Tulisan Andi Analta Amier
Spoiler for JANGAN LUPA YA GAN:
Spoiler for THREAD BERMANFAAT LAINNYA:
Diubah oleh bocahnakal446 02-11-2016 16:22
0
4K
Kutip
22
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan