- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
AGUS YUDHOYONO, ' SANG KUDA HITAM' YANG NAMANYA AKAN SEMAKIN BERSINAR
TS
eagleforindo
AGUS YUDHOYONO, ' SANG KUDA HITAM' YANG NAMANYA AKAN SEMAKIN BERSINAR
Pilkada DKI 2017 telah memasuki satu tahap lebih maju yaitu Tahapan Kampanye, Dalam konstelasi pertarungan kursi DKI-1 kali ini diikuti oleh 3 pasang calon yang memiliki segudang prestasi dan pengalaman di bidangnya masing-masing serta yang terpenting memiliki kendaraan politik serta 'backing'-an politik dan modal yang kuat karena ‘bulshit’ jika ada yang menyatakan modal untuk naik jadi DKI-1 hanya butuh dana cekak.
Tiga tokoh yang bertarung dalam DKI-1 ini mewakili tiga kutub politik yang mewakili politik Indonesia saat ini dimana Parta penguasa (PDI-P) bersama 3 mitra koalisinya (Nasdem, Hanura dan Golkar) dibawah komando sang Ibu Suri Megawati mengusug sang petahana yang merupakan orang non partai berpasangan dengan kadernya sendiri, Mantan Walikota Blitar dua periode yang dianggap cukup berprestasi, Sementara itu duo Partai oposisi (Gerindra-PKS) yang tersisa mengusung sang pecatan Menteri Pendidikan yang mewakili kalangan profesional dengan kompetensi lebih dalam dunia pendidikan berpasangan dengan Pengusaha sukses Sandiaga Uno yang kini merupakan kader Partai serta yang pasangan terakhir diusung oleh Partai yang mengklaim sebagai -Penyeimbang – (Demokrat) yang menghimpun suara dari tiga partai mitra koalisi pemerintah (PAN, PKB dan PPP) mengusung pasangan Purnawirawan muda Perwira Menengah TNI, Agus Harimurthi Yudhoyono dan Birokrat Senior Pemprov DKI Sylviana Murni.
[img]
[/img]Terlalu jauh untuk membicarakan siapa yang akan maju pada putaran kedua Pilkada atau bahkan memprediksi siapa yang bakal keluar sebagai sang Jawara dalam kompetisi ini, karena dinamika politik DKI begitu sangat cair, dimana di wilayah padat penduduk yang hanya seluas kurang lebih 700 km persegi ini dimana perputaran arus informasi disini sangat cepat, karena penduduknya mayoritas berpendidikan tinggi serta mayoritas ‘melek’ tekhnologi, sehingga muncul sebuah isu saja di media bisa saja bisa mempengaruhi persepsi pemilih terhadap calon yang akan mereka pilih pada Februari 2017 nanti. Apalagi sorot media kita tak akan pernah jauh-jauh dari Ibukota, sehingga segala informasi sekecil apapun akan dikabarkan oleh media dan akan menjadi konsumsi publik Jakarta sebagai referensi sikap mereka dalam PILKADA ini.
Menarik melihat sosok ‘sang kuda hitam’ dalam Pilkada DKI Jakarta ini yaitu Agus yudhoyono, karena tokoh ini tak pernah digadang-gadang sebelumnya untuk maju dalam pilkada ini, apalagi kariernya di dunia militer terhitung sangat cemerlang ditambah lagi usianya juga masih sangat muda sehingga masih banyak kesempatanya untuk berkembang disana. Kemudian sosoknya muncul di detik-detik terakhir jelang pembukaan pendaftaran, sehingga tidak hanya mengagetkan publik Jakarta namun juga nasional, karena statusnya yang juga merupakan anak Presiden keenam Indonesia sehingga sorot mata publik kita tak bisa lepas darinya.
Dalam kompetisi ini Agus yang dianggap masih sangat muda dan minim pengalaman memimpin birokrasi akan berhadapan dengan dua tokoh nasional yang berpengalaman dan memiliki rekam jejak bagus dalam dunia birokrasi, namun sosok Agus yang minim pengalaman serta masih ‘hijau’ dalam dunia politik kita, dianggap mewakili generasi baru politik nasional dimana sosoknya yang muda, cerdas dan masih bersih serta memiliki jiwa kepemimpinan serta kenyang asam garam dalam berbagai meadan pertempuran di lapangan dianggap sebagai daya tarik yang ia tawarkan, apalagi sosoknya yang ganteng serta pasanganya sang artis cantik Annisa Pohan akan semakin menjual namanya dikalangan pemilih Jakarta.
Berandai –andai ketika Agus kalah pun dalam Pilkada DKI ini, namanya tak akan hilang dan langsung redup dalam perpolitikan kita karena perahu politik sang papa (SBY) -Demokrat- akan selalu siap menerima dan memberikan tempat terhormat baginya, justru moment Pilkada ini akan menjadi sebuah loncatan besar bagi Agus untuk membuktikan pada masyarakat kita, dia memiliki pengaruh dan massa serta dukungan yang akan menjadi daya jualnya bagi politik kita.
Kemunculanya dalam Pilkada kali ini tentu saja bukan karena ikut-ikutan atau perhitungan asal-asalan sang purnawirawan perwira muda ini dan juga sang ayah. Tentu semua ada hitung-hitungan politiknya. Dimana pada tahun ini sang Ayah yang genap sudah berusia 67 tahun, belum menemukan sosok Nahkoda yang tepat untuk kapal politiknya ini, apalagi dia punya pengalaman pahit dirongrong oleh anak buahnya sendiri pada 2011-2013 lalu yang berusaha mensabotase dan mendongkel pengaruhnya dari Partai besutanya ini. Kali ini, ia sedang berusaha menyiapkan kapal politiknya, calon nahkoda baru yang lebih mumpuni dan juga berasal dari ‘trah’ nya karena umur manusia tak ada yang tahu, alasan lainya mungkin karena sang anak kedua yang telah lama terjun ke dunia politik, kompetensi politik dan kepemimpinanya juga masih diragukan. Dan moment pilkada DKI ini yang merupakan event Pikada yang paling dekat serta mendapat sorot media nasional yang lebih, dianggap sebagai tempat terbaik bagi Agus sebagai pintu gerbangnya untuk memasuki dunia perpolitikan nasional dan panggung baginya untuk memperkenalkan dirinya pada masyarakat kita.
Sumber :
http://historiyaku.blogspot.co.id/20...g-namanya.html
Polling
0 suara
Apakah Agus Harimurti akan masuk pada Putaran Kedua Pemilihan Pilkada DKI 2017 ini
0
1.3K
18
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan