Original Posted By sejarah singkatArumanis Rambut nenek tercipta pada zaman penjajahan belanda sekitar tahun 1930-1940, ini berdasarkan wawancara (ciee.. kyk reporter profesional aja ya) dengan bapak yitno salah satu pengerajin Rambut nenek yg telah menggeluti bidang ini selama lebih dari 20 tahun dan telah menjadi usaha turun menurun sejak kakeknya dulu.
disebut Rambut nenek sebab awalnya warnanya hanya putih saja dan bentuknya serabut seperti rambut, pada era kemerdekaan Rambut nenek ditambahkan pewarna merah agar mirip bendera indonesia merah putih.
pada tahun2 selanjutnya, Rambut nenek berkembang menjadi beraneka warna dikarenakan permintaan para custumer, sehingga jadilah Arumanis Rambut nenek seperti yg kita liat saat ini.

Original Posted By Perbedaan
perbedaan paling mendasar antara Rambut nenek dan cotton candy adalah pada bentuk, proses pembuatan dan harga.
untuk bentuknya, kita semua pasti udah pernah liat cotton candy yang biasa dijual di pasar malam dan tempat2 keramaian sedangkan Rambut nenek berbentuk serabut seperti rambut dan rasanya kayak ada gurih gurihnya githu..

Original Posted By harganyaya enggaklah, kita menganggap mahalan Rambut nenek sebab kita hanya melihat volumenya saja, bukan berat dan proses pembuatannya.
cotton candy satu tangkai 5.000 tapi hanya menggunakan bahan baku gula satu sendok serta proses pembuatannya hanya memakan waktu kurang dari 2 menit sebab menggunakan mesin bukan 100% handmade seperti Rambut nenek.
sedangkan bahan baku (gula+tepung) yg digunakan Rambut nenek sebanyak satu kilo. bedanya jelas kan. berikut saya paparkan proses pembuatannya..

Original Posted By pembuatan


1. masak tepung dan minyak selama kurang lebih sejam sambil terus diaduk hingga tepung berwarna kecoklatan, perbandingan tepung dan minyak 1:2 jangan sampai gosong ya. nanti arumanisnya pahit. jangan kurang matang jg sebab mempengaruhi bentuk Rambut neneknya nanti pas di proses.

2. masak gula dan air hingga mengental dan kecoklatan, jangan terlalu matang dan jangan terlalu cepat. timing sangat penting disini. kebanyakan yg mencoba bikin gagal pada step ini karena timingnya kurang pas. perbandingannya 1kg gula dan 2 liter air ya gan.

3. tuang cairan gula yg masih panas tersebut kedalam wajan yg telah diolesi tepung yg kita masak di awal td gan sambil diaduk dan dibolak balik. tujuannya.. agar tidak lengket di wajan dan agar cepat dingin biar bs dipegang dengan tangan. metode pendinginannya di point berikut ini.

4. taruh bak atau baskom yg berisi air dingin dibawah wajan yg sudah diolesi tepung td agar cepat dingin cairan gula tadi, bolak balik terus adonan hingga menjadi gulali yg bisa ditarik
kok bisa ditarik??? masih panas donk gan..??
yup betul.. emang masih panas. kira2 40 drajat celcius
disinilah ketahanan fisik dan tekhnik sangat diperlukan dalam proses selanjutnya

5. angkat gulali tadi lalu taruh di meja khusus tempat eksekusi ( alas dari seng rata yg ditengahnya telah ditancapkan kayu paten yg menonjol keluar dan menancap ke tanah agar kuat). tarik ulur lipat adonan gulali tadi hingga tercipta garis halus lalu bentuk spiral lalu bentuk seperti cincin.
ingat semua itu dilakukan saat adonan gulali masih panas ya gan. jadi skill sangat menentukan disini

6. tuang adonan tepung secukupnya di sekitar kayu yg menonjol di meja. lalu masukkan gulali cincin td kedalam kayu, tarik ulur bentuk angka 8, satukan menjadi lingkaran lalu ulangi lagi hingga tercipta serabut rambut

7. urai rambut nenek tersebut dan angin anginkan agar kadar air serta panas agak berkurang

8. terakhir. masukkan toples atau wadah plastik.

Original Posted By peluan usaha
dipasaran online ataupun offline. terutama dikota kota besar seperti surabaya, jakarta, bandung, bali, balikpapan dll, harga 100gram (baca : 1ons ) dijual seharga 10.000 - 13.000
itu artinya sekilonya seharga 100rb - 130.000
dengan harga pembelian dari produsen berkisar antara 50-60rb per kg.
hitung ndiri ya laba ma omzetnya jika sehari bisa laku 3kg aja.