- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Telekomunikasi Sudah Jadi Barang Primer, Tapi Banyak Desa Masih Miskin Sinyal
TS
imatami
Telekomunikasi Sudah Jadi Barang Primer, Tapi Banyak Desa Masih Miskin Sinyal
Lebih dari 86,7 persen rumah tangga di Indonesia mengalokasikan belanja untuk kebutuhan telekomunikasi selama 2014. Persentase ini meningkat dibanding 2012 lalu yang hanya mencapai 83,5 persen. Rata-rata per bulan alokasi belanja untuk komunikasi pada 2014 adalah Rp 92 ribu.
Dalam publikasi hasil survei pendataan potensi desa pada 2014, Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa tren telekomunikasi meningkat dari tahun ke tahun. Rata-rata pengeluaran rumah tangga pada 2014 naik 2,23 persen dibanding 2013 yang hanya Rp 90 ribu.
Belanja telekomunikasi ini hanya mencapai 2,8 persen dari total konsumsi rumah tangga yang mencapai Rp 3,2 juta sebulan. Pengeluaran itu antara lain untuk pembayaran rekening telepon, pembelian pulsa HP, telepon umum, wartel dan lainnya.
http://databoks.katadata.co.id/datap...a-di-indonesia

Pada 2014, Indonesia masih mencatatkan 7 ribu desa tanpa sinyal telepon. Jumlah ini hampir mencapai 10 persen dari total desa seluruhnya sebanyak 82 ribu. Tidak hanya itu, dalam pendataan potensi desa untuk infrastruktur telekomunikasi, Badan Pusat Statistik (BPS) juga menemukan 16 ribu desa memiliki keterjangkauan sinyal sangat minim.
Jumlah desa dengan kekuatan sinyal lemah ini diperoleh berdasarkan survei Badan Pusat Statistik untuk potensi desa 2014. Survei potensi desa ini dilakukan setiap tiga tahun sekali.
Jumlah desa terbanyak dengan jangkauan sinyal paling minim terdapat di Provinsi Papua dan Papua Barat mencapai 4 ribu desa. Dua provinsi dengan jangkauan sinyal mencapai 100 persen ke seluruh desa dapat ditemui di DKI Jakarta dan Yogyakarta.
http://databoks.katadata.co.id/datap...sinyal-telepon

Dalam publikasi hasil survei pendataan potensi desa pada 2014, Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa tren telekomunikasi meningkat dari tahun ke tahun. Rata-rata pengeluaran rumah tangga pada 2014 naik 2,23 persen dibanding 2013 yang hanya Rp 90 ribu.
Belanja telekomunikasi ini hanya mencapai 2,8 persen dari total konsumsi rumah tangga yang mencapai Rp 3,2 juta sebulan. Pengeluaran itu antara lain untuk pembayaran rekening telepon, pembelian pulsa HP, telepon umum, wartel dan lainnya.
http://databoks.katadata.co.id/datap...a-di-indonesia
Pada 2014, Indonesia masih mencatatkan 7 ribu desa tanpa sinyal telepon. Jumlah ini hampir mencapai 10 persen dari total desa seluruhnya sebanyak 82 ribu. Tidak hanya itu, dalam pendataan potensi desa untuk infrastruktur telekomunikasi, Badan Pusat Statistik (BPS) juga menemukan 16 ribu desa memiliki keterjangkauan sinyal sangat minim.
Jumlah desa dengan kekuatan sinyal lemah ini diperoleh berdasarkan survei Badan Pusat Statistik untuk potensi desa 2014. Survei potensi desa ini dilakukan setiap tiga tahun sekali.
Jumlah desa terbanyak dengan jangkauan sinyal paling minim terdapat di Provinsi Papua dan Papua Barat mencapai 4 ribu desa. Dua provinsi dengan jangkauan sinyal mencapai 100 persen ke seluruh desa dapat ditemui di DKI Jakarta dan Yogyakarta.
http://databoks.katadata.co.id/datap...sinyal-telepon
0
971
2
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan