Cikal bakal Fallschirmjager adalah ketika para atase militer asing menyaksikan manuver militer Uni Soviet di Kiev, di mana Uni Soviet memamerkan pasukan terjun payungnya yang membuat para undangan terkejut. Walaupun begitu, ide pasukan payung tidak diacuhkan oleh negara-negara lain, kecuali Jerman. Jerman tertarik dengan ide membentuk sebuah pasukan payung. Hermann Goring, pemimpin Luftwaffe, langsung tertarik dengan ide cemerlang ini. Ia memutuskan untuk membentuk sebuah formasi pasukan payung. Akhirnya, didirikan sekolah-sekolah terjun payung bagi mereka yang tertarik untuk bergabung dengan Fallschirmjager.

Berikut adalah beberapa peralatan dan kendaraan yang digunakan Fallschirmjager.

1. Parasut RZ20

2. MP-40

3. Helm M38

4. Junkers Ju-52

5. DFS-230

6. FG-42

Tujuan utama pasukan Fallschirmjager adalah untuk merebut posisi musuh tanpa peringatan dari udara. Mereka bisa terjun langsung dari pesawat Ju-52 atau mendarat menggunakan pesawat layang tanpa mesin yang sebelumnya ditarik oleh sebuah pesawat. Fallschirmjager berperan banyak selama PDII. Dimulai dari Blitzkrieg tanggal 1 September, ketika Jerman menginvasi Polandia. Di Polandia lah terdapat Fallschirmjager pertama yang terbunuh. Selain itu, mereka juga terlibat dalam banyak operasi, seperti invasi Jerman ke Denmark, Norwegia, Belanda, dan Belgia. Mereka juga pernah terlibat dalam operasi penangkapan Tito, pemimpin partisan Yugoslavia, yang gagal akibat kesalahan dalam hal zona pendaratan, perlawanan gigih kaum partisan, dan Tito yang berhasil melarikan diri. Bencana terburuk yang dialami oleh Fallschirmjager adalah ketika Operasi Merkurius (invasi Jerman terhadap Pulau Kreta, Yunani). Banyak Fallschirmjager yang gugur akibat kurangnya intelijen dan pertahanan kuat pasukan gabungan Inggris dan Yunani. Pasukan Sekutu rupanya sudah "mencium" penyerangan itu dan sudah mempersiapkan diri. Sejak ini, Jerman akhirnya tidak lagi melakukan operasi penerjunan besar-besaran dan banyak anggota Fallschirmjager disebar dalam unit-unit infantri lainnya. Mereka juga terbukti sebagai prajurit-prajurit yang tangguh ketika mempertahankan sebuah garis pertahanan di Italia yang menuju ke Roma. Banyak pasukan Sekutu yang gugur saat mencoba menjebol garis tersebut untuk merebut kota Roma. Bahkan ketangguhan mereka sendiri pun diakui oleh Marsekal Alexander, seorang perwira senior Inggris.

Walaupun Jerman akhirnya kalah, tetapi Fallschirmjager hanya sekedar mati suri. Untuk menghadapi ancaman Uni Soviet selama Perang Dingin, Fallschirmjager akhirnya didirikan lagi sebagai bagian dari Bundeswehr. Para veteran Fallschirmjager selama PDII menjadi tulang punggung pasukan yang baru ini. Sampai saat ini, Fallschirmjager tetap ada sebagai bagian Bundeswehr di zaman modern ini.

1. Hermann Ramcke, jenderal Fallschirmjager

2. Hermann Goring, pencetus berdirinya Fallschirmjager

3. Tentara Fallschirmjager dengan senapan mesin

4. Fallschirmjager saat menyerang Drvar, Yugoslavia

5. Berpose sebelum menaiki Ju-52

1. Video pelatihan Fallschirmjager

2. Lagu para penerjun payung (Fallschirmjagerlied)