Studi baru menemukan tebing atau gawir (scarps) di permukaan Merkurius, sebuah planet kecil yang diduga memiliki gempa. Hal ini membuat Merkurius adalah planet terkecil di dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari.

Satu-satunya planet lain di tata surya menjadi tektonik aktif. Ini merupakan proses geologi semua aktivitas yang terjadi di bumi, di mana scarps merupakan sebuah bentang alam berbentuk bukit memanjang.

Dalam pemberitaan sebelumnya, sepuluh tahun yang lalu NASA Mariner 10 telah melakukan penyelidikan terhadap planet Merkurius dan menemukan scarps bentang alam tebing menyerupai lempengan seperti di planet ini.

Intel dari MESSENGER pesawat ruang angkasa probe pertama NASA yang mengorbit di Merkurius mengukur tebing tersebut dengan panjangnya 600 mill dan tingginya 1,8 mil, sebagaimana dikutip dari Ibtimes, Kamis (29/9/2016).

Selama 18 bulan terakhir, pesawat MESSENGER semakin dekat ke permukaan planet untuk mengambil gambar yang lebih baik untuk menemukan potongan scarps kurang dari 6 mil panjangnya.

Menurut analisis para ilmuwan, temuan mengenai serpihan potongan scarps diprediksi berusia kurang dari 50 juta tahun. Mereka percaya bahwa ini merupakan produk sampingan dari aktivitas geologi di planet Merkurius.

Sementara penulis utama studi Thomas Watters, atau seorang ilmuwan planet di Smithsonian Institution Center for Earth and Planetary Studies di Washington, mengatakan usia muda dari scarps itu berarti bahwa Merkurius bergabung Bumi sebagai planet tektonik aktif.



Menurutnya, gempa kemungkinan terjadi dari planet yang mengalami pendinginan dan terus menyusut. "Scarps dibentuk sebagai interior Merkurius yang didinginkan, sehingga menyebabkan planet berkontraksi dan membuat kerak tebing hingga ratusan mil dan tinggi yang memicu gempa," tulis NASA.

"Kami harapkan peristiwa gempa dangkal dari tingkat yang sebanding di Merkurius. Bahkan kita melihat peristiwa ini secara signifikan lebih besar dari magnitudo 5 dengan yang lebih tua, meskipun scarps lebih besar. Merkurius memiliki potensi untuk lebih banyak gempa bumi dari bulan," sambung Watters.





CALIFORNIA - Bumi selama ini diketahui sebagai satu-satunya planet di sistem tata suryayang dikenal menunjukkan aktivitas tektonik. Namun, sekarang tampak Bumi tak sendirian dalam hal ini.

Diberitakan Engadget, Rabu (28/9/2016), peneliti Smithsonian menyisir melalui gambar resolusi tinggi dari Messenger, pesawat luar angkasa Badan Antariksa Amerika Serikat NASA. Peneliti mengungkapkan, Merkurius masih memiliki tektonik aktif.

Tim melihat banyak gawir sesar relatif muda, yang merupakan indikator kuat. Ditemukan kerak planet yang sangat kecil masih menyusut karena inti akan mendingin.

Catatan Gizmodo, kebijaksanaan umum sebelumnya mendikte, interior Merkurius akan menetap miliaran tahun yang lalu. Selain itu, Messenger juga mendapatkan tanda-tanda medan magnet, yang harus Anda lihat di sebuah planet di mana setidaknya beberapa inti masih meleleh dan itu aktif.

Ini tidak berarti aktivitas Merkurius merupakan salinan dari apa yang Anda lihat di Bumi. Tidak ada lempeng tektonik di sekitar, sehingga Anda tidak akan melihat benua atau fasilitas familiar lainnya.