Sebelumnya, ane mau berterimakasih sebesar-besarnya untuk agan-agan yang setia membaca thread ane
Berlaku juga untuk agan-agan lainnya yang mau menyempatkan waktunya untuk membaca thread singkat ane ini ini adalah thread ke-5 ane mengenai misteri di dunia ini
5. Rasa Takut Meningkatkan Daya Tarik Seksual
Quote:
Spoiler for Ilustrasi:
Rasa takut terjadi di “amygdala”, salah satu bagian pada system limbik otak yang berfungsi sebagai pusat memori pengambilan keputusan, dan emosi.
Dalam studi yang melibatkan 85 orang pria, dibentuklah dua kelompok. Satu kelompok diinstruksikan untuk berjalan diatas jembatan yang aman, sedangkan kelompok lainnya berjalan diatas jembatan gantungan yang mengerikan.
Setiap pria berjalan dengan ditemani seorang interviewer wanita cantik, yang memberikan pertanyaan seputar gambar-gambar “Thematic Apperception Test”.
Para pria yang berjalan diatas jembatan menyeramkan diketahui lebih sering menyisipkan hal-hal berbau seksual dalam menjawab pertanyaan.
Selain itu, mereka juga melakukan pendekatan terhadap sang interviewer di akhir eksperimen.
Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya adalah saat seseorang ketakutan, otak akan melepaskan “dopamine”, sebuah “neurotransmitter” yang berfungsi untuk meningkatkan rasa bahagia.
4. Otak Bayi Lebih Cerdas Dibandingkan Otak Orang Dewasa
Quote:
Spoiler for Ilustrasi:
Sebagian orang menganggap bayi menyeramkan, sementara yang lainnya mengatakan lucu, Faktanya, bayi memang memiliki kepala yang besar, sepertiga ukuran tubuhnya.
Meski otak mereka secara keseluruhan lebih kecil dibandingkan otak orang dewasa, namun bayi memiliki koneksi antar neuron yang sangan banyak.
Mereka juga memiliki sedikit “Inhibitory Neurotransmitters”. Beberapa peneliti percaya bahwa bayi memiliki kemampuan “Hyper-awareness”
Seiring bertambahnya usia, terjadi pemangkasan neuron. Otak akan “mempertahankan sinapsis” yang sering digunakan dan “menghilangkan sinapsis” yang jarang digunakan.
Seorang bayi baru lahir akan mencoba mengucapkan hampir semua suara percakapan yang ia dengar, namun kemampuan itu perlahan-lahan akan memudar.
Ketika otak bayi mencapai 60% otak orang dewasa pada usia satu tahun, beberapa ahli menyakini bahwa kemampuan luar biasa tersebut akan menghilang seiring berjalannya waktu.
3. Neuron Bersifat Kanibal
Quote:
Spoiler for Ilustrasi:
Hasil studi terbaru menemukan bahwa rasa lapar membuat neuron otak kita juga “lapar”
“Autophagy”, diambil dari Bahasa Yunani yang artinya “memakan diri sendiri”, merupakan proses dimana sel menggunakan enzim untuk memecah beberapa bagian dalam dirinya.
Jadi, ketika perut merasa lapar, neuron dalam otak kita juga akan merasa lapar, dan mereka mulai memakan bagian tubuhnya sendiri sebagai energy.
Kanibalisme neuron ini memancarkan sinyal lapar yang memberitahumu untuk segera makan.
Neuron akan memakan dirinya sendiri sebagai tindakan untuk bertahan hidup dalam menghadapi ancaman serius, seperti “anorexia dan bulimia”.
Namun, ada berita baiknya juga…
Beberapa peneliti percaya bahwa dengan mengontrol autophagy, kita dapat mengatasi berbagai ancaman, seperti obesitas dan diabetes.
2. Otak Menciptakan Rasa Sakit, Namun Tak Bisa Merasakannya
Quote:
Spoiler for Ilustrasi:
Dimasa lalu, banyak yang percaya bahwa otak menginterpretasikan rasa sakit sebagai sensasi yang terjadi pada tubuh, namun kini kita tahu bahwa otaklah yang menciptakan rasa sakit.
Rasa sakit baru terjadi ketika otak menginterpretasikan informasi dari saraf. Otak menciptakan rasa sakit sebagai respon positif untuk bertahan hidup.
Dalam beberapa kondisi, dampak yang terjadi pada tubuh tidak akan terasa sakit, ini terjadi karena otak menganggap hal itu bukanlah ancaman.
Sebaliknya, banyak laporan mengenai orang-orang yang merasakan sakit pada “Phantom Limb” mereka.
Meski anggota tubuh seseorang telah tiada, otak akan tetap mengirimkan sinyal untuk memproteksi anggota tubuh tersebut.
Menariknya, otak sendiri tidak memiliki reseptor rasa sakit. Artinya, apapun yang terjadi pada otakmu, kamu tidak bisa merasakannya.
Hal yang paling mengerikan mengenai otak manusia mungkin adalah bagaimana otak selalu berubah-ubah sepanjang waktu.
Selama kita hidup, otak akan secara terus-menerus menambahkan ratusan sel baru. Proses ini dinamakan neurogenesis.
Artinya, meski dengan koneksi yang lebih lambat, jumlah neuron pada orang-orang yang berusia 80 hingga 90 tahun akan sama banyaknya dengan mereka yang berusia 40 - 50 tahun.
Namun, dengan adanya perubahan ini, otak juga menghadapi resiki terjadinya gangguan neurologis.
Gangguan yang terkait dengan faktor genetik dan faktor lingkungan, ini bisa kapan saja menyerang seseorang.
Berikut adalah beberapa gangguan tersebut.
Dementia, Bi-polar disorder, Quadriplegia, Aphasia, Megalencephaly, Ohtahara syndrome, Agraphia, Dravet Syndrome, Narcolepsy, Alzheimer’s Disease, Fahr’s syndrome, exploding head syndrome, Parkinson’s disease, Tourette’s Syndrome, Stiff-person syndrome, Schizophrenia, Zellweger syndrome, Gray matter heterotopia, Paresthesia, Rhytmic Movement Disorder, Epilepsy, Reflex neurovascular dystrophy, dan masih banyak lagi.
Mengerikan bukan ?