Lampung tahun 1995


"Mengapa pohon jambu itu di paku kak lia?" tanya ku yang heran saat itu.

Setelah melihat sekeliling pohon jambu depan rumah, dipenuhi tancapan paku.
Mungkin puluhan atau bahkan ratusan.
Tidak ku hitung satu persatu.
Kurang kerjaan banget


Kak lia : "dulu sebelum kamu lahir. Banyak tetangga yang ngelapor sama ayah kamu.
Kalo sering dijumpai cewek berambut panjang dan bergaun putih diatas pohon itu."



" Setiap orang yang lewat depan rumah,sekitar jam dua belas malam lewat.
Pasti di gangguin.
Makanya atas saran orang pintar.
Pohon itu dipaku biar gak dihuni makhluk halus lagi" sambung kak lia.

Ia sejak kecil ikut keluarga ku. Karena tidak mau ikut ibu tiri nya.
Saat itu ia menjanda.
Usai bercerai ia pun kembali menumpang bersama keluarga ku.

"masa iya sih kak lia?
Paling juga mau nakutin aku ya biar gak main malam hari "ejek ku pada nya.

Kak lia :" beneran rei.
Ada yang dipanggil namanya.
Ada yang cuma dengar ketawanya.
Ada juga yang dilempar pake buah jambu pohon itu " tegas nya sambil menggendong anak nya.



Benar kah pohon jambu itu dulu berpenghuni?



Entahlah..
Pikir ku saat itu.
Karena aku belum pernah melihat nya dan mengalami nya sendiri.
Jadi 50 : 50 cerita dia di mata ku.
...

Lampung tahun 2000 pukul 5 pagi



"rei..sini nak" teriak ibu ku histeris dari kamar mandi.

Aku yang masih tertidur.
Segera bangkit dari ranjang ku.
Berlari menuju kamar mandi.

Kulihat leon kakak ku telah bersama ibu ku.

"ada orang yang manggil ibu 3x nak pas ibu wudhu tadi. Dari dalam wc kayaknya. Siapa itu?
Siapa disana?
Coba liat rei... " ucap ibu ku ketakutan...

Segera aku dan leon bergegas menuju pintu wc.
Dan siap melayangkan bogem mentah ku.
Akan ku tinju penyusup ilegal itu.


krekk..

Ku buka pintu wc.
Namun zonk...
Tak ada siapa pun didalam nya.

Kakak ku leon :" mungkin ibu salah dengar tuh. Gak ada siapa-siapa kok"

Ibu ku : "ada kok nak. Tadi ada suara kayak manggil gitu..

Ssssttt...

Ssttttt....

Ssssttt....


Sampai 3x maka nya ibu menoleh pas wudhu.
Nggak ada siapa pun dikamar mandi.
Ibu pikir didalam wc.
Makanya ibu ketakutan.
Teriak panggil kamu."

"mungkin didalam garasi " ucapku..


Segera aku dan leon berlari ke bekas garasi mobil kami.
Namun....



Lagi-lagi kembali zonk.
Tak ada siapa pun disana.
Saat aku membuka pintu belakang,yang menghubungkan kamar mandi dan garasi.

Aku dan leon pun menenangkan ibu ku.
Tetangga pun berdatangan.
Mereka ingin tau apa yang terjadi.
Ibu ku menerangkan pada mereka.
Aku meminta ibu ku salat dulu sebelum waktu subuh habis.


Mungkin hanya halusinasi ibu ku saja pikir ku saat itu...







Jendela samping kamar ku diketuk orang 3x.

Tokk.. Tokk.. Tokkk...

Ku buka pintu jendela itu.
Namun tak ada siapa-siapa.
Pasti orang iseng ini langsung main kabur aja ...

Lampung tahun 2002


Helmi,kawan kakak ku leon datang main ke rumah ku sore itu..

Helmi : "sepi amat rei?
Emak kemana?"


"ke batu raja.
Kondangan tempat uak gua." jawab ku.

Helmi : "lama ya disana?
Lu nggak takut nungguin ini rumah sendirian aja?"

Rei : "Nggak tau helmi.
Mungkin seminggu lebih.
Mungkin juga kurang.
Udah lama juga nggak kesana.Sambil nemuin saudara satu persatu disana.
Takut kenapa?
Ngapain gua musti takut.
Ada yang mau maling gua hajar lah"

Helmi :" Lu tau nggak tadi malam satu komplek heboh.
Tadi malam kan pas hujan gerimis.
Lu dengar suara aneh nggak??? "





Aku menggeleng karena tidak mendengar suara aneh apa pun tadi malam.
Tertutup rintik hujan mungkin pikir ku...

Helmi :" Tetangga lu pada dengar suara ketawa cewek.
Suaranya jelas banget.
Kalo isu nya berasal dari rumah lu suara tawa itu cewek."

Suara tawa cewek?
Kening ku berkerenyit karena heran.
Tadi malam tak ada seorang wanita pun dirumah ku?
Tawa siapa itu???
Kok aku malah nggak mendengar apa pun semalam???







"Asal aja lu.
Mana ada gua ngumpetin cewek dalam rumah kemarin malam.
Jangan nyebar gosip nggak jelas lah" bantah ku.

Helmi : "bukan gua tau rei yang ngegosip.
Tapi semua yang dirumah nung ama tetangga lu yang lain.
Semua dengar itu suara ketawa dari rumah lu"

"tapi gua nggak bawa cewek ke rumah gua nyet.
Ngarang aja lu semua " ucap ku kesal.

Helmi :" bukan cewek lu kalee maksud gua.
Tapi kuntilanak.
Masa gak nyambung lu?"

"ah itu mah perasaan lu semua aja.
Gak usah nakutin gua lah.
Gua lagi sendiri ini nunggu rumah." ejek ku pada mitos cerita helmi.

Saat itu ibu dan ayah ku sedang ke Palembang.
Anak kakak ayahku disana menikah.
Aku sendiri malam ini dirumah.
Dan helmi mencoba menakuti ku dengan mitos takhayul nya.
Sialan...


Karena tidak percaya cerita dia yang menurut ku tak masuk akal.
Ku coba esok malamnya bercerita kepada guru ngaji ku,yang juga seorang paranormal.
Ku ceritakan semua kejadian janggal dirumah ku selama ini.
Sampai mitos pohon jambu itu pun ku beri tau pada guru ku.






Akang pun mencoba menerawang pada malam itu.
Usai menerawang dengan mata batin nya sebentar.
Ia pun menyalakan rokok kretek miliknya.

Akang : "kayaknya sih yang di pohon jambu itu dulu. Abis diusir malah pindah ke rumah lu rei."
Ucap akang dengan mimik serius...

Rei : "emang nggak bisa diusir lagi kang?"

Akang : "udah biarin aja. Dia cuma jail ini.
Kayaknya suka ama lu itu.
Syukur-syukur jadi khodam lu nanti"

"jadi kerasukan nya mirip bencong lu rei.haha..
Jadi melambai lambai gaya lu kalo kerasukan cewek.
Sok imut gitu gaya lu nanti " ejek idin murid akang yang lain.Sambil mempraktek kan gaya seorang bencong.






Ekspresi idin membuat ku mual



Rei : "jiahh.. Jangan sampe lah. Amit-amit itu mahh bukan imut-imut"


Ku rayu akang agar mengusir makhluk halus itu.
Tapi ditolak nya.
Aku jadi mikir jangan-jangan mitos ini.








Saat ku shalat isya.
Terdengar jelas ditelinga ku...


Ssssttt..
Ssssttt..
Ssssttt..

Sebanyak 3x.
Aku yang saat itu sedang ruku langsung bangkit dan meninju lemari ku.





Agar halusinasi di dalam otak ku terhenti.
Kembali ku ulang shalat ku yang batal,karena suara khayalan tadi...

Usai salat aku merasa dejavu dengan peristiwa yang di alami ibu ku dahulu.
Mungkin kah ini semua hanya mitos dan halusinansi ku saja?

Lampung tahun 2005


Satu tahun setelah ketulusan ku.
Aku yang seorang pengangguran saat itu.
Sendiri menunggu rumah ku.

Ibu ku sedang pergi ke rumah yang satu nya.
Berjarak beberapa kilometer dari rumahku yang ini.

Rumah ku yang memang model tempo dulu.
Benar-benar suram nampak nya pada malam hari.
Karena cahaya bulan purnama tertutup rimbun nya pohon jambu depan rumah.






Maladhi dan yudi datang menginap dirumah ku.
Mereka berdua anak blok rumah ku.Dari Gang jambu.

Tidak berapa lama muncul erik dan kifli anak gang pandan.
Mereka berdua pun meminta izin menginap dirumah.
Gang pandan berada tepat diseberang rumah ku.
Hanya terpisah dari jalan raya didepan rumah.


Kami berlima bermain kartu dengan hukuman yang kalah dijepit telinganya.
Memakai Jepitan jemuran.

Pukul sebelas malam permainan berakhir.
Kami semua pun ke kamar ku untuk tidur.
Tidak berapa lama erik bangun.

Ia dan kifli tidur di lantai beralas karpet.
Aku, Maladhi dan yudi tidur diatas ranjang.
Karena nggak muat semua.

Rei : "mau kemana lu erik?" tanyaku yang juga belum tertidur.
Ku lirik jam weker dimeja belajar ku,menunjukkan pukul 1 malam.

Erik : "mau kencing gua"

Rei :" oh yaudah.. "

Ia pun berjalan membuka kunci pintu kamar ku.
Lalu menuju pintu depan.
Tepat disamping tembok kamar ku.

Ruang depan rumah ku adalah ruang tamu dan kamar ku sendiri.
Yang tersekat sebuah tembok pembatas.

clekk..
cleekk..

Terdengar ia membuka kunci pintu depan.

Rei :" ngapain lu buka pintu depan. Katanya mau kencing " tanyaku saat ku dengar ia membuka kunci pintu depan.

Erik :" gua kencing didepan aja lah.
Takut gua kebelakang sendiri mahh"

Rei :" mau gua temenin nggak ke belakang nya?
Biar lu nggak takut sendiri ke kamar mandi "

Erik :" gak usah lah. Gua kencing didepan aja"

Rei : "yaudah jangan ditempelin ke tembok pagar air kencing lu. Nanti bau pesing lagi tembok pagar gua"

Erik :" iya wih rei. Tenang aja"


Aku pun kembali memejamkan mata ku.
Dasar jorok.
Ia pipis tanpa disiram dan cebok lagi.
Bekas megang otong tuhhh tangan dia.
Ishh..jorok pikir ku.

clekkk..
cleekk..
cleekk..
cleekk..

Kok empat kali ku dengar kunci pintu depan berbunyi.
Loh harus nya kan cuma dua kali.
Ingin ku bangkit memastikan nya.
Namun rasa kantuk dan malas menyelimuti ku.

Rei : "udah lu kunci kan pintu depan erik?" tanya ku tanpa membuka mata ku.

Erik : "udah kok rei" jawab nya sambil mengunci pintu kamar ku.

Rei : "yaudah tolong matiin lampu kamar nya. Tidur yukkk."

Ia pun memadam kan lampu kamar...






" rei bangun.. Bangun" ucap Erik sambil menggoyang2 tubuh ku.Ia dan yang lainnya membangun kan ku...

Ku buka mata ku.
Masih gelap gulita.
Karena lampu kamar ku padam.

"apaan sih? "tanya ku sambil bangkit dan menyalakan lampu.

Ku lirik jam weker.
Sekitar pukul 3 pagi saat itu.

Erik :" ada yang buka gorden nya rei" tunjuk nya pada gorden jendela kamar ku..


Ku lihat gorden jendela itu telah terbuka lebar.

Rei : "maksudnya?"

Maladhi :" tau gua aja nggak ngerti "

Erik :" ada tangan kuku nya panjang-panjang ngebuka itu gorden rei. Sumpah gua liat barusan.
Makanya gua bangunin lu semua "






Rei :" tangan siapa erik?"

Ku lihat keluar jendela tidak ada siapa pun diluar.

"ini nggak ada siapa-siapa kok" sambung ku..

Erik : "Sumpah tadi ada tangan loh rei dari ventilasi itu.Yang buka gorden jendela kamar lu"

Ku lihat ventilasi diatas jendela itu lumayan tinggi.
Dan jarak nya dari gorden jendela kamar,sebatas ujung jari ke sikut lah baru bisa menggapai nya.
Mustahil bagi satu orang memasukan tangan dia kesana.
Apalagi menggapai gorden jendela dari luar.
Tinggi ku yang diatas rata-rata saja,hanya bisa memasukan jariku kesana.
Tapi tak semua jariku bisa masuk.
Karena terlalu tinggi.

Ini orang dari luar bisa memasukkan tangan nya, dan menggapai gorden ku.
Bullshit...
Kecuali dia di gendong oleh orang lain atau menggunakan tangga.
Namun tak ada tangga diluar kulihat dari jendela ku.
Kurang kerjaan juga tengah malam membopong tangga untuk mengisengi kami berlima.
Bisa-bisa di massa warga sekitar komplek ku.
Berarti opsi pertama digendong orang lain ini kronologis nya.

Rei : "lu liat nggak muka nya siapa?
Biar gua hajar anaknya"

Erik :" gak ada kelihatan mukanya. Cuma tangan doang yang kelihatan "






Hanya ada tangan nya saja tanpa bagian tubuh lainnya.
Sialan.. Ini anak pasti berhalusinasi atau habis mabuk tadi.
Sebelum kemari mungkin dia make narkoba dulu.
Karena mulut nya tidak tercium bau alkohol.

Rei :" hadehh bohong aja lu.
Mustahil bisa nyentuh ini gorden kalo nggak digendong orang dari luar.
Jadi pas gorden kebuka.
Pasti lu lihat lah muka yang gendong nya dari kaca jendela.
Kalo yang digendong nggak keliatan wajar. "

Erik :" nggak ada yang gendong apa digendong rei.
Cuma ada tangan doang di ventilasi.
Begitu gorden gua dengar bergeser.
Gua noleh.
Ada tangan dua diventilasi.
Tapi dikaca nggak ada badan nya.
Nggak ada siapa pun rei" sambil mempraktek kan gerakan tangan di ventilasi tadi.

Maladhi : "jangan nakutin gua lah nyet."

Kifli : "iya lu erik jangan nakutin lah"

Segera semua nya naik kembali ke ranjang dan berkumpul dipojokan.

Ku tutup gorden jendela ku.

Rei : "paling orang iseng kali.
Apa erik yang iseng mau nakutin kita semua"

Erik :" sumpah demi allah gua nggak bohong kok"

Rei : "yaudah gua cek ke luar aja. Sapa tau orang nya masih"

Aku pun berjalan menuju pintu kamar ku.
Ku buka kunci pintu kamar ku.
Lalu menuju pintu depan.

duughhh

Aku kaget dan terkejut karena pintu depan tidak terkunci.

"erik.. Kata lu tadi pintu depan udah lu kunci?" bentak ku.

"Udah.. Udah kok tadi rei. Beneran kok" jawabnya gelagapan.

Aku pun keluar.
Ku lihat sekeliling rumah ku tak ada siapa pun.
Ku cek didalam garasi siapa tau ngumpet disana.
Tak ada juga.

Aku pun berjalan menuju pagar rumah.
Aku melihat ke arah hulu jalan raya.
Tampak oleh ku sekitar dua rumah dari ku.
Arpan paman erik sedang nongkrong dipinggir jalan seorang diri.
Ia mengenakan sarung untuk melawan hawa dingin.
Mata nya terarah ke jurusan rumah ku.


Begitu mata ku dan dia bertemu.
Ia pun membuang muka.
Pura-pura melihat ke arah lain.
Arpan adalah spesialis pembobol rumah didesa ku.
Berkali-kali ia berurusan dengan bui karena kasus maling rumah warga.


Arpan membuang mata nya ke arah lain.
Dan aku menoleh ke hilir jalan raya sambil berpikir dan mengamati.





Tampak sepi.
Tidak ada seorang pun di sepanjang jalan juga di pinggir nya.


Otak ku pun segera nalar dan mengerti apa yang terjadi.



Aku kembali ke dalam rumah.
Ku kunci pintu depan.
Aku kunci juga pintu kamar ku.

"lain kali kalo mau nginap disini.
Jangan pernah coba macam-macam.
Kalo nggak mau diganggu erik." ancam ku padanya.

Erik : "gua nggak macam-macam kok rei. Emang gua ngapain?
Kan nggak ngapa-ngapain ini gua disini"

Rei : "udah pikir aja ama lu.
Lu udah biarin pintu nggak terkunci aja udah buruk niat lu"

Erik terdiam.
Mungkin dipikirnya aku tidak akan tau permainan kotor dia.
Lagu Lama Kaset Baru.
Basi banget cara nya.
Pura-pura menginap dirumah ku,lalu membuka kan jalan untuk Arpan masuk.
Agar paman nya mampu mencuri didalam rumah ku selagi kami semua tertidur.

Akhirnya mereka berempat semua nya tidur diatas ranjang.
Dan aku seorang diri tidur di lantai.
Mereka semua ketakutan tidur dilantai.
Jadi memaksakan diri tidur sempit sempitan gitu.
Aku pun mengalah pindah ke lantai.




Alhamdulillah..
Terima kasih tuhan
Kau kirimkan bantuan kepada ku malam ini.
Dalam bentuk makhluk halus,yang selama ini ku anggap mitos.
Dan dianggap makhluk menyeramkan oleh yang lain.

Sejak kejadian malam itu.
Erik tak pernah lagi menginap dirumah ku.
Seperti nya ia trauma di hantui lagi bila menginap dirumah ku.

Mungkin juga bercampur malu.
Niat buruk nya erik malah ketauan dan digagalkan makhluk halus penunggu rumah ku.









Erik termasuk beruntung bisa melihat tangan wanita itu.
Aku seumur umur tinggal disana.
Tak pernah sekali pun melihat sosok nya.






Dan menurut kawan ku hadi.
Memang si Arpan setiap malam hari sebelum kejadian.
Sering mengawasi rumah ku dan pernah kepergok oleh hadi yang sedang lewat sana.
Arpan sedang memata-mematai rumah ku lewat garasi.
Ia pun pergi malu ketahuan oleh hadi kawan ku.



Tangan wanita itu telah menolong ku yang bodoh. Dan terlalu mudah percaya kepada orang lain kala itu.
Aku benar-benar berhutang budi kepada tangan itu...

alhamdulillah Top Thread

sumber gambar : rebloggy

sumber cerita : ts sendiri