- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[KOMBAT HOROR] Atas Nama Ritual Adat, Antara Kepercayaan Dan Keyakinan -BoTR-


TS
ephie90
[KOMBAT HOROR] Atas Nama Ritual Adat, Antara Kepercayaan Dan Keyakinan -BoTR-
![[KOMBAT HOROR] Atas Nama Ritual Adat, Antara Kepercayaan Dan Keyakinan -BoTR-](https://s.kaskus.id/images/2016/10/11/6159181_20161011050530.jpg)
Quote:
-Based on True Story-
![[KOMBAT HOROR] Atas Nama Ritual Adat, Antara Kepercayaan Dan Keyakinan -BoTR-](https://s.kaskus.id/images/2016/10/30/2907877_20161030072719.jpg)
Ba'da maghrib, hari jum'at malam sabtu pada bulan syawal tahun 2016. Salah seorang kerabat melangsungkan hajatan khitan untuk putra pertama dari dua saudara. Acara sukuran sebelum sang anak diberangkatkan ke ahli perkhitanan digelar dirumah dengan mengundang para tetangga sekitar, seperti pada acara selamatan umumnya (sesuai adat) yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Tuan rumah menyuguhkan seperangkat sesaji komplit beserta ayam jantan muda sebagai pelengkap ritual, dengan harapan semua acara yang diadakan tuan rumah berjalan lancar, dan dari ayam muda yang dilepas bersimbol sang anak yang dikhitan akan punya langkah jauh melanglang mencari jati dirinya sendiri.
Syawal dijadikan bulan hajatan, karena merupakan bulan dari salah satu bulan yang dirasa oleh sebagain masyarakat merupakan bulan baik untuk melangsungkan sebuah hajatan atau dalam istilah lokal disebut 'punya gawe'.
Sampai isya', doa telah dipanjatkan dan sukuran telah selesai, serombongan keluarga termasuk pemimpin acara yang masih kakek keponakan (Kakek paman) turut serta mengantarkan sang putra untuk di khitan secara modern.
Sekitar jam 9 malam, rombongan pengantar tiba. Kesibukan terjadi untuk acara lanjutan besok harinya, yaitu acara resepsi dengan sajian panggung orkes.
Kakek paman sesampai dirumahnya, meminta sang istri untuk segera menyembelih ayam muda dan menyantapnya hingga habis.
Tak berselang lama, Kakek paman mengeluhkan berat dikepala sampai roboh ditempat. Kepanikan seketika terjadi, orang-orang berdatangan dan langsung membawanya ke klinik terdekat, hingga menyebabkan kesadaran Kakek paman sampai pada titik terendah, 8%.
Quote:
Spoiler for kronologis:
Quote:
Jauh-jauh hari tuan rumah sudah merencanakan acara khitanan ini akan dibuat meriah dengan resepsi mengundang seluruh sanak saudara yang dekat maupun jauh, teman-teman kerja dari sang tuan rumah yang tentu saja kemeriahan tersebut terasa kurang komplit tanpa adanya suguhan panggung dan sekelompok band orkes dengan artis biduan-biduannya siap menggoyang para tamu yang hadir.
Adat lokal yang berpedoman pada kepercayaan nenek moyang masih kental didaerah, berbaur dengan keyakinan yang datang setelahnya tumbuh subur mewarnai cara pandang setiap individu.
![[KOMBAT HOROR] Atas Nama Ritual Adat, Antara Kepercayaan Dan Keyakinan -BoTR-](https://s.kaskus.id/images/2016/10/30/2907877_20161030073537.jpg)
Sang tuan rumah yang masih memegang adat lokal tak lupa meminta saran kepada orang pintar agar pagelaran acara berjalan lancar tanpa ada gangguan dan tamu undangan banyak berdatangan. Sebagai paranormal yang dipercayai oleh tuan rumah, segala tata cara ritual dan penentuan hari baik telah diputuskan menurut penerawangannya dengan menimbang dari semua wetonkeluarga maupun sang putra yang akan dikhitan.
Tanggapan dari keluarga besar atas acara khitanan tersebut baik-baik saja, hanya disarankan tidak perlu bermewah-mewah karena kebutuhan atas biaya hidup kedepannya masih panjang, termasuk pendidikan sang anak, terutama dari pihak Kakek paman tidak setuju kalau harus diadakan panggung orkes segala, cukuplah dengan electone tunggal penghibur para tamu. Tuan rumah hanya mengiyakan dan tetap pada pendiriannya untuk mengadakan acara yang meriah, sempat bersitegang beberapa hari sebelum hari H hajatan antara tuan rumah dan Kakek paman, tapi dengan kesadaran para orang tua Kakek paman memahami kesenangan anak muda sekarang walaupun belum sepenuhnya legowo.
Hari-hari menjelang hari H keluarga besar, dari yang tua sampai yang muda berbagi kesibukan untuk mensukseskan acara hajatan, meskipun porsi untuk yang tua-tua tentu saja hanya mengkoordinir dan sebagai penasihat. Tak terkecuali Kakek paman sesekali menengok pada hiruk pikuk kesibukan dengan sedikit ganjalan ketidaksetujuan pada acara panggung, dan Kakek paman sendiri kebagian peran sebagai pemimpin doa ketika acara sukuran mengingat Kakek paman merupakan salah satu tokoh agama di kampung tersebut.
Adat lokal yang berpedoman pada kepercayaan nenek moyang masih kental didaerah, berbaur dengan keyakinan yang datang setelahnya tumbuh subur mewarnai cara pandang setiap individu.
![[KOMBAT HOROR] Atas Nama Ritual Adat, Antara Kepercayaan Dan Keyakinan -BoTR-](https://s.kaskus.id/images/2016/10/30/2907877_20161030073537.jpg)
Sang tuan rumah yang masih memegang adat lokal tak lupa meminta saran kepada orang pintar agar pagelaran acara berjalan lancar tanpa ada gangguan dan tamu undangan banyak berdatangan. Sebagai paranormal yang dipercayai oleh tuan rumah, segala tata cara ritual dan penentuan hari baik telah diputuskan menurut penerawangannya dengan menimbang dari semua wetonkeluarga maupun sang putra yang akan dikhitan.
Tanggapan dari keluarga besar atas acara khitanan tersebut baik-baik saja, hanya disarankan tidak perlu bermewah-mewah karena kebutuhan atas biaya hidup kedepannya masih panjang, termasuk pendidikan sang anak, terutama dari pihak Kakek paman tidak setuju kalau harus diadakan panggung orkes segala, cukuplah dengan electone tunggal penghibur para tamu. Tuan rumah hanya mengiyakan dan tetap pada pendiriannya untuk mengadakan acara yang meriah, sempat bersitegang beberapa hari sebelum hari H hajatan antara tuan rumah dan Kakek paman, tapi dengan kesadaran para orang tua Kakek paman memahami kesenangan anak muda sekarang walaupun belum sepenuhnya legowo.
Hari-hari menjelang hari H keluarga besar, dari yang tua sampai yang muda berbagi kesibukan untuk mensukseskan acara hajatan, meskipun porsi untuk yang tua-tua tentu saja hanya mengkoordinir dan sebagai penasihat. Tak terkecuali Kakek paman sesekali menengok pada hiruk pikuk kesibukan dengan sedikit ganjalan ketidaksetujuan pada acara panggung, dan Kakek paman sendiri kebagian peran sebagai pemimpin doa ketika acara sukuran mengingat Kakek paman merupakan salah satu tokoh agama di kampung tersebut.
Quote:
![[KOMBAT HOROR] Atas Nama Ritual Adat, Antara Kepercayaan Dan Keyakinan -BoTR-](https://s.kaskus.id/images/2016/10/30/2907877_20161030073105.jpg)
Peran tetaplah peran yang harus dijalankan, apalagi masih kerabat sendiri yang meminta untuk dipimpin doanya. Malam itu, hari dimana acara dilangsungkan, sang Kakek paman menghadiri acara tersebut karena dalam keyakinannya, apabila ada undangan harus datang sepanjang tidak ada aral yang menghalangi secara berarti apalagi ganjalan dari ketidaksetujuannya atas acara susulannya.
Sajian acara sukuran sudah tergelar seperti pada umumnya, ada bervariasi makanan, minuman dan rokoktermasuk sesajian yang disyaratkan oleh orang kepercayaan dari tuan rumah, diletakkan di tengah-tengah orang-orang yang menghadiri acara tersebut membentuk lingkaran mengelilinginya, dengan tujuan apapun yang dihidangkan oleh tuan rumah dapat doa keberkahan.
Setelah semua prosesi selesai, tetangga undangan meminta ijin pulang kerumah masing-masing, hanya ada beberapa dari kerabat yang tetap tinggal untuk mengantarkan sang putra dikhitan. Seperangkat sesajian tak lupa dibawa serta yang nantinya akan dibuang disungai Brantas, yang merupakan sungai terluas didaerah terdekat sebagai penutup ritual.
Ketika salah satu kerabat hendak membuang seperangkat sesajian yang termasuk ayam muda jantan ke sungai Brantas, dengan lantang sang Kakek paman menahan ayam yang masih hidup untuk ikut dibuang, mungkin beliau berpikiran tak seharusnya ayam yang masih hidup dibuang sia-sia, dan walaupun kerabat yang lain berusaha menjelaskan tapi Kakek paman tetap bersikukuh menahan ayam tersebut untuk dibawa pulang. Dengan pertimbangan waktu sudah beranjak malam akhirnya kerabat yang lain menengahi untuk membiarkan saja ayam muda jantan dibawa Kakek paman.
Rombongan pulang dengan selamat dari berangkat sampai kembalinya kerumah mengantarkan khitanan, begitu juga Kakek paman ketika tiba dirumahnya langsung memotong ayam muda jantan sesajian dan menyuruh sang istri untuk langsung memasaknya. Sang istri sontak kaget, jam sudah menunjukkan waktu jam 9 lewat, dengan tenangnya menasihati alangkah baiknya ayam tersebut dimasak esok harinya. Dengan nada meninggi Kakek paman memerintahkan untuk dimasak saat itu juga.
Tak berapa lama ayam tersebut telah masak hanya dibumbui ala kadarnya, sang Kakek paman melahap habis ayam muda tersebut. Memang lezat menyantap ayam bertulang muda sampai tak ingat umur makan dimalam hari dengan kadar kolesterol yang tak seharusnya dikonsumsi oleh orang seusianya. Beberapa saat setelahnya, Kakek paman merasakan pusing kepala, mencoba berdiri untuk mengambil obat sempoyongan lemas dan terkulai dilantai sambil terus merontak-ronta kesakitan nyeri. Dengan tergopoh-gopoh, sang istri memanggil kerabat dirumah sebelah dimana masih banyak terdapat orang-orang yang sibuk menyiapkan untuk acara inti dari khitanan pada besoknya.
Tanpa banyak pikir melihat kondisi Kakek paman, kerabat langsung membawanya ke Klinik terdekat, disana oleh petugas jaga dicek awal dan mendapati tekanan darahnya yang tinggi. Dengan pengalaman petugas jaga dan konsultasi ke dokter via telepon, Kakek paman disarankan opname ditempat sampai ada dokter yang memeriksa pada hari senin.
Hanya dapat berbaring dengan selang infus tersambung di nadinya, kesadaran Kakek paman naik turun begitu juga dengan tekanan darahnya yang tidak stabil menjurus kekeadaan tekanan darah yang tinggi, sesekali mengalami mual dan muntah.
Hari senin, dokter jaga memeriksa keadaan pasien, kondisi Kakek paman tidak ada perubahan dan beberapa jam terakhir sering muntah-muntah yang disimpulkan pada hari itu dirujuk ke RSUD setempat supaya mendapat penanganan yang lebih koprehensif salah satunya dirujuk untuk melakukan scan kepala.
Hari selasa, barulah diketahui bahwa disaraf ingatannya terdapat pendarahan kecil.
Seperti diklinik awal, di RSUD Kakek paman tidak banyak mengalami perubahan, malah tingkat kesadaran berangsur-angsur menurun dan insetisitas muntah lebih sering. Kadang ketika sadar, seperti orang yang lupa ingatan, terkadang juga seperti orang yang tidak mengalami sakit.
Melihat hasil dan kondisi pasien, dokter menyarankan untuk sesegera mungkin dilakukan operasi guna menutup lubang kebocoran karena tidak ada cara lain. Mungkin terdengar begitu cepat keputusan dokter tapi tidak bagi keluarga terdekatnya, terasa begitu memilukan dan begitu menyayat hati, bagian organ dalam dan vital harus diobok-obok dan dokterpun tidak menjamin kesembuhan paska dilakukan operasi tersebut. 50% untuk kesembuhan dan 50% untuk resiko kematian, sama halnya resiko apabila tidak dioperasi.
Dengan pertimbangan itu, keluarga tidak menyetujui untuk dilakukan operasi hanya rawat inap dan obat-batan medis menjadi perantara kesembuhan serta kekuatan doa.
Tak ada tanda-tanda untuk pulih, malah kondisi pasien semakin memburuk kesadaran semakin menurun menuju koma, dan pas dua minggu setelah kejadian, tingkat kesadaran Kakek paman pada titik 8%. Dan lagi-lagi dokter menyarankan untuk operasi, sekali lagi keluarga menolak karena tidak ada jaminan kesembuhan.
![[KOMBAT HOROR] Atas Nama Ritual Adat, Antara Kepercayaan Dan Keyakinan -BoTR-](https://s.kaskus.id/images/2016/10/30/2907877_20161030072411.jpg)
Upaya dari medis sudah mentok, upaya dari non medis mulai diupayakan. Kerabat keluarga besar saling mengupayakan untuk mendatangi orang pintar yang diketahuinya. Dan dari beberapa paranormal yang didatangi dapat ditarik satu benang merah yang terasa diluar nalar.
Quote:
![[KOMBAT HOROR] Atas Nama Ritual Adat, Antara Kepercayaan Dan Keyakinan -BoTR-](https://s.kaskus.id/images/2016/10/30/2907877_20161030072104.jpg)
Dalam keadaan ketidaksadarannya, sang Kakek paman merasa diikat leher serta kaki dan tangannya, meronta meraung pada keadaan sekitar, akan tetapi orang-orang terdekat dan yang dikenal tidak memedulikannya seolah-olah suara teriakan dan erangan tak sampai terdengar ditelinga mereka meskipun upaya jeritan sudah maksimal dilakukan. Dalam kondisi itu terkadang Kakek paman dibawah terbang oleh sesosok makhluk menyeramkan yang tidak pernah dijumpai selama hidupnya, tanpa berbicara seakan-akan meminta haknya dikembalikan karena telah dirampas oleh Kakek paman.
Quote:
Gonjang-ganjing dari keadaan Kakek paman, menjadi cerita menyedihkan dari kemeriahan acara hajatan dari cucu keponakan yang telah usai. Semua jadi tersadar bahwa (kemungkinan)awal mula keadaan paman dari ayam muda jantan yang seharusnya dibuang tidak selayaknya diambil apalagi dimakan oleh manusia, karena apa-apa yang telah dijadikan sebagai sesajian merupakan hak dari makhluk tak kasat mata. Walapun ada benarnya tidak menyia-nyiakan ayam yang masih hidup, tapi alangkah baiknya ritual yang telah diniatkan harus diselesaikan sesuai maksud dan tujuannya, tidak terputus ditengah jalan. Boleh jadi ayam tadi masih hidup dan ditangkap orang lain serta dipeliharanya karena tidak mengetahui asal usulnya, itu menjadi perkara lain.
Penuturan dari semua paranormal yang didatangi seperti sepakat, bahwa ritual pada acara hajatan khitanan belum sempurna yang mengakibatkan terbaringnya Kakek paman dan meminta tuan rumah untuk mengulangi acara ritual sampai buang sesaji secara tuntas.
Antara percaya dan tidak percaya, acara buang sesaji bahkan diadakan dua kali demi menuntaskan ritual tersebut yang diadakan dari pihak pemilik acara hajatan khitanan maupun dari keluaraga sang Kakek paman sendiri.
![[KOMBAT HOROR] Atas Nama Ritual Adat, Antara Kepercayaan Dan Keyakinan -BoTR-](https://s.kaskus.id/images/2016/10/30/2907877_20161030072301.jpg)
Penuturan dari semua paranormal yang didatangi seperti sepakat, bahwa ritual pada acara hajatan khitanan belum sempurna yang mengakibatkan terbaringnya Kakek paman dan meminta tuan rumah untuk mengulangi acara ritual sampai buang sesaji secara tuntas.
Antara percaya dan tidak percaya, acara buang sesaji bahkan diadakan dua kali demi menuntaskan ritual tersebut yang diadakan dari pihak pemilik acara hajatan khitanan maupun dari keluaraga sang Kakek paman sendiri.
![[KOMBAT HOROR] Atas Nama Ritual Adat, Antara Kepercayaan Dan Keyakinan -BoTR-](https://s.kaskus.id/images/2016/10/30/2907877_20161030072301.jpg)
Quote:
Tanpa mengesampingkan kekuatan doa-doa dari orang-orang terdekat Kakek paman sebagai salah satu pemuka agama setempat dan upaya medis yang dilakukan, selang dua hari kemudian tingkat kesadaran Kakek paman berangsur-angsur normal.
Atas kuas-Nya lah, dokter yang awalnya pesimis dan menyarankan banyak berdoa atas kondisi Kakek paman merasa terharu mendapati keadaan Kakek paman yang dapat tersadar kembali seperti sediakala.
Sebulan lebih sekian hari, kondisi Kakek paman mulai pulih, tekanan darahnya normal kembali walaupun ingatannya masih kabur seiring dengan pendarahan disarafnya, dan diperbolehkan pulang untuk menjalani terapi rawat jalan.
Sampai saat ini, Kakek paman bisa berjalan-jalan meski terkadang merasa pusing dan berkunang-kunang karena nyeri, ingatannya hanya jangka pendek, doa-doa yang biasa dipanjatkan sehari-hari sebelum kejadian banyak yang terlupa, bahkan cerita pengalaman selama masa komanya yang sempat dituturkan dengan lancar, kini tidak ingat lagi. Menurut dokter paska pendarahan saraf pasien harus terapi rutin dengan konsumi obat-obatan medis (yang dikombinasikan oleh pihak keluarga dengan obat herbal)dan beberapa bulan kedepan disarankan untuk scan kembali guna memantau perkembangan di saraf yang robek.
Semoga lekas diberi kesembuhan.
Amiinnn....
Atas kuas-Nya lah, dokter yang awalnya pesimis dan menyarankan banyak berdoa atas kondisi Kakek paman merasa terharu mendapati keadaan Kakek paman yang dapat tersadar kembali seperti sediakala.
Sebulan lebih sekian hari, kondisi Kakek paman mulai pulih, tekanan darahnya normal kembali walaupun ingatannya masih kabur seiring dengan pendarahan disarafnya, dan diperbolehkan pulang untuk menjalani terapi rawat jalan.
Sampai saat ini, Kakek paman bisa berjalan-jalan meski terkadang merasa pusing dan berkunang-kunang karena nyeri, ingatannya hanya jangka pendek, doa-doa yang biasa dipanjatkan sehari-hari sebelum kejadian banyak yang terlupa, bahkan cerita pengalaman selama masa komanya yang sempat dituturkan dengan lancar, kini tidak ingat lagi. Menurut dokter paska pendarahan saraf pasien harus terapi rutin dengan konsumi obat-obatan medis (yang dikombinasikan oleh pihak keluarga dengan obat herbal)dan beberapa bulan kedepan disarankan untuk scan kembali guna memantau perkembangan di saraf yang robek.
Semoga lekas diberi kesembuhan.
Amiinnn....
Cerita diatas berdasarkan kejadian nyata yang dikutip langsung dari orang-orang sekitar secara lisan dan diceritakan kembali dalam tulisan sesuai pengetahuan dan pemahaman awam TS.
Banyak istilah-istilah dalam dunia mistis maupun medis yang tidak terakomodir dalam cerita ini, sekiranya warga kaskus maupun sesepuh yang mempunyai pengalaman maupun cerita serupa sudi berbagi, sehingga area antara ada dan tiada sedikit terjembatani.
Kepercayaan dan keyakinan membentuk suatu adat yang dipegang teguh setiap individu pada masyarakat, seyogyanya hidup berdampingan secara harmonis sehingga hukum alam dapat selaras.
Wallohu'alam ...
Spoiler for salam:
Spoiler for piss:

0
14.4K
Kutip
198
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan