- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pakaian Janda Ini Dipreteli, Dadanya Dicakari, Lalu Diarak ke Jalan. Kasihan!…


TS
merdekaboy
Pakaian Janda Ini Dipreteli, Dadanya Dicakari, Lalu Diarak ke Jalan. Kasihan!…
Quote:
Pakaian Janda Ini Dipreteli, Dadanya Dicakari, Lalu Diarak ke Jalan. Kasihan!…


Pakaian janda berambut pendek ini dipreteli hingga tanpa sehelai benang. Ia lalu diseret dan diarak ke jalan umum. Bagian atas dadanya juga dicakari.
Inilah nasib Atik Boru Tindaon (48), janda tanpa anak warga Simpang III Dusun II, Desa Gempolan, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut).
Setelah melaporkan kasus yang menimpanya ke Polsek Firdaus dengan surat tanda bukti lapor No. LP 156/X/2016 Sek Firdaus, Atik mendatangi sejumlah wartawan yang mangkal di Kantor Pemkab Sergai, Rabu (26/10/2016).
Ia ingin agar penganiayaan yang dialaminya diberitakan wartawan, sehingga polisi segera menangkap ibu-ibu di kampungnya yang menganiaya dirinya.
Atik mengatakan, peristiwa pahit itu terjadi pada Minggu lalu (23/10/2016) sekira pukul 09.00 WIB. Saat itu sejumlah ibu-ibu, Br S, Br Sinaga, Br Siahaan, Br Naingolan, Br Sipayung, dan Br Saragih, mendatangi rumahnya.
Tanpa banyak tanya, ibu-ibu itu langsung menyerbu masuk ke dalam rumah. Atik mengaku dipiting, pakaiannya dilucuti hingga tanpa sehelai benang. Badannya yang polos lalu dicakari para pelaku.
Tak cuma itu, dalam kondisi tanpa pakaian sama sekali, Atik diseret keluar rumah lalu diarak ke jalan umum. Untungnya sejumlah warga dan perangkat desa datang menolongnya.
Begitu terlepas, Atik langsung masuk ke dalam rumah dan mengenakan pakaiannya. Hari itu juga ia mendatangi Polsek Firdaus untuk membuat laporan.
Rupanya kemarahan ibu-ibu itu karena curiga dengan Atik yang merupakan janda tanpa anak, warga pendatang di desa itu. Selama tiga bulan tinggal di Desa Gempolan, Atik rupanya mengundang kecurigaan warga.
Pasalnya, ia kerap menerima tamu laki-laki. Kepala Dusun (Kadus) setempat juga sempat mendatanginya. Tapi Atik menjelaskan, bahwa tamu laki-laki yang datang ke rumahnya adalah keluarganya.
“Saya memang baru tiga bulan tinggal di Desa Gempolan, selama saya tinggal di Bogor. Rencananya saya akan mengembangkan usaha penjualan sembako di kampung halamanku. Jadi wajar keluargaku datang ke bertamu ke rumahku. Selama ada keluarga yang bertamu, pintu tak saya tutup, selalu terbuka. Saya tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan,” ujarnya.
Kapolsek Firdaus AKP Eriyanto saat dikonfirmasi wartawan membenarkan laporan korban terkait kasus penganiayaan. Menurutnya, kasus tersebut masih dalam penyelidikan. “Masih kita lidik kasusnya,” terangnya. (boher rajagukguk)
http://m.medansatu.com/berita/22978/...jalan-kasihan/
yang otaknya mesum

0
6.2K
Kutip
40
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan