- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tiga Penyebab Utama Terjadinya Banjir Bandung


TS
berpas
Tiga Penyebab Utama Terjadinya Banjir Bandung
Banjir bandung yang melanda Bandung Senin kemarin (24/10) merupakan banjir bandung terparah sejak 10-20 tahun terakhir, demikian menurut Ketua Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI) Profesor Sudibyakto.

“Secara geomorfologi kota Bandung merupakan cekungan yang dikelilingi pegunungan di sekitarnya,” katanya dalam siaran pers kepada wartawan, Selasa (25/10).
Faktor penyebab banjir Bandung menurutnya ada 3, cuaca, kondisi permukaan lahan dan faktor manusia.
Tingginya curah hujan meski berlangsung singkat akan menyebabkan kemampuan lahan tidak mampu menyerap lebihan air hujan. Sehingga kapasitas resapan tanah lebih kecil daripada intensitas hujan.” ujarnya.
Sudibyakto mengatakan lantaran curah hujan berlangsung sangat singkat, intensitas sangat tinggi dan merata maka debit sungai dan saluran drainase kota terlampaui. Sehingga terjadi banjir besar yang mampu menerjang apa saja yang dilewatinya.
“Sistem drainase kota Bandung yang bertopografi miring mendukung sistem pengaturan banjir, sehingga banjir bandung berlangsung cepat,” katanya.
Senada dengan Profesor Subiyakto, pakar tata kota dari Institut Tekologi Bandung (ITB) Denny Zulkaidi menyebutkan salah satu faktor banjir Bandung adalah minimnya jumlah drainase di kota ini.
“Kawasan terbangun bertambah luas. Limpahan air tidak teresap, ruang terbuka hijau, sumur serapan dan drainase tidak memadai. Air hujan harusnya masuk drainse tapi malah ke badan jalan,” kata Denny Zulkaidi, Senin 24/10 seperti dilansir Antara.
Pemerintah Kota Bandung saat ini harus menghitung ulang kebutuhan akan drainase. Dalam catatannya rencana perbaikan dan pengadaan drainase di Kota Bandung terakhir kali dilakukan pada 1980-an.
“Tapi, itu harus ditanyakan lagi ke Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung, karena setahu saya terakhir kali rencana untuk pengadaan drainase itu tahun 1980. Jadi Pemkot Bandung harus membuat master plan drainase,” kata dia.
Menurutnya solusi jangka pendek adalah dengan membersihkan drainase dari sampah dan sedimentasi. Solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir dengan memperbanyak ruang terbuka hijau dan ruang terbuka hijau privat di setiap rumah warga.
“Jumlah ruang terbuka hijau yang harus dimiliki oleh Pemkot Bandung adalah 20 persen dari total luas wilayah yang ada,” tegasnya.
SUMBER

“Secara geomorfologi kota Bandung merupakan cekungan yang dikelilingi pegunungan di sekitarnya,” katanya dalam siaran pers kepada wartawan, Selasa (25/10).
Faktor penyebab banjir Bandung menurutnya ada 3, cuaca, kondisi permukaan lahan dan faktor manusia.
Tingginya curah hujan meski berlangsung singkat akan menyebabkan kemampuan lahan tidak mampu menyerap lebihan air hujan. Sehingga kapasitas resapan tanah lebih kecil daripada intensitas hujan.” ujarnya.
Sudibyakto mengatakan lantaran curah hujan berlangsung sangat singkat, intensitas sangat tinggi dan merata maka debit sungai dan saluran drainase kota terlampaui. Sehingga terjadi banjir besar yang mampu menerjang apa saja yang dilewatinya.
“Sistem drainase kota Bandung yang bertopografi miring mendukung sistem pengaturan banjir, sehingga banjir bandung berlangsung cepat,” katanya.
Senada dengan Profesor Subiyakto, pakar tata kota dari Institut Tekologi Bandung (ITB) Denny Zulkaidi menyebutkan salah satu faktor banjir Bandung adalah minimnya jumlah drainase di kota ini.
“Kawasan terbangun bertambah luas. Limpahan air tidak teresap, ruang terbuka hijau, sumur serapan dan drainase tidak memadai. Air hujan harusnya masuk drainse tapi malah ke badan jalan,” kata Denny Zulkaidi, Senin 24/10 seperti dilansir Antara.
Pemerintah Kota Bandung saat ini harus menghitung ulang kebutuhan akan drainase. Dalam catatannya rencana perbaikan dan pengadaan drainase di Kota Bandung terakhir kali dilakukan pada 1980-an.
“Tapi, itu harus ditanyakan lagi ke Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung, karena setahu saya terakhir kali rencana untuk pengadaan drainase itu tahun 1980. Jadi Pemkot Bandung harus membuat master plan drainase,” kata dia.
Menurutnya solusi jangka pendek adalah dengan membersihkan drainase dari sampah dan sedimentasi. Solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir dengan memperbanyak ruang terbuka hijau dan ruang terbuka hijau privat di setiap rumah warga.
“Jumlah ruang terbuka hijau yang harus dimiliki oleh Pemkot Bandung adalah 20 persen dari total luas wilayah yang ada,” tegasnya.
SUMBER
0
1.7K
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan