Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

whidiantoroAvatar border
TS
whidiantoro
SBY: Isu Dokumen TPF Munir Sudah Bernuansa Politis

SBY: Isu Dokumen TPF Munir Sudah Bernuansa Politis
TEMPO.CO, Bogor - Mantan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menggelar konferensi pers terkait dengan mencuatnya kasus pemberitaan tentang hasil temuan Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Munir Said Thalib. Menurut SBY, pemberitaan di media kini sudah bergulir ke nuansa negatif dan tendensius mengacu pada dirinya.

SBY menjelaskan dia dalam dua pekan terakhir sangat mengikuti perkembangan berita di media masa dengan saksama dan membacanya dengan baik. Menurut dia, dalam beberapa perbincangan tanggapan dan komentar itu masih kontekstual. "Tetapi saya amati terus terang ada yang bergeser, yang tadinya legal isu menjadi bernuansa politik," kata SBY di kediamannya di Puri Cikeas, Selasa, 25 Oktober 2016.

Dalam acara tersebut SBY didampingi sejumlah pejabat Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) masa pemerintahannya. Di antaranya mantan kepala BIN Syamsir Siregar, mantan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Bambang Hendarso Danuri, mantan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, dan mantan panglima TNI Djoko Suyatno.

Pertemuan ini menjelaskan kembali apa yang pemerintah lakukan dulu untuk menindaklanjuti temuan TPF Munir dan apa pula yang pemerintah lakukan setelahnya di masa jabatannya. "Termasuk yang saya lakukan sebagai Presiden dulu dalam menindaklanjuti rekomendasi TPF Munir," kata SBY.

Presiden Joko Widodo pekan lalu sudah mempersilakan Kejaksaan Agung memeriksa SBY soal keberadaan dokumen TPF kasus Munir. Sekretariat Negara menyebutkan dokumen itu tak dimiliki pemerintah. Dokumen itu, pada 2005 diserahkan langsung dari tim TPF ke SBY.

SBY mengakui dia telah berkoordinasi dan melakukan beberapa pertemuan dengan mantan anggota KIB tentang hasil temuan TPF ini selama dua pekan. Sejumlah pertemuan itu turut dihadiri Widodo A.S., Djoko Suyatno, Sudi Silalahi, Da'i Bachtiar, Bambang Hendarso, serta mantan jaksa agung Abdulrahman Saleh dan Hendarman Supandji. Ada pula mantan Kepala BIN Syamsir Siregar serta mantan Ketua TPF Marsudi Hanafi.

Akibat pemberitaan yang bernuansa politik ini, SBY mengaku berkewajiban memberikan penjelasan sesuai dengan konteksnya. Ia menyatakan dirinya bukan orang baru dalam berpolitik di negeri ini dan menganggap hal tersebut biasa terjadi.


Sumberemoticon-Frownhttps://nasional.tempo.co/read/news/...uansa-politis)

emoticon-Matabelo emoticon-Matabelo Pak Beye nie dr dulu hobinya curhat mulu..
0
5K
88
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan